TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Toxic dalam Pertemanan yang Dianggap Biasa, Stop Mewajarkannya!

Bisa jadi bom waktu dalam hubungan pertemananmu

ilustrasi menatap (pexels.com/Tim Gouw)

Tidak ada aturan baku tentang bagaimana harus berteman, yang mana masing-masing orang punya caranya sendiri untuk berbaur dan menjalani pertemanan. Tapi meskipun begitu tak jarang ada hal-hal toxic di dalam pertemanan yang justru dianggap wajar karena saking seringnya terjadi.

Mulai dari saling membandingkan, adu gengsi, mengomentari fisik demi memotivasi, dan hal toxic lainnya yang bisa menyakiti hati orang lain. Maka dari itu kita akan membahas satu-persatu tentang ini agar ke depannya bisa berhenti karena tahu kalau ini termasuk toxic. Jadi simak baik-baik, ya! 

1. Adu nasib saat curhat

ilustrasi bicara (pexels.com/William Fortunato)

Satu hal toxic dalam pertemanan yang harus dihentikan ialah kebiasaan adu nasib saat curhat. Memang gak semua orang melakukannya, akan tetapi jika tidak disadari kalau itu toxic maka satu sama lain jadi saling adu nasib siapa yang paling buruk atau beruntung.

Padahal dalam pertemanan mestinya saling mendengarkan dan memberi support, bukannya adu nasib hingga membuat salah satu jadi terpojok. Bahkan jadi gak bisa curhat karena semuanya rebutan ingin mendapatkan simpati.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Circle Pertemanan Pasangan yang Toxic

2. Gak mau kalah adu gengsi

ilustrasi berkumpul (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Hal toxic lainnya yang juga mesti dihentikan dalam pertemanan ialah saling adu gengsi. Yang mana ketika bertemu semuanya adu gengsi dengan memakai barang branded, serta bercerita tentang hal hebat yang dialami.

Memang gak ada salahnya untuk melakukan itu jika niatnya hanya untuk berbagi cerita, tapi kalau didasari gak mau kalah gengsi dari yang lain maka jadinya toxic. Karena semuanya gak mau kalah dan mau dipandang paling hebat, bahkan banyak yang pura-pura dan mengarang cerita hanya karena gengsi. 

3. Memotivasi dengan body shaming

ilustrasi bicara (pexels.com/George Milton)

Body shaming bukanlah hal yang baru dalam pergaulan, bahkan dianggap biasa dengan dalih sebagai motivasi untuk teman. Mengomentari kekurangan atau keburukan fisik teman dengan alasan untuk memotivasinya supaya memperbaiki diri jadi lebih baik.

Sudah jelas ini sangat toxic, karena memotivasi orang lain tidak harus dengan menjatuhkan melainkan dengan memberi dukungan positif. Yang ada justru hal ini justru supaya ejekan dan komentar buruk bisa dengan bebas dilakukan pada teman. 

4. Menyepelekan perasaan orang

ilustrasi gak tertarik (pexels.com/Cottonbro)

Sikap menyepelekan perasaan teman juga merupakan salah satu hal toxic yang harus dihentikan. Seperti membatalkan janji yang dibuat, tidak memperhatikan ketika bicara, atau hal-hal lainnya yang menyepelekan perasaan teman.

Karena walaupun berteman, semua orang tetap punya perasaan yang layak untuk dijaga. Jadi toxic banget kalau sengaja melakukan hal yang tidak menghargai teman karena menganggap enteng perasaannya. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Kecil yang Dapat Merusak Pertemanan, Hati-hati!

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya