TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan One-Sided Love

Punya pasangan tapi kok kayak gak punya, ya?

ilustrasi one-sided love (pexels.com)

Hubungan asmara tentu melibatkan dua insan. Diperlukan kontribusi dari keduanya. Jika hanya satu pihak yang berkontribusi, hubungan itu kerap dimaknai dengan one-sided love

One-sided love tidak hanya terjadi saat pendekatan, tetapi juga saat berpacaran maupun menikah. Beberapa orang tidak sadar bahwa dirinya terjebak dalam relasi ini. Di bawah ini adalah beberapa tanda bahwa kamu sedang berjuang sendirian dalam one-sided love. Simak penjabarannya, yuk!

1. Mengalami kesepian di dalam hubungan

ilustrasi kurang punya waktu untuk quality time berdua (pexels.com/Budgeron Bach)

Dalam hubungan percintaan, tidak setiap hari kontribusi yang seimbang harus memiliki skor 100/100. Ada kalanya seseorang sedang mengalami hari yang berat dan butuh support lebih dari pasangannya. Jadi, bisa saja skor kontribusinya 40/80. Kemudian, di lain kesempatan, skor fluktuatif menjadi 100/30. 

Hal seperti di atas masih dikategorikan percintaan yang sehat selama keduanya memiliki kesadaran untuk menjaga keseimbangan. Ketidakwajaran adalah jika hanya salah satu pihak yang terus-menerus menumpahkan perhatiannya dalam hubungan tersebut. 

Meski sudah berpasangan, kamu tetap merasa kesepian? Coba refleksikan kembali, apakah selama ini hanya kamu saja yang menaruh kepedulian terhadap hubungan ini? Mungkin juga selama ini hanya kamu yang antusias dalam kencan-kencan yang telah kalian rencanakan. Memberikan perhatian secara terus-menerus tanpa adanya timbal balik tentu akan menguras energi. 

2. Kurangnya komunikasi dan selalu dirimu yang membuka obrolan

ilustrasi pasif (pexels.com/Samson Katt)

Dilansir Verywell Mind, tanda selanjutnya adalah hampir semua komunikasi, interaksi, dan segala aktivitas diinisasi oleh dirimu. Si dia seolah sangat pasif dan cuek. Selama ini, selalu kamu yang terlebih dahulu membuka percakapan. 

Oleh sebab itu, tidak jarang akan muncul banyak pertanyaan di kepalamu. Apakah dia sebenarnya tidak ingin terlibat? Apakah dia sebenarnya memang tidak peduli? Ataukah ini memang sifat aslinya? Yep, segala sikap pasifnya membuatmu kebingungan. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Self Improvment tentang Mencintai Diri

3. Kamu seolah diwajibkan untuk bertanggung jawab atas semua keputusan dalam hubungan

ilustrasi membuka obrolan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tanda selanjutnya yaitu saat kontrol hanya dipegang oleh dirimu seorang, dan pihak lain dengan sengaja tidak ingin melakukan apa-apa. Dengan begitu, risikonya pun hanya dibebankan pada dirimu. 

Dilansir Psychology Today, hal ini sama saja dengan "blame game". Pihak lainnya seolah hanya mencuci tangan. Bila hal-hal buruk terjadi pada hubungan kalian, si dia hanya bisa menyalahkan saja. 

4. Keintiman yang rendah

ilustrasi keintiman rendah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hubungan one-sided love tentu akan mengalami kondisi keintiman yang rendah. Bahkan, bagi pasangan yang sudah menikah, kuantitas dan kualitas sex pun semakin berkurang. 

Jika hal ini terjadi dalam hubungan cintamu, cobalah refleksikan kembali. Hubungan cinta yang gersang dan jarang disiram lama-kelamaan akan mati. Dibutuhkan perjuangan dua belah pihak untuk menghangatkan kembali api asmara yang pernah ada. 

Baca Juga: 5 Alasan Orang Tak Mau Berhenti Mencintai Walau Tak Bisa Memiliki

Verified Writer

elsamarchel

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya