Sering Tak Disadari, 7 Tanda Kamu Sedang Menghancurkan Hubungan Asmaramu

2. Kamu lupa bahwa kekasih juga prioritas

Jika kamu punya jadwal yang super sibuk dan menuntutmu untuk tidak menyertakan kehidupan pribadi, kamu bisa menggunakan aplikasi perencanaan khusus, seperti Any.do (iOS, Android). Ada juga metode 2/2/2 yang akan membantu hubungan asmaramu dan pasangan tetap hangat: kamu bisa pergi kencan dengan kekasih sekali setiap 2 minggu, pergi ke suatu tempat untuk menghabiskan akhir pekan bersama setiap 2 bulan, dan pergi berlibur bersama setiap 2 tahun.

Ribet? Bekerja keras memang baik namun demi hubungan yang langgeng, kamu harus mau berkorban. Tanpa perencanaan yang baik, bisa-bisa kamu akan benar-benar lupa kalau pasangan juga butuh perhatian darimu. Masih menjadikan pasanganmu sebagai prioritas kan?

3. Kamu tidak menghargai pasangan

Ucapan "terima kasih" yang sederhana sepertinya begitu sepele sampai banyak yang lupa untuk mengatakannya. Tapi, jika sang kekasih melakukan sesuatu untuk kamu, jangan pernah anggap remeh sekalipun dia cuma menemanimu berbelanja atau mengantarmu ke salon.

Setiap orang membutuhkan ungkapan-ungkapan ramah dan tulus, jadi jangan lupa ucapkan terima kasih pada pasanganmu untuk hal-hal sederhana sekalipun. Akan lebih baik lagi kalau kamu mengucapkan terima kasih secara teratur.

Kalau kekasih melakukan hal yang tidak sesuai harapanmu, tegurlah dengan baik dan jangan permalukan pasangan di depan umum. Dijamin deh, pasanganmu pasti akan tambah sayang karena kamu tidak pernah lupa menunjukkan penghargaanmu padanya.

4. Kamu bicara terlalu formal padanya

Orang yang saling mencintai akan berbicara satu sama lain secara terbuka dan tulus. Bagikan emosi dan detail harimu, dan dengarkan kata-kata satu sama lain. Pikirkan pertanyaan-pertanyaan nontrivial. Alih-alih "Apa kabar?" cobalah "Apa aja yang udah bikin kamu tertawa hari ini?" atau "Ada yang mau kamu curhatkan ke aku nggak?".

Jika sesuatu tentang pasangan mengganggu kamu, katakan padanya dengan baik. Hindari penggunaan kalimat seperti "Jangan pernah ngomong seperti itu lagi!" alih-alih gunakanlah kalimat seperti "Kata-katamu barusan bikin aku kesal."

5. Kamu marah-marah pada hal sepele

Jangan pernah mencoba mengubah pasanganmu menjadi sosok "si sempurna" versi kamu. Bukankah kamu menyayangi dia karena keunikan dalam dirinya itu? Lebih baik kamu membuat pasangan melihat dampak dari perbuatannya sendiri.

Misal saat suami gemar membiarkan kaos kaki kotornya berantakan dimana-mana dan kamu sudah lelah mengingatkannya bahkan sampai marah, amarahmu tidak akan diperlukan lagi saat suami akhirnya kebingungan mencari kaos kaki bersih untuk dipakai. Dia akan sadar sendiri tanpa kamu perlu buang tenaga untuk marah-marah.

6. Kamu tidak bisa diajak negosiasi

Berkonsentrasilah pada pemecahan masalah bersama. Coba diskusikan masalahmu dan pasangan sebelum mencapai titik didih. Saat kamu berbicara hal penting, sentuh pasangan untuk membuatnya nyaman dan mau mendengarkan dengan baik. Ingat selalu aturan satu masalah hanya butuh satu kali pembicaraan.

Jadi, tuntaskan segera masalah kalian. Jangan biarkan berlarut-larut karena saling menghindar atau malah saling menyalahkan. Selama bertengkar, tinggalkan ruangan sejenak untuk mengatur emosi. Ketika kamu sudah sedikit tenang, pembicaraan akan menjadi lebih produktif.