TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Menyampaikan Kecemburuan kepada Pasangan, Jangan Dipendam!

Jangan asal marah, ya

ilustrasi pasangan berbincang (freepik.com/freepik)

Rasa cemburu pada pasangan ibarat dua sisi mata uang dalam hubungan, yang mampu meningkatkan keintiman atau justru merusak kepercayaan. Ketika rasa cemburu tidak disampaikan dengan baik, dampaknya bisa buruk untuk hubungan. Ketidakmampuan menyampaikan kecemburuan dapat menciptakan konflik, mengurangi kepercayaan, atau perasaan negatif lainnya. 

Cemburu memang hal wajar pada setiap hubungan. Meskipun demikian, kecemburuan sebaiknya disampaikan dengan baik. Bagaimana kita memilih untuk mengomunikasikan kecemburuan dapat berdampak pada dinamika hubungan. Oleh karena itu, simak cara menyampaikan kecemburuan kepada pasangan berikut, ya!

Baca Juga: 4 Cara Menjadi Pendengar yang Baik untuk Pasangan Menurut Sosiologi

1. Pilih waktu dan tempat yang tepat

ilustrasi pasangan berbincang (pexels.com/Alex Green)

Pemilihan waktu dan tempat merupakan pertimbangan pertama ketika hendak menyampaikan kecemburuan kepada pasangan. Pilihlah waktu yang tepat saat suasana hati keduanya sudah membaik. Perhatikan apabila pasangan sedang bahagia dan tidak sibuk, minta kesediaannya untuk berbicara. Sehingga, keduanya dapat fokus pada percakapan tersebut. 

Topik sensitif tentang perasaan cemburu juga membutuhkan situasi yang kondusif. Oleh karena itu, sebaiknya pilih tempat yang nyaman. Hindari membahas kecemburuan di tempat umum atau di hadapan orang lain. Ini penting diperhatikan untuk memastikan privasi tetap terjaga dan menghindari konfrontasi. 

2. Berbicara dengan kelembutan dan bahasa tubuh positif

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/freepik)

Ketika seseorang cemburu, biasanya emosi juga turut mengiringi. Akan tetapi, melibatkan emosi saat cemburu dengan pasangan justru memperkeruh suasana. Sebaliknya, pastikan terlebih dahulu emosi sudah mereda. Setelah itu barulah bicarakan buat paragraf pembuka dengan kelembutan, seperti pemilihan kata yang tidak menyinggung, memperhatikan intonasi, dan sebagainya.

Seiring berbicara, bahasa tubuh positif menjadi faktor penting untuk keberhasilan percakapan. Misalnya menatap mata pasangan dengan tulus, posisi duduk tidak mengintimidasi, atau menyertakan sentuhan. Dengan memerhatikan hal tersebut, pasangan dapat merasa nyaman untuk mendengarkan dan merespons perasaan kita sepenuh hati. 

3. Jelaskan perasaan apa adanya

ilustrasi pasangan berbincang (freepik.com/drobotdean)

Ketika kita menyampaikan perasaan secara jujur dan langsung, hal ini membantu menciptakan ruang untuk saling memahami satu sama lain. Alih-alih menuduh pasangan, fokus pada mendeskripsikan perasaan kita apa adanya. Sertakan contoh situasi yang membuat kita merasa cemburu kepada pasangan. Sebagai contoh, daripada mengatakan “Saya rasa kamu suka dengan teman barumu itu,” lebih baik katakan “Saya merasa cemburu ketika kamu menghabiskan waktu dengan teman barumu.” 

Menyampaikan perasaan apa adanya membantu pasangan untuk lebih mudah memahami perspektif kita. Terbuka tentang perasaan memberikan kesempatan bagi pasangan untuk merespons dengan empati dan memulai dialog yang konstruktif. Saat menyampaikan kecemburuan, jangan ragu untuk menyatakan kebutuhan dan harapan kita, tetapi lakukan dengan cara yang menghormati perasaan pasangan. 

Baca Juga: 5 Sikap Ini Bikin Pasangan Makin Sering Merindukanmu, Catat!

4. Dengarkan tanggapan pasangan

ilustrasi pasangan berbincang (freepik.com/user15285612)

Setelah mengungkapkan perasaan, berikan ruang bagi pasangan untuk menyampaikan pandangan dan perasaannya. Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menginterupsi atau membuat penilaian terlalu cepat. Pasangan mungkin memiliki pandangan berbeda terkait situasi tersebut. Maka dari itu, mendengarkan dengan empati memungkinkan kita dan pasangan untuk saling pengertian. 

Jika pasangan sudah menjelaskan pandangannya, kita dapat mengajukan pertanyaan yang dapat memicu diskusi lebih lanjut. Pertanyaan terbuka membantu menggali lebih dalam untuk memahami perasaan dan motivasi di balik tindakan pasangan. Misalnya, pertanyaan "Bagaimana kita bisa bekerja sama untuk mengatasi kecemburuan ini?" dapat merangsang refleksi dan pembahasan lebih lanjut. 

5. Hindari menuntut atau melabeli pasangan

ilustrasi pasangan berbincang (freepik.com/bearfotos)

Saat menyampaikan kecemburuan, sebaiknya hindari menuntut pasangan atau melabeli pasangan. Menuntut dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan. Sebaliknya, fokus pada perilaku atau situasi spesifik yang memicu kecemburuan. Contohnya dengan menghindari kata “harus” atau “selalu” dengan kesan meminta pasangan untuk tidak dekat dengan orang lain. 

Tidah hanya itu, hindari pula melabeli pasangan dengan kalimat negatif. Misalnya mengatakan, “Kamu selalu membuat saya cemburu” atau “Mengapa kamu genit dengan orang lain?” Kalimat seperti di atas akan terkesan menyudutkan pasangan. Padahal, bisa jadi pasangan tidak bermaksud demikian. Oleh karena itu, pemilihan kalimat yang bijaksana dapat menciptakan dialog konstruktif. 

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Creating the world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya