TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghargai Privasi Sahabat, Gak Semua Hal Kamu Harus Tahu 

Jangan dipaksa, ya

ilustrasi pribadi yang hangat dan terbuka (pexels.com/RODNAE Production)

Status sahabat memang membuat dia menjadi orang spesial dalam hidupmu. Itu berarti, kamu dan dia sudah sangat dekat dan sering berbagi rahasia. Namun perlu diperhatikan, kamu tetap harus bisa menghargai privasinya.

Contoh sederhana, ketika ia memilih untuk menyimpan kondisi finansialnya secara personal. Dari sini, kamu harus peka dan mengambil tindakan bijak dengan tidak mengungkit lebih dalam. Tidak sulit, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghargai privasi sahabatmu.

1. Menghargai keputusannya sebagai seorang individu 

ilustrasi teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ada beberapa alasan mengapa sahabatmu memilih untuk menyimpan hal tersebut sebagai privasi. Karena itu, alih-alih marah dan tersinggung, beri respons yang bijak dengan menghargai keputusannya.

Kamu tidak bisa memaksa kehendak atau keinginan orang lain. Walau berstatus sahabat, tentu ada beberapa hal yang bisa kamu ketahui dan tidak. Perhatikan batasan itu baik-baik.

Baca Juga: 5 Dampak jika Sering Melanggar Batasan Privasi Sahabat Sendiri

2. Boleh ikut campur, tapi perhatikan batas 

ilustrasi pertemanan (pexels.com/ Mental Health America (MHA))

Namanya saja sahabat, kamu pasti ingin yang terbaik untuknya. Karena itu, tidak apa-apa untuk sesekali “ikut campur” dalam masalah hidupnya dengan catatan, tetap perhatikan batas yang ia beri.

Misal, ia curhat padamu tentang hubungan romansanya. Kamu bisa memberi saran, nasihat, teguran dan arahan, tapi tidak bisa campur tangan langsung dalam masalahnya. Itu adalah ranah privasi yang tidak bisa sembarangan dimasuki, meskipun kalian berstatus sahabat.

3. Tetap miliki etika dalam berelasi 

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Tim Douglas)

Aturan sederhana seperti tidak membuka ponsel orang tanpa izin, tidak membaca pesan atau galeri orang, tetap pegang prinsip itu meski dengan sahabat sendiri. Coba kalau posisinya terganti, bila ponselmu dibuka tanpa izin, pastinya kamu juga akan merasa kesal, ‘kan?

Nah, itu juga yang akan dirasakan sahabatmu. Jangan mentan-mentang berstatus sahabat, kamu jadi bersikap seenaknya dan merasa harus tahu segalanya. Tidak guys, sahabatmu pun butuh privasi. Kecuali, bila ia sendiri yang menceritakan padamu, berarti ia ingin kamu tahu.

4. Memberi pesan dan arahan tetap perlu 

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Apa guna sahabat kalau tidak mengarahkan menjadi pribadi lebih baik? Kamu masih bisa, kok, memberi arahan dan nasihat pada sahabat tanpa benar-benar mengusik privasinya. Bagaimanapun, adalah tugasmu untuk memastikan doi tidak tersesat ke arah yang salah.

Perhatikan pula pemilihan kata dan intonasi, jangan malah terkesan seperti kamu menghakimi doi. Hidupnya adalah pilihannya, keputusannya pun harus ia yang mengambil. Sadari perananmu di sana adalah memberi dukungan dan arahan.

Baca Juga: 5 Zodiak Menghargai Privasi, Gak Kepo Urusan Orang Lain

Verified Writer

Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya