3 Cara Komunikasi Toksik yang Bisa Mengancam Langgengnya Hubungan
Salah satunya adalah pasif agresif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membangun hubungan adalah soal mengerti dan dimengerti. Kamu tidak hanya ingin dimengerti partner atau teman atau sahabatmu, tapi juga berusaha untuk mengerti mereka.
Komunikasi memiliki peran besar dalam ini. Contohnya, bagaimana kamu mengatakan pada lawan bicaramu bahwa kamu merasa sedih, terluka, marah, dan sebagainya?
Cara kamu mengomunikasikan emosi negatifmu lebih penting dan berpengaruh ketimbang isi pesan itu sendiri. Kesalahan cara komunikasi bisa memicu konflik baru. Salah duanya, kesalahpahaman dan asumsi negatif. Apa saja cara komunikasi yang tidak sehat dan termasuk toksik? Yuk, simak penjelasannya di bawah.
Baca Juga: 5 Cara Memperbaiki Hubungan Toksik, Harus Jaga Jarak!
1. Pasif agresif
Alih-alih mengungkapkan perasaanmu secara jujur dan terbuka, kamu lebih suka pakai kode-kodean. Berharap dia peka lalu minta maaf dan dengan itu ia pun bisa langsung menyadari kesalahannya. Sudah jelas cara ini tidak efektif dan malah memperpanjang masalah.
Sudah bikin doi bingung dan berasumsi sendiri, kamu pun tidak akan merasa lega karena terus memendam-mendam masalah. Apa sulitnya mengomunikasikan dengan terang-terangan pada partnermu? Dari sana kalian bisa diskusi mencari jalan keluar atau solusi untuk kepentingan bersama.
Baca Juga: 6 Cara Komunikasi Ini yang Bikin Kalian Mesra, Gak Perlu Kirim Bunga!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.