TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Pasangan yang Kerap Playing Victim

Playing victim = manipulatif

Unsplash/Alex Jodoin

Playing victim kerap ditemui pada mereka yang secara sengaja merasa paling dirugikan dan disalahkan. Orang seperti ini terbiasa melemparkan tanggungjawabnya ke orang lain, berperilaku manipulatif, dan anti terhadap penilaian atau kritik. Jika pasanganmu punya tanda ini, hati-hati karena bisa jadi kamu sedang menjalani hubungan yang tidak sehat.  Tapi tenang dulu, karena hubungan juga tentang proses; baik kamu mau pun pasangan bisa belajar lebih asertif lagi. Inilah beberapa hal yang perlu kamu pahami saat menjalin hubungan dengan seseorang yang menyenangi playing victim.

1. Mengertilah bahwa dia adalah pribadi yang unik

Unsplash/Alex Iby

Boleh jadi kamu baru tahu sifat asli pasangan yang selalu menyalahkan atas sesuatu yang gak sepenuhnya kamu lakukan. Kamu jadi menyadari bahwa dia berbeda dari yang lain, dan kamu sebagai orang terdekat perlu memahami hal ini. Menghadapinya barangkali jadi tantangan cukup sulit, terlebih ketika kamu terus menerima dirinya apa adanya tanpa mau saling berbenah. Pilihan untuk bertahan sebaiknya kamu barengi dengan usaha dalam memberi perspektif lain tentang dirinya maupun hubungan kalian.  

2. Perlahan-lahan, bantulah dia belajar lebih mengenali dirinya

Unsplash/Mickael Tournier

Mereka yang bersikap playing victim adalah tipe orang yang cenderung manipulatif. Untuk mempertahankan dirinya supaya tetap berada di posisi benar, dia kerap tanpa rasa bersalah menyudutkan orang lain atas kesalahan yang diperbuat; tak terkecuali juga dengan kamu pacarnya. 

Atas nama cinta, kadang kamu mau saja meladeni keinginan yang gak masuk akal. Dalam hal ini, kamu yang perlu mulai belajar untuk membantunya mengenali diri sendiri. Memang butuh kesabaran yang ekstrh, tapi dia perlahan akan memahami asal kamu tulus dan tegas saat memperlakukannya. 

Baca Juga: Ini 5 Hal yang Paling Dibenci Cowok Saat Berantem dengan Pacarnya

3. Hindari menghakimi, mengkritik, atau memberi penilaian; tuntunlah dia untuk membiasakan perilaku produktif dan positif untuk dirinya

Unsplash/freestocks.org

Memberi tahu nilai-nilai hidup padanya tak akan mempan untuk menyadarkan, karena dia termasuk tipe orang yang anti kritik dan merasa paling benar. Alih-alih kerap mengeluh atau berkomentar atas perilakunya, lebih baik tunjukkan atau beri contoh dalam melakukan satu hal supaya jadi lebih produktif. Kamu bisa menularkan energi positif dengan terus jadi figur yang mampu dia tiru. 

4. Kamu perlu memahami konsekuensi ketika menjalin hubungan dengannya

Unsplash/Josh Felise

Barangkali sekarang adalah masa di mana kamu merasa tenagamu telah habis, kamu berasa ingin menyerah saja dari hubungan yang jauh dari rasa bahagia ini. Namun di sisi lain, kamu juga paham bahwa setiap hal punya risiko dan ada sesuatu yang harus dikorbankan. Ketika kamu bersedia menjalin hubungan dengannya, kamu sudah tahu bahwa ini tidaklah mudah seperti biasa.

Baca Juga: Buat Pasangan LDR, Hindari 5 Kalimat Ini di Chat karena Bikin Berantem

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya