Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Jangan Mau Diajak Kumpul Kebo, Jangan Buat Orangtuamu Malu!

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kumpul kebo diartikan sebagai hidup bersama lawan jenis seperti selayaknya suami istri, tapi tanpa ikatan pernikahan. Pasangan kumpul kebo tinggal di satu rumah dan sudah melakukan hubungan intim bak pasangan sah.

Namun, hubungan seperti ini perlu dihindari karena hanya berisi keburukan-keburukan. Secinta-cintanya kamu pada seseorang, jangan mau kalau diajak kumpul kebo olehnya. Bahkan jika dia mengajakmu melakukannya, dirimu wajib mempertanyakan kesungguhan cintanya. Alih-alih luluh oleh keinginannya, kamu tetap harus menolak gagasan itu karena lima alasan di bawah ini.

1. Bertentangan dengan ajaran agama

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Berhubungan seks di luar pernikahan tidak diperbolehkan dalam agama apa pun. Pernikahan menjadi satu-satunya jalan untuk mengubah larangan ini menjadi boleh bahkan harus dilakukan. Walaupun rasa cinta bisa bikin kamu lupa segalanya, jangan sampai aturan dalam keyakinanmu pun dilanggar begitu saja.

Bila aturan agama tetap ditabrak, kelak kamu menderita oleh rasa berdosa. Ancaman untuk perbuatan zina dalam agama pun berat. Ini memang kembali pada keyakinanmu, tetapi pikirkan baik-baik sebelum berbuat daripada kelak kamu menyesalinya.

Pengetahuanmu atas larangan tersebut mestinya diikuti dengan ketaatan dalam menjalankannya. Jangan kamu cuma mengetahuinya, tetapi perbuatanmu bertolak belakang. Jatuh cinta tidak akan selamanya, sedangkan keimananmu dibawa sampai maut tiba. 

2. Kasihan bila anak lahir di luar pernikahan

ilustrasi hamil (pexels.com/Amina Filkins)
ilustrasi hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Kamu dan pasanganmu bisa saja bertekad untuk mencegah terjadinya kehamilan selama kumpul kebo. Akan tetapi, siapa yang bisa menjamin ini pasti berhasil? Sebagai pasangan yang sedang dimabuk cinta serta nafsu, persoalan keamanan ketika berhubungan seks dapat dengan mudah diabaikan.

Bagaimana jika satu kelalaian saja telah membuatmu atau pasanganmu hamil? Jangan sampai kalian berpikir untuk menggugurkannya. Kumpul kebo saja sudah salah, apalagi masih ditambah membunuh janin yang tak berdosa.

Namun, melahirkan anak tersebut juga ada persoalan yang mengikuti, yaitu terkait statusnya. Anak akan menanggung malu seumur hidupnya saat tahu dirinya buah dari hubungan di luar nikah. Orang-orang di sekitarnya yang mengetahui riwayat kelahirannya barangkali akan terus mengejeknya.

3. Mencoreng namamu dan keluarga

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Ingat bahwa kamu tinggal di masyarakat Timur. Hidup bersama lawan jenis tanpa pernikahan bukanlah hal yang umum dan disetujui. Artinya, bakal ada hambatan besar dalam hubungan kalian.

Nama baikmu serta keluarga besar khususnya orangtua akan hancur. Setiap hari kalian menjadi buah bibir tetangga. Sekalipun kamu merasa siap mempertanggungjawabkan pilihanmu, pikirkan juga nasib orangtua dan saudara-saudaramu.

Tidakkah dirimu merasa kasihan pada mereka semua yang harus ikut menanggung akibat dari perbuatanmu? Cinta dan nafsu yang diperturutkan, tanpa memedulikan norma-norma meruntuhkan kehormatan diri sendiri, serta orang-orang yang mencintaimu dengan sangat tulus. Cintamu pada seseorang jangan mengubahmu menjadi pribadi yang amat egois dan gak berpikiran panjang.

4. Orang yang mengajak kumpul kebo punya niat buruk

ilustrasi pasangan (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Tidak ada niat baik dalam ajakan seseorang untuk kumpul kebo. Justru ketika ajakan tersebut disampaikannya, seharusnya kamu langsung meragukan seluruh kebaikannya selama ini. Jangan-jangan semua itu hanyalah topeng untuk menyembunyikan keburukannya yang asli.

Niat buruk dari ajakannya buat kumpul kebo misalnya, ia berselingkuh dari pasangan sahnya. Kamu tidak tahu soal ini karena mengira dia masih lajang. Dapat pula ia memang masih single, tapi cuma mau having fun sama kamu.

Dia gak punya niat untuk serius denganmu. Kalau ia sudah bosan, dia bakal meninggalkanmu. Jangan terkecoh segala perkataan manisnya dan waspadai niat-niat buruk di baliknya.

5. Jika serius saling cinta, nikah saja

ilustrasi pasangan (pexels.com/Felipe Pick Costa)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Felipe Pick Costa)

Kalian sudah sama-sama dewasa dan saling mencintai. Apabila rasa cinta itu tidak palsu, satu-satunya hal yang kalian inginkan pasti menikah, agar bisa bersama untuk selamanya dan sah di mata hukum serta agama. Janggal sekali bila seseorang selalu bilang cinta padamu, tapi malah mengajak kumpul kebo.

Boleh jadi itu bukan cinta yang tulus, melainkan sekadar nafsu yang tak terkendali. Dengan kumpul kebo, ia bebas berbuat apa saja padamu. Semakin dia merasa bebas, makin kamu rentan untuk dirugikan baik secara fisik maupun psikis.

Cobalah mengajaknya menikah untuk membuktikan keseriusan cintanya padamu. Bila ia terus berkelit dan mendesakmu buat kumpul kebo saja, tutup rapat-rapat pintu hatimu untuknya. Dia sama sekali tidak menunjukkan penghormatan padamu.

Bahkan jika kamu tinggal jauh dari orangtua, bukan berarti dirimu bebas berbuat apa saja. Keputusan untuk kumpul kebo tanpa sepengetahuan keluarga besar tetap akan mendatangkan masalah serius dalam hidupmu di kemudian hari. Meski hidup secara lurus tidak mudah lantaran banyak godaannya, hidup seperti itulah yang memastikan keselamatanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us