TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Orangtua Nggak Kasih Restu, Lalu Kamu Harus Bagaimana?

Buktikan oh buktikanlah…

Shutterstock/fizkes

Menjalin hubungan asmara atau lebih tepatnya pacaran itu memang penuh suka dan duka. Biasanya dengan si dia kamu bebas berbagi cerita dan melakukan berbagai hal bersama. Tentunya pacaran itu punya satu tujuan yaitu menikah. Namun terkadang jalan menuju pernikahan tak semudah yang dibayangkan.

Kamu harus bisa mendapat restu orangtua sebelum melangkah ke jenjang selanjutnya. Tak jarang restu sulit didapat karena orangtua memiliki 5 alasan ini. Kira-kira bagaimana cara menghadapinya ya? Simak terus artikel ini!

1. Restu terhalang karena masa depan belum jelas

Shutterstock/Roman Samborskyi

Mana ada sih orangtua yang ingin menjerumuskan anaknya? Pastinya mereka ingin kamu bersanding dengan orang terbaik yang terus menjagamu. Makanya, orangtua akan berlaku ketat jika pasanganmu dipandang kurang jelas masa depannya. Orangtua juga akan ragu kasih kamu restu untuk menikah jika kamu sendiri masih belum jelas tujuan hidupnya.

Jika kamu dan pasangan terhalang restu karena alasan ini, IDN Times mau kasih tips: coba buka matamu dan lihat apakah kamu atau pasanganmu ini memiliki kemauan untuk berusaha keras demi keluarga atau nggak. Harus objektif ya dan jangan terbutakan cinta!

Jika kamu dan pasanganmu memang benar-benar mau, tunjukkan ke orangtuamu! Berusahalah lebih keras untuk menyiapkan pondasi dalam berumah tangga nanti. Pada dasarnya, orangtua ingin lihat dengan mata kepala sendiri untuk percaya dan memberikan restunya. Jadi, buktikan!

2. Menurut orangtua, kamu belum siap untuk memiliki pasangan

Shutterstock/G-stock studio

Punya pasangan itu bukan cuma sekadar punya seseorang yang menemanimu setiap saat lho. Pasangan adalah bukti jika kamu mampu berkomitmen pada diri sendiri dan pada orang lain. Makanya, punya pasangan itu nggak gampang. Jika salah melangkah, akibatnya bisa membekas cukup lama, dan orangtua nggak mau hal itu sampai terjadi.

Makanya, jika restu orangtua nggak kunjung turun karena alasan ini, kamu sebaiknya buktikan bahwa kamu memang siap untuk memiliki pasangan. Artinya, kamu siap bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, dan juga pasanganmu. Contoh paling sederhana, latihlah diri supaya jadi lebih bijaksana dan dewasa di rumah. Tunjukkan bahwa kamu sudah siap secara mental untuk memiliki keluarga sendiri.

3. Mereka sudah menjodohkanmu dengan calon pilihannya

Shutterstock/fizkes

Setiap orangtua punya kriteria calon mantu yang mereka inginkan. Jika mereka lihat kamu atau pasanganmu belum sesuai dengan kriteria tersebut, mereka akan turun tangan dan mencarikannya langsung. Nah, kalau hal ini sampai terjadi, coba yakinkan kepada orangtua bahwa kamu butuh kesempatan untuk menemukan pasangan yang sesuai dengan keinginanmu.

Caranya bagaimana? Berikan contoh konkret tentang bagaimana pasanganmu selalu memberikan yang terbaik untukmu. Intinya orangtua itu ingin anaknya disayang kok, jadi begitu melihat keseriusan hatimu atau pasanganmu, orangtua juga akan luluh. Bisa juga, supaya adil, berikan tenggat waktu pada dirimu dan pasangan. Jika dalam waktu tertentu hubunganmu juga nggak mengarah ke jenjang yang lebih baik, barulah buka opsi perjodohan.

4. Selama berpacaran, pasanganmu justru mengajakmu jadi lebih malas

Shutterstock/Lia Koltyrina

Jujur, ini sering terjadi di setiap hubungan percintaan anak muda. Inginnya bertemu setiap hari sampai lupa kewajiban dan keluarga. Kalau ini sih, IDN Times nggak mau kasih justifikasi apa pun. Justru, IDN Times mau mengingatkan kamu dan pasangan bahwa pasangan yang baik bukanlah pasangan yang membuatmu jadi malas.

Pasangan yang baik adalah pasangan yang mampu membuatmu jadi lebih baik. Kalau orangtua nggak kasih restu karena anaknya tiba-tiba jadi malas setelah punya pacar, kamu dan pasangan harus berbenah diri. Coba yuk jadi bucin yang berkualitas!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya