TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Ilmiah Kenapa Ada Orang Mau Balikan sama Mantan, Beneran Nyata!

Bahkan bisa menjalin hubungan lebih sehat dari sebelumnya

IDN Times/Anjani Eka Lestari

Pasang surut dalam hubungan, membuat beberapa pasangan harus menghadapi kondisi putus nyambung agar mampu bertahan. Pertanyaannya, apakah hubungan akan lebih baik dari sebelumnya? Apakah mungkin menjalin hubungan sehat saat balikan sama mantan? 

Kami mencari tahu kenapa dua orang yang putus, bisa balikan lagi serta bagaimana keadaan ini membuat hubungan keduanya tumbuh dengan perspektif baru. Berikut ulasannya dari beberapa ahli hubungan serta penelitian psikologi sosial dan kepribadian. 

1. Sebagian dari mereka yang memilih kembali, punya optimisme, kelekatan emosi, intimacy, dan perasaan saling bergantung

IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Dilansir jurnal Social Psychological and Personality Science, Wanting to Stay and Wanting to Go: Unpacking the Content and Structure of Relationship Stay or Leave Decision Processes (2017), Samantha Joel dan peneliti lain mencari tahu variasi alasan pasangan dewasa muda yang memutuskan kembali bersama setelah putus.

Beberapa jawaban menunjukkan optimisme, investasi kelekatan emosi dari hubungan sebelumnya, perasaan kekeluargaan, hingga ketakutan dalam menghadapi masa depan yang tak pasti. Sementara 2/3 dari sampel penelitian menunjukkan alasan berupa adanya keinginan kembali karena intimacy dan rasa bergantung yang telah lama dibangun. 

Masih dalam penelitian yang sama, orang yang menginginkan putus selamanya, mengatakan bahwa keputusan itu dipengaruhi oleh faktor emosi yang berjarak, hilangnya kepercayaan, tingginya intensitas pertengkaran, dan perasaan tak cocok secara umum. Lebih spesifik, 38 persen dari sampel menyebutkan bahwa mereka ingin putus karena perselingkuhan.

2. Sementara itu, abusive behavior dalam hubungan, menjadi isu serius kenapa pasangan yang memilih putus, sulit untuk kembali

IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Dilansir The Healthy, Neolle Nelson, psikolog hubungan, mengemukakan alasan orang enggan kembali pada mantan yang banyak dijumpai pada hubungan dewasa awal. Dalam hal ini, Nelson menitikberatkan pada isu serius seperti kekerasan dalam hubungan. 

Selama pasangan gak mengalami isu serius seperti perilaku kekerasan, kesempatan kedua dalam hubungan yang telah berakhir, mungkin saja terjadi. Namun sering kali, mengidentifikasi kekerasan terlalu rumit dalam situasi ini. Makanya, penting untuk tahu apakah pasangan benar-benar melakukan kekerasan secara emosional atau atau tidak. 

Baca Juga: 7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Banyak Pasangan Wajahnya Mirip, Muka Jodoh!

3. Keputusan balik sama mantan sebaiknya diiringi dengan identifikasi masalah yang menyebabkan putusnya hubungan

IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Pasangan yang mencoba peruntungan kedua kali dalam hubungan, membutuhkan keterbukaan terhadap akar masalah yang menyebabkan putus. Dengan mengidentifikasi masalah, mereka lebih mungkin menemukan solusi alih-alih saling menyalahkan. 

Dilansir Insider, Rhonda Milrad, ahli hubungan (Licensed Clinical Social Worker), memberi pendapat mengenai pentingnya memahami peran masing-masing dan bagaimana memainkannya pada isu penting seperti kondisi putus nyambung. Milrad menekankan hal ini agar pasangan dapat mengubah perilaku mereka ke arah yang lebih adaptif.

4. Menjaga komunikasi menjadi kunci dari hubungan yang sehat

IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Dilansir American Psychological Association, Psikolog Robin S Haight dan Dan Abrahamson menekankan bahwa komunikasi adalah kunci hubungan sehat. Pasangan memang perlu memberi perhatian satu sama lain melalui hal dasar seperti menanyakan keadaan.

Namun, hal yang tak kalah penting dari ini adalah menyisikan waktu untuk mendiskusikan topik personal agar tetap terkoneksi. Penelitian menyebutkan, cara kita berkomunikasi dengan pasangan itu penting. Komunikasi yang negatif akan membentuk pola negatif.

Beberapa perilaku yang perlu dihindari selama berdiskusi adalah menyela, mengkritik secara personal, atau menarik diri dari percakapan. Alih-alih menunjukkan ketidaksetujuan, kamu dapat melakukan strategi konstruktif seperti mendengarkan poin yang ingin disampaikan pasangan dan belajar berada di posisi mereka. 

Baca Juga: Jangan Asal Balikan Sama Mantan Sebelum Pertimbangkan 5 Hal Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya