TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Seseorang Suka Membesarkan-besarkan Masalah, Cari Perhatian?

Masalah kecil jadi rumit banget akhirnya!

ilustrasi orang curhat (pexels.com/SHVETS production)

Semua orang pasti pernah dihadapkan pada suatu masalah dalam hidupnya. Entah itu besar ataupun kecil. Tapi, ada juga, nih tipe orang yang suka sekali membesar-besarkan masalah yang sebenarnya kecil sekalipun. Terkadang, kita akan dibuat kesal oleh orang seperti ini.

Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sering menemui orang-orang yang cenderung membesar-besarkan masalah begini. Mereka ini mungkin terjebak dalam siklus negatif yang melibatkan perasaan khawatir, stres, dan kecemasan berlebihan terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka. Bukannya fokus mengatasi masalah, inilah beberapa alasan mengapa seseorang suka membesar-besarkan masalah dalam hidupnya.

1. Ingin mendapat perhatian

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/RF._.studio)

Seseorang mungkin senang membesar-besarkan masalah karena mereka merasa perlu mendapatkan perhatian dari orang lain. Dengan menghadirkan masalah atau kesulitan yang mereka hadapi, ada harapan bahwa orang lain akan memberikan perhatian dan simpati pada mereka. Terlebih jika apa yang mereka harapkan itu benar-benar terjadi.

Hal ini bisa menjadi cara untuk memperoleh dukungan emosional atau bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Karena dia merasa senang dengan perhatian dan simpati dari orang lain.

2. Kekhawatiran yang berlebih

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Mike Jones)

Beberapa orang juga memiliki kecenderungan alami untuk merasa khawatir secara berlebihan tentang segala sesuatu. Seolah-olah yang ada di pikiran mereka adalah kemungkinan terburuk. Semakin mereka memikirkan masalah tersebut, semakin besar kekhawatiran yang dirasakan.

Mereka cenderung memperbesar risiko dan konsekuensi negatif dari situasi yang sebenarnya gak seburuk itu. Kekhawatiran berlebihan ini bisa menyebabkan mereka mengalami stres yang gak perlu dan menyebabkan mereka membesar-besarkan masalah.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Suka Membesar-besarkan Masalah, Dijuluki Drama Queen

3. Perasaan gak mampu mengatasi masalah

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/Alena Darmel)

Seseorang yang merasa gak mampu mengatasi masalah dalam hidupnya mungkin juga akan cenderung membesar-besarkan masalah. Masalah yang datang terasa begitu besar hingga dia kehilangan keyakinan bahwa dirinya bisa melalui itu semua. Padahal, pemikirannya inilah yang justru membuat rumit masalah.

Mereka mungkin memiliki kepercayaan diri yang rendah atau merasa gak punya kontrol atas situasi. Dengan membesar-besarkan masalah, mereka bisa menciptakan sebuah narasi di mana mereka berperan sebagai korban yang gak berdaya, yang pada akhirnya membuat mereka merasa lebih nyaman dalam menghadapi masalah tersebut.

4. Dukungan dan empati dari orang lain

ilustrasi teman baik (pexels.com/Guilherme Ferrari)

Ada beberapa individu yang secara gak sadar mencari dukungan dan empati dari orang lain dengan membesar-besarkan masalah. Mereka seolah menjadikan itu sebagai kebiasaan untuk mendapatkan dukungan. Sehingga mereka terus membesarkan masalah sekecil apa pun itu sebenarnya.

Mereka mungkin menganggap bahwa dengan memperlihatkan betapa besar dan kompleksnya masalah yang mereka hadapi, orang lain akan merasa tergerak untuk memberikan dukungan atau mencoba memecahkan masalah tersebut. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin merasa lebih disayang atau lebih dihargai ketika berada dalam kondisi yang sulit.

5. Pengalaman trauma atau kejadian pahit masa lalu

ilustrasi orang curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Orang-orang yang telah mengalami trauma atau kejadian buruk di masa lalunya sering kali memiliki kecenderungan untuk membesar-besarkan masalah. Ingatan yang masih membekas tentang kejadian tersebut membuat mereka selalu mengira semua akan berjalan dengan buruk. Alih-alih menganggap semua masalah itu mudah, mereka justru jadi terus terbayang akan rumitnya sebuah permasalahan tersebut.

Pengalaman traumatis bisa saja menciptakan rasa takut yang mendalam dan kekhawatiran berlebihan terhadap situasi yang sebenarnya gak berbahaya. Ketika terjadi situasi yang menyerupai pengalaman traumatis mereka, mereka bisa langsung terjebak dalam kebiasaan membesar-besarkan masalah.

Baca Juga: 5 Alasan Meminta Maaf Tidak Selalu Menyelesaikan Masalah

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya