Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sepanjang perjalanan hidup, kamu akan bertemu dengan orang-orang terdekat yang seakan bisa mengerti dan memahami kamu seutuhnya. Awal berkenalan dengan mereka, kalian akan sama-sama saling ada untuk mengisi ruang hidup satu sama lain. Kalian akan menyempatkan diri mengucapkan terima kasih ketika dibantu, maaf ketika bersalah, tolong ketika butuh dan selamat ketika mencapai sesuatu. Seiring kalian makin tambah dekat dan erat, kata- kata tersebut makin jarang diucapkan. Kenapa? Ini 7 alasannya!
1. Karena kamu merasa bahwa kamu akan dimaklumi oleh dia/mereka
Orang yang telah dekat denganmu akan cenderung kamu anggap bisa memaklumi segala kesalahanmu. Termasuk memaklumi saat kamu tidak permisi dalam meminta tolong, tidak meminta maaf saat melakukan kesalahan, tidak berterima kasih ketika dibantu atau tidak mengucapkan selamat saat mereka berhasil. Ingat bahwa kepercayaan dan kedekatan bisa luntur dan kata-kata (yang tampaknya) sederhana itulah yang bisa mempertahankan hubungan dekatmu.
2. Karena kamu menganggap bahwa orang terdekatmu itu tidak akan baper dengan sikapmu
Kamu merasa bahwa orang-orang terdekatmu itu akan biasa saja ketika kamu perlakukan bagaimanapun. Karena kalian sudah sering bercanda melewati batas orang pada umumnya dan sudah terbiasa kasar satu sama lain. Bagaimana pun orang-orang terdekatmu itu juga manusia, yang tetap butuh diapresiasi dan dihargai secara layak. Bercanda boleh, tapi tetap mempertimbangkan respek.
Baca juga: Ini 7 Kata yang Gak Bakal Digunakan oleh Orang Pintar
3. Karena kamu menganggap itu kata-kata formalitas
Kamu merasa bahwa ucapan-ucapan itu terlalu kaku, jadi kamu menganggap bahwa itu untuk situasi formal saja. Padahal tidak ada muatan formal ataupun kasual dalam kata-kata penting ini. Kata-kata penting dalam kehidupan sosial ini diperlukan dalam hubungan apapun dengan tingkat kedekatan seperti apapun, agar bisa terjalin dengan baik.
4. Karena kamu merasa tidak perlu berusaha menjaga image lagi terhadap orang terdekatmu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Penentu bahwa kepribadianmu bisa diterima atau tidak oleh seseorang itu bukan hanya saat perkenalan dan perjumpaan pertama. Penilaian sikapmu itu berlangsung seterusnya selama kamu masih menjalin hubungan silaturahmi dengan orang tersebut. Jika sikapmu berubah drastis dibandingkan dari awal perkenalan, itu akan terasa dan itu menunjukkan bahwa sikap ramahmu di awal tidak tulus. Jadi, jangan heran jika perubahanmu karena berpikir demikian itu akan berujung orang terdekatmu tersebut menjauhimu.
5. Karena kamu merasa bahwa orang terdekatmu pasti sudah mengerti maksudmu
Kamu menganggap bahwa tanpa menyertakan kata-kata penting itu, orang-orang terdekatmu sudah mengerti maksudmu lewat sikapmu atau bahasa tubuhmu. Ketahui bahwa sedekat-dekatnya kamu dengan seseorang, manusiawi jika mood mereka tidak stabil. Ketika mood mereka sedang tidak baik, bisa jadi mereka tidak akan memaklumi sikapmu yang seperti biasanya dan hanya kata-kata penting di atas yang bisa menenangkan emosi mereka.
6. Karena kamu merasa sudah memiliki image bahwa kamu pemurah dan ramah
Mendapatkan image yang baik dari beberapa saat sejak perkenalan pertama itu lebih mudah daripada mempertahankannya. Jika kamu sudah mendapatkan reputasi sikap yang baik sejak awal, seharusnya kamu mempertahankannya. Reputasi dalam sikap itu bukan seperti investasi yang akan berkembang terus ketika kamu tinggalkan, reputasi itu ibarat ember air bocor yang perlu terus kamu isi dengan air.
Baca juga: 7 Cerita Motivasi Super Pendek Buat Kamu yang Butuh Inspirasi