5 Alasan Low Maintenance Friendship Itu Nyaman dan Bebas Drama

- Low maintenance friendship tidak memaksa untuk selalu hadir setiap saat.
- Persahabatan ini lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas.
- Persahabatan ini bebas dari drama gak penting.
Punya sahabat yang bisa bikin hidup lebih tenang itu rasanya priceless banget. Namun, gak semua orang punya waktu buat nongkrong dua kali seminggu atau balas chat secepat kilat. Nah, di sinilah konsep low maintenance friendship alias persahabatan minim drama jadi sesuatu yang relatable banget.
Low maintenance friendship adalah jenis persahabatan yang gak butuh perhatian atau komunikasi intens setiap hari buat tetap solid. Kamu dan sahabatmu mungkin gak ketemu berminggu-minggu, tapi sekalinya ketemu atau telepon lagi, kalian langsung klik dan obrolan itu benar-benar berkualitas. Gak ada drama karena telat balas chat, perasaan diabaikan, dan ekspektasi berlebihan. Intinya, kalian bisa santai, saling mengerti, dan tetap mendukung meski jarang komunikasi. Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa persahabatan seperti gini justru sering jadi yang paling nyaman dan langgeng!
1. Saling nengerti, bukan saling menuntut

Salah satu ciri khas low maintenance friendship ialah saling paham kondisi masing-masing. Kamu tahu sahabatmu lagi sibuk kerja, kuliah, atau ngurus keluarga. Dia pun ngerti kalau kamu butuh waktu buat diri sendiri. Gak ada paksaan buat selalu hadir setiap saat. Justru, yang ada adalah pengertian. Jadi, ketika akhirnya ngobrol lagi, gak ada rasa canggung atau drama basi karena jarang komunikasi.
2. Kualitas lebih penting dari kuantitas

Dalam low maintenance friendship, yang penting bukan seberapa sering kalian ketemu atau saling chat, tapi seberapa dalam koneksi kalian. Satu kali ngobrol bisa lebih bermakna dari seratus chat basa-basi. Obrolan kalian bisa random, lucu, atau serius banget. Yang pasti, kalian selalu merasa nyaman. Ini yang bikin hubungan kalian tetap kuat meski jarang bertemu.
3. Gak ada drama

Low maintenance friendship bebas dari drama gak penting. Kamu gak perlu overthinking karena sahabatmu gak nonton story kamu. Kamu juga gak perlu merasa bersalah karena lupa balas chat 2 hari yang lalu. Kalian saling mengerti bahwa hidup kadang sibuk dan lelah. Itu semua manusiawi. Persahabatan yang sehat gak diukur dari hal-hal sepele seperti itu.
4. Saling mendukung meski dari jauh

Walau jarang komunikasi, low maintenance friends tetap hadir pada saat penting. Saat kamu lagi terpuruk, dia mungkin gak tahu langsung. Namun, pas kamu mengabarinya, dia akan jadi yang paling tulus memberikan dukungan. Dia gak selalu ada secara fisik, tapi kehadirannya sangat terasa. Ini bukan soal intensitas, tapi ketulusan.
5. Cocok untuk kamu yang introver atau sibuk

Kalau kamu tipe orang yang suka menyendiri, punya jadwal padat, atau gampang capek secara sosial, low maintenance friendship ini bisa jadi tipe pertemanan paling ideal buat kamu. Gak perlu basa-basi tiap hari, gak harus nongkrong terus, tapi kalian tetap merasa punya tempat pulang saat butuh cerita atau didengar.
Kadang orang mikir kalau sahabat sejati itu yang selalu ada 24/7. Namun, kenyataannya, kehidupan kita terus berubah. Prioritas berubah, tanggung jawab makin banyak, dan waktu makin sempit. Di tengah semua itu, low maintenance friendship jadi bukti kalau hubungan yang gak intens pun bisa tetap tulus dan kuat. Bahkan, persahabatan jenis ini sering kali bertahan lebih lama dibandingkan yang intens, tapi penuh tuntutan.