Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Bucin Gak Selalu Buruk, Hanya Perlu Pasangan yang Tepat

ilustrasi pasangan (pexels.com/Micah Eleazar)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Micah Eleazar)

Menjadi budak cinta atau bucin kerap dipandang negatif karena perasaan mendominasi tindakan. Alhasil, perilaku dalam bermesraan bisa tidak sopan dan bikin risi orang-orang di sekitarnya. Bucin yang berlebihan juga menghambat akal sehat. Kamu dapat menjadi lemah ketika menghadapi pasangan toksik yang mengancam keselamatanmu.

Namun, apakah bucin selalu buruk? Sebenarnya gak juga, tergantung kedewasaan orang yang menjalani hubungan. Bahkan, orang dewasa juga bisa bucin ke pasangannya. Pun bucin sukar dihindari ketika dirimu benar-benar jatuh cinta pada seseorang.

Lalu, seperti apa bucin yang gak berbahaya untukmu? Simak pembahasannya di bawah ini dan jangan ragu untuk menunjukkan sisi bucinmu pada pasangan dengan cara-cara tertentu.

1. Bucin pada orang yang tepat menghindarkanmu dari sakit hati

ilustrasi pasangan (pexels.com/Анастасия Триббиани)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Анастасия Триббиани)

Bucin bakal menjadikanmu korban dalam percintaan apabila pasanganmu bukan orang yang tepat untuk membalas cintamu secara sepadan. Buatmu, dia segala-galanya. Akan tetapi, untuknya barangkali kamu gak sepenting itu dalam hidupnya. Ini sama artinya hubungan kalian dalam keadaan berat sebelah.

Bukan sikap bucin yang menyakitimu pada akhirnya, melainkan sikap pasangan yang gak bisa menghargai cintamu. Namun, jika kamu bertemu dengan orang yang tepat, sikap bucinmu justru bikin hubungan kalian lebih bahagia. Orang yang tepat adalah orang yang sungguh-sungguh mencintaimu.

Gak ada niat sedikit pun untuknya mempermainkan atau mengambil keuntungan pribadi darimu. Maka sebucin apa pun dirimu, ia tak lantas memanfaatkan kepolosanmu. Padahal kalau dia mau, dirimu mudah sekali diminta mengikutinya. Namun, itu tidak dilakukannya karena menjagamu secara fisik dan psikis menjadi bagian dari bukti cintanya.

2. Bucin sebagai tanda kesetiaan pada pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Huynh Van)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Huynh Van)

Dengan sikap bucinmu, kamu cuma hendak menunjukkan bahwa tidak ada lawan jenis selain dia di hatimu. Pasangan merupakan sosok yang paling istimewa bagimu. Dirimu tidak mau bersikap lebih manja dan protektif pada selain pasangan. 

Jika kamu terbiasa bucin ke pasangan, mudah buatnya meraba adanya masalah dalam hubungan kalian. Ketika dirimu agak cuek dan menjauh darinya, berarti ada sesuatu yang perlu segera diatasi. Pasanganmu menjadi bersikap lebih waspada ketika muncul tanda-tanda hubungan kalian lagi kurang baik.

Dia terdorong buat bertanya padamu tentang ganjalan yang dirasakan. Seandainya dirimu gak pernah bucin padanya, kamu lama memendam ketidakpuasan atas hubungan kalian pun belum tentu disadari oleh pasangan. Sikapmu padanya tetap secuek biasanya. 

3. Bucin justru menjaga hubungan biar tidak hambar seiring waktu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Wayne Fotografias)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Wayne Fotografias)

Tentu kalian ingin hubungan yang dibina bisa berjalan baik selama mungkin. Bahkan supaya hanya maut yang memisahkan kalian. Namun untuk perjalanan cinta sepanjang itu, sering kali hubungan makin lama makin tidak ada rasanya.

Bukan berarti kalian saling membenci. Hanya saja tak ada gairah lagi saat bertemu dan bersama. Malah ada atau tidaknya pasangan di sisimu dan sebaliknya mulai terasa biasa saja.

Hal itu adalah titik berbahaya yang membuat orang rentan jatuh dalam perselingkuhan. Begitu muncul sosok lain yang mampu membuat perasaan lebih hidup dari biasanya, kamu atau pasangan dapat seketika jatuh cinta padanya.

Maka dari itu, menunjukkan sikap bucinmu pada pasangan menjadi bagian dari usaha mempertahankan keromantisan dalam hubungan. Selalu yakinkan dia bahwa kamu mencintainya. Tidak ada kata malu dan terlalu tua buat melakukannya pada pasangan sendiri.

4. Bucinnya tetap tahu tempat, waktu, dan situasi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Djordje Petrovic)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Djordje Petrovic)

Sikap bucin memang akan sangat mengganggu orang lain, jika kamu gak paham tempat, waktu, serta situasi. Seakan-akan dunia hanya milikmu dan pasangan padahal kalian sedang berada di ruang publik. Ini yang gak boleh kalian lakukan.

Kalian harus tetap menghargai hak orang lain atas kenyamanan di tempat umum. Toh, besarnya rasa cinta gak cuma dapat diekspresikan dengan sentuhan. Kalian masih bisa bermesraan dalam chat walaupun sebenarnya kamu dan pasangan lagi duduk berdekatan.

Saling menggoda melalui teks bisa bikin hubungan kalian lebih berwarna tanpa mengusik siapa pun. Juga sikap bucinmu ke pasangan dan sebaliknya tidak sampai mengganggu aktivitas serta pengembangan diri masing-masing. Kalian tetap sadar, bahwa cinta tak boleh mengekang. Justru kalian mesti saling mendorong buat kemajuan bersama. Maka sebucin-bucinnya kalian, rasa cemburu tetap terkendali.

5. Tahu bedanya bucin yang baik dengan kebodohan dalam hubungan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Hugo Martínez)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Hugo Martínez)

Sikap bucin yang baik ialah mendedikasikan cintamu pada orang yang terpilih tanpa menghilangkan penghargaan pada diri sendiri. Dengan begini, sebucin-bucinnya kamu pada pasangan tetap mampu menolak tindakannya yang merendahkan atau berpotensi merugikanmu. Dirimu tidak asal saja dalam memperturutkan keinginannya.

Kalau bucin bikin kamu gak memedulikan apa-apa lagi, termasuk kebahagiaan diri, ini lebih tepat disebut sebagai kebodohan dalam menjalani hubungan. Dirimu wajib tetap cerdas dalam membangun relasi dengan siapa pun. Tempatkan dirimu setara dengan pasangan serta jangan menghamba padanya seolah-olah ia yang paling berkuasa.

Bucinmu cukup sekadar untuk menunjukkan kemesraan di ruang-ruang pribadi saja. Kamu tetap mampu mengungkapkan pendapatmu sendiri tentang berbagai hal. Gak harus selalu sama dengan pasangan hanya karena dirimu mencintainya. Ketika hubungan kalian berjalan dengan buruk dan menemui jalan buntu, kamu juga masih kuat untuk menghadapi perpisahan demi kebaikan.

Sikap bucin akan menjadi buruk apabila tidak dibarengi dengan kedewasaan dalam diri dua orang yang menjalin hubungan. Misalnya, sikap bucin pada remaja yang cenderung lebih banyak negatifnya. Emosi mereka belum stabil dan kurang mampu menerapkan etika di mana pun berada.

Namun, sebagai pribadi yang sudah lebih matang, kamu dapat bersikap bucin, tanpa membahayakan diri atau mengurangi kebebasan pasangan. Dengan sikap bucin yang tepat seperti dalam poin-poin di atas, hubunganmu dengannya akan kian bahagia. Usia masing-masing boleh bertambah tua, tapi asmara tetap menyala. Kalian akan seperti pasangan baru terus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us