TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seberapa Pentingnya Peran Perjanjian Pranikah dalam Pernikahan? 

Disebut sebagai kunci menciptakan rumah tangga yang harmonis

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Trung Nguyen)

Prenuptial agreement atau lebih dikenal dengan perjanjian pranikah gaungnya kian terdengar. Meskipun begitu, keberadaannya masih tabu bahkan dianggap tidak bermoral oleh sebagian orang.

Kadung identik dengan upaya melindungi harta serta aset dari pembagian harta gono-gini dan hal-hal sensitif lainnya, tidak sedikit orang yang mengurungkan niatnya untuk membuat perjanjian pranikah dengan pasangan mereka.

Pada kenyataannya, perjanjian pranikah bukan sebatas memperjelas situasi finansial serta aset dari kedua belah pihak sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Perjanjian pranikah adalah jalan bagi kamu dan pasangan dalam menciptakan rumah tangga yang harmonis. Perjanjian pranikah juga melindungi kamu dan pasangan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti perceraian.

Bagi kamu yang saat ini sedang berencana membuat perjanjian pranikah tidak perlu risau. Berikut penjelasan dari pentingnya sebuah perjanjian pranikah dalam sebuah pernikahan.

1. Mengatur finansial suami dan istri 

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Milan)

Seperti yang tercantum dalam Jurnal Dinamika Hukum Vol. 8 oleh Haedah Faradz, perjanjian pranikah diperlukan dan dibuat dengan kondisi:

  • Jika terdapat sejumlah harta kekayaan yang lebih besar pada salah satu pihak
  • Apabila keduanya memiliki pemasukan yang cukup besar
  • Masing-masing pihak memiliki usaha sendiri. Perjanjian dibuat agar pihak lain tidak tersangkut apabila pihak lainnya pailit atau bangkrut
  • Salah satu atau kedua pihak memliki utang sebelum kawin dan hendak bertanggung jawab sendiri

Jika kamu atau pasangan mengalami kondisi di atas, sangat dianjurkan untuk membicarakan hal tersebut dan membuat perjanjian pranikah dengan pasangan.

Perjanjian pranikah membantu kamu dalam mengatur harta pribadi dan membuat rencana mengenai pengelolaan harta bersama. Tidak hanya itu, perjanjian pranikah turut melindungi kamu atau pasangan dari kewajiban melunasi utang yang ada sebelum pernikahan terjadi. Hal tersebut tentu tidak berlaku jika pihak lain bersedia membantu melunasi utang yang telah dimiliki oleh pihak lain.

Dengan kata lain, perjanjian pranikah membantu pasangan terbuka akan situasi finansial satu sama lain. Saling terbuka dan memiliki perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dapat menjauhkan pernikahan dari konflik khususnya dalam masalah finansial.

Baca Juga: 5 Manfaat Perjanjian Pranikah yang Perlu Kamu Tahu

2. Mengatur hak dan kewajiban suami dan istri 

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Min An)

Selain digunakan untuk mengatur kepemilikan harta, kamu dan pasangan dapat menggunakan perjanjian pranikah untuk mengatur hak dan kewajiban. Kedua belah pihak wajib memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati selama pernikahan berlangsung.

Isi dari perjanjian pranikah pun sepenuhnya diserahkan kepada kedua belah pihak. Hal ini sangat membantu dalam menyamakan visi dan misi dalam menciptakan rumah tangga yang harmonis. Meskipun begitu, isi dari perjanjian pranikah tidak boleh bertentangan dengan hukum, undang-undang, agama serta kesusilaan.

3. Melindungi pasangan dari hal-hal yang tidak diinginkan 

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Trung Nguyen)

Perjanjian pranikah turut memberikan perlindungan kepada kedua belah pihak jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam pernikahan seperti KDRT dan perselingkuhan. Jika salah satu pihak tidak dapat memenuhi hak dan kewajiban atau melanggar kesepatan yang ada, pihak lainnya berhak mengadukan hal tersebut ke pengadilan.

Pengadilan akan membantu proses mediasi kepada kedua belah pihak. Jika kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan pernikahan, pengadilan akan menyarankan pasangan tersebut untuk memperbarui perjanjian pranikah. Jika kedua belah pihak mengikuti isi dari perjanjian pranikah, maka pasangan tersebut akan berpisah sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam kontrak tersebut.

4. Kejelasan akan hak asuh, harta gono-gini, dan warisan 

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Sandro Crepulja)

Perjanjian pranikah menjadi begitu tabu dan tidak bermoral bagi sebagian orang karena dalam proses pembuatannya turut melibatkan antisipasi menghadapi situasi buruk dalam pernikahan. Faktanya, perjanjian pranikah dibuat untuk menjauhkan pernikahan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih jika salah satu pihak sebelumnya pernah berumah tangga.

Meskipun sulit untuk dibahas bersama pasangan, membuat kesepakatan mengenai harta gono-gini, hak asuh, serta warisan adalah sebuah kewajiban. Jika suatu saat pasangan tidak dapat menemukan jalan lain selain perceraian, tidak akan terjadi sengketa harta gono-gini dan hak asuh anak karena sebelumnya telah tertulis dalam perjanjian pranikah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Baca Juga: 5 Isian Pranikah yang Umum Dibahas Oleh Calon Pengantin, Sudah Tahu?

Verified Writer

Febby Arshani

Akwoakwoakwoak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya