Kisah Pernikahan Rasulullah dan Aisyah yang Diwahyukan Allah
Keduanya pernah menjalin LDR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah pernikahan Rasulullah dan Aisyah adalah sejarah penting bagi peristiwa kenabian Muhammad SAW. Namun, karena jarak usia Nabi Muhammad dan Aisyah yang terlampau jauh, banyak tuduhan tak berdasar tentang pernikahan mereka.
Padahal, terdapat hadis sahih yang bisa menjelaskan bahwa pernikahan ini merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan bukan dilandasi oleh syahwat. Oleh karena itu, mari kita telaah lebih cermat bagaimana kisah pernikahan Rasulullah dan Aisyah yang penuh hikmah.
Baca Juga: 5 Pesan Nabi Muhammad SAW untuk Umatnya, Menyentuh Hati
1. Sejarah pernikahan Rasulullah dan Aisyah
Aisyah merupakan istri ketiga Rasulullah yang dipinang ketika usianya masih enam tahun. Ide pernikahan itu pertama kali diusulkan oleh sahabat Nabi, Khaulah binti Hakim, tiga tahun setelah sepeninggal istri pertama, Siti Khadijah.
Sebelum bersama dengan Aisyah, Rasulullah menikahi seorang janda bernama Saudah binti Zam'ah sebagai istri keduanya. Karena itu, terdapat jeda waktu selama tiga tahun sampai Rasulullah dan Aisyah hidup dalam atap yang sama.
Selama rentang waktu tersebut, Rasulullah fokus berjuang merintis dakwahnya di Madinah. Sementara itu, Aisyah di Makkah sibuk belajar tentang keislaman di bawah asuhan ibundanya.
Setelah kota Madinah dinilai lebih kondusif, Aisyah beserta keluarga menempuh perjalanan sulit untuk hijrah ke sana. Tak berselang lama, Aisyah harus merawat ayahnya, Abu Bakar, yang jatuh sakit. Kemudian, ia juga harus memulihkan kesehatan sehabis terkena demam tinggi.
Baru ketika semua telah stabil, Aisyah diboyong ke rumah Nabi Muhammad pada bulan Syawal 2 Hijriah. Di sana, pernikahan Rasulullah dan Aisyah dilangsungkan secara sederhana tanpa pesta. Hal ini sesuai dengan gambaran yang diceritakan sendiri oleh Aisyah.
Mengutip buku bertajuk Aisyah; Kekasih Nabi Dunia Akhir, Aisyah berkata yang artinya:
"Demi Allah, tidak ada seekor unta maupun domba yang disembelihkan untukku, kecuali buah anggur yang dikirim Sa'ad ibnu Ubadah kepada Rasulullah yang itu pun kemudian beliau bagikan kepada istri-istrinya.
Mengenai mahar yang diterima, Aisyah menuturkan sebanyak 500 dirham. Jumlah tersebut sama dengan yang diberikan Rasulullah ke istri-istrinya.
Baca Juga: 13 Nama Istri Nabi Muhammad SAW dan Riwayat Singkatnya