TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kamu Tidak Perlu Cemas Soal Usia yang Tepat Untuk Menikah

Menikah bukanlah kompetisi, apalagi adu kebahagiaan

Pexels.com/Irina Iriser

Pembicaraan tentang menikah begitu menggema di berbagai sudut ruang kedai atau kafe, sekolah, alun-alun kota, dan lain-lain.

Layaknya trending topic yang terus bertengger di posisi pertama media sosial, tema 'menikah' tidak bosan-bosannya dibahas.Terutama oleh kalangan perempuan yang mudah baper akibat melihat foto maupun video prosesi pernikahan teman mereka.

Sebenarnya tidak salah membahas atau berdiskusi mengenai masalah ini. Apalagi usia 23-25 tahun memang berada pada fase layak disebut untuk berumah tangga. Namun yang jadi masalah adalah saat pembicaraan mulai menampilkan sederet perasaan minder, kurang percaya diri, dan sejenisnya akibat belum memiliki pasangan.

Kalau dirasakan secara saksama, tentu saja hal-hal seperti itu normal dan wajarsaja, akan tetapi tidak sehat apabila sudah menjadi kekhawatiran yang begitu menganggu semangat juang untuk hidup. Lebih mencemaskannya lagi, pertanyaan "kapan menikah" begitu sensitif di telinga dan bikin mood jadi tidak karuan.

Nah kalau sudah begitu pastinya kamu mulai galau dan baper kan? Padahal ada sejumlah alasan mengapa kamu tidak perlu khawatir dan takut menjawab pertanyaan atau pun tanggapan horor dari orang lain tentang cepat-cepat menikah.

1. Pasangan hidup merupakan misteri

Pexels/Padli Pradana

Layaknya kematian, pasangan hidup juga merupakan salah satu bagian misteri terbesar dalam hidup. Hari ini kamu dipertemukan dengan si A, bulan depan akan berbeda lagi. Orang-orang yang kamu temui juga tidak bisa ditebak dengan mudah alias kita tidak akan pernah tahu, apakah salah satu dari mereka merupakan jodoh di kemudian hari. Pada akhirnya rencana Tuhan bersifat sangat rahasia.

Kamu bisa berencana ingin hidup dengan siapa pun, tetapi ketika Tuhan berkata TIDAK, maka selamanya juga tidak akan terjadi. Pastinya melalui proses yang lagi-lagi tidak kita duga sebelumnya. Maka dari itu, misteri yang terungkap ada waktunya sendiri.

2. Menikah bukan ajang kompetisi apalagi lomba siapa cepat dia menang

Pexels/Ibrahim Asad

Masing-masing dari kita semua sudah dibekali garis hidup oleh Tuhan. Urusan menikah bahkan termasuk salah satu perjalanan tersakral yang harus dilakukan dengan niat yang baik dan benar. Bukan semata-mata untuk memenuhi nafsu apalagi ajang ikut-ikutan.

Siapa yang sudah menikah, itu artinya telah dipertemukan dengan pasangan hidupnya. Ia sudah bersama dengan misterinya selama ini. Jika pun belum, berarti Tuhan masih menyediakan waktu untukmu melakukan banyak hal sebelum jodoh datang.

Tidak ada yang menang dan kalah dalam urusan menikah. Sebab, berumah tangga merupakan proses serta ujian hingga akhir hayat.

Baca Juga: Sebelum Menikah, Pahami Dulu 6 Fase Kehidupan Setelah Pernikahan

3. Ucapan teman atau tetangga bukanlah pedoman mutlak

Pexels/Đàm Tướng Quân

Kadang kita sering mendengar ucapan teman atau tetangga yang menusuk hati serta pikiran perihal menikah.

Kamu harus ingat bahwa kehidupan menawarkan banyak pilihan untuk mengambil sebuah keputusan. But, keputusan yang baik bukanlah ditentukan atas dasar gengsi dan terburu-buru. Apalagi didasarkan pada ucapan mereka.

Mungkin benar, bahwa keduanya adalah bagian hidup kita di lingkungan masyarakat, tetapi semua persoalan memiliki batas atau wilayahnya sendiri. Kamu harus jadi pintu yang siap menutup dan membukanya kapan pun ketika ada orang lain mulai ingin ikut campur terhadap hal-hal berbau privasi.

4. Setiap pasangan mengenakan pakaiannya sendiri

Pexels/Bryan Schneider

Ada satu hal lagi yang tidak boleh kamu paksakan, yakni memakaikan pakaian milik orang lain pada hidupmu sendiri. Maksudnya adalah setiap pasangan pasti diwarnai oleh gaya mereka sendiri. Ibarat kain, mereka punya motif dan corak yang jelas tidak sama dengan milikmu.

Oleh karena itu, jangan menggunakan standar mereka sebagai sebuah penilaian terhadap hidupmu yang masih asyik melajang. Biarkan mereka menikah dengan bahagia dan kamu pun tetap seperti biasanya.

Baca Juga: Jangan Menikah Dulu Kalau Kamu Belum Memenuhi 5 Syarat Ini!

Writer

Anisa Kautsar Juniardi

Menulis untuk membahagiakan hati dan pikiran. Melegakan apa yang mengendap. Menuangkan isi kepada ruang yang Tuhan sediakan. Yes, I do what I want.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya