Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tidak ada dari kita yang menyukai segala hal tentang pasangan kita. Pasti ada satu-dua kebiasaan doi yang menurutmu menyebalkan dan mengganggu. Umumnya, kita mengabaikan hal ini dan fokus pada hal-hal baik yang kamu suka tentang doi.
Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang menjadi sangat kritis tentang semua hal berkaitan dengan pasangannya. Lama-kelamaan, kebiasaan kritik berlebihan ini mengganggu dan membuat pasanganmu menjadi tidak nyaman. Atau justru sebaliknya, justru kamu korban sikap overly-critical dari doi.
Kira-kira, kenapa dia bersikap seperti itu? Inilah 5 alasan masuk akal mengapa seseorang bisa bersikap overly-critical dalam hubungan.
1. Dia juga sering mengritik dirinya sendiri
ilustrasi pasangan (pexels.com/Keira Burton) Ketika seseorang sering mengritik diri sendiri, tinggi kemungkinan untuk ia akan mengritik orang-orang di dekatnya. Seringkali, ia tidak menyadari sifat destruktif yang diakibatkan inner critic-nya karena sudah terbiasa.
Akibatnya, ia menganggap orang lain harus memiliki standar yang sama, terlebih pasangannya. Apa kamu tipe orang yang begini? Mungkin kamu tidak sadar, tapi pasanganmu yang mendengar kritik tersebut lama-lama juga kewalahan.
Baca Juga: 5 Bahaya Menyampaikan Kritik Destruktif, Rawan Konflik!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Kurang bisa mengapresiasi cinta
ilustrasi pasangan (pexels.com/ANTONI SHKRABA) Ada orang yang dibesarkan dengan banyak kritik. Alhasil, ia tumbuh menjadi orang yang lebih banyak menunjuk kesalahan daripada menunjukkan cinta. Mungkin, ini juga yang terjadi padamu atau pasanganmu.
Beberapa orang memang merasa sangat rentan ketika menerima cinta. Ia takut menjadi terlalu bergantung pada pasangannya dan terluka. Maka untuk “melindungi” dirinya sendiri, ia mengabaikan pujian dan menggantinya dengan banyak kritik.
Salah satu tandanya, ia terlalu canggung untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang romantis. Bukan berarti karena ia tidak mencintaimu, tapi karena ia memang tipe orang yang kaku dan sulit untuk mengekspresikan cinta.
3. Tidak percaya pada penilaian diri sendiri
ilustrasi pasangan (pexels.com/Keira Burton) Sikap overly-critical bisa dimulai ketika kita tidak percaya pada penilaian diri sendiri dalam hubungan. Biasanya, ini disebabkan oleh trauma akan hubungan sebelumnya. Kamu pernah disakiti atau dikecewakan seseorang dan rasa sakit itu masih ada sampai hari ini.
Kamu jadi tidak bisa sepenuhnya percaya pada pasanganmu sekarang. Kamu kesulitan untuk menilai kapan seseorang sudah cukup baik untukmu. Akhirnya, kamu berusaha menutupi kesulitanmu dengan terus-menerus mengritik pasanganmu.
4. Untuk melindungi diri sendiri
ilustrasi wanita (pexels.com/Alex Green) Selain alasan di atas, seseorang bisa menjadi sangat critical terhadap pasangan untuk melindungi dirinya agar tidak terluka. Jika ia tidak membuka hati dan menerima pasangannya, ia tidak akan terluka ketika hubungan itu berakhir.
Kritik ini digunakan sebagai tameng untuk menjaga jarak dengan pasangannya. Orang seperti ini biasanya juga pernah tersakiti oleh masa lalu atau hubungan lama yang akhirnya membuat dia takut untuk menerima dan mencintai seseorang karena ia menduga pasti akan terluka.
Baca Juga: 5 Bukti Kamu Termasuk Orang yang Gila Hormat, Kerap Anti Kritik!