Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Luka hati tak cuma bisa diobati dengan musik, traveling, atau nonton bioskop. Bisa juga dengan puisi. Puisi merupakan salah satu media yang ampuh untuk menyembuhkan atau setidaknya mengurangi rasa ngilu lantaran putus cinta atau sakit hati yang mendalam karena beragam persoalan. Beberapa puisi sastrawan ini, misalnya, berhasil membuat pembacanya kembali menemukan pemulihan.
1. Doa Mempelai - Joko Pinurbo
Malam ini aku akan berangkat mengarungimu.
Perjalanan mungkin akan panjang berliku
dan nasib baik tidak selalu menghampiriku
tapi insyaallah suatu saat
bisa kutemukan sebuah kiblat
di ufuk barat tubuhmu.
(2002; kado buat Ade & Fajar)
2. Barangkali Telah Kuseka Namamu - Goenawan Mohamad
Barangkali telah kuseka namamu
dengan sol sepatu
Seperti dalam perang yang lalu
kauseka namaku
Barangkali kau telah menyeka bukan namaku
Barangkali aku telah menyeka bukan namamu
Barangkali kita malah tak pernah di sini
Hanya hutan, jauh di selatan, hujan pagi
3. Hatiku Selembar Daun – Sapardi Djoko Damono
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi.
Baca Juga: 9 Sastrawan Tanah Air yang Berhasil Bikin Kita Tergila-gila dengan Puisi
4. Di Hadapan Rahasia - Adimas Immanuel
Photo by Nielsen Ramon on Unsplash Masihkah kita harus bersengketa
ketika hari hampir habis
dan doa hanya menjadi ritus ala kadarnya?
Sementara daun-daun tak sekalipun
menebak ke mana angin akan meniupnya.
Seperti kita manusia
yang amat kecil di hadapan rahasia,
yang tak sepenuhnya berkuasa
atas jatuh-bangun kita.
5. Yang Terampas dan yang Putus - Chairil Anwar
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
6. Kerinduan - Kahlil Gibran
Merenda sebuah tali kasih
Kusimpul menjadi satu hati
gambaran jiwa yang terluka
bagai langit meratap sendu
kala bias cinta menghilang
sakit itupun dtng tanpa permisi
rembulan tak menyisakn senyum.
Bersama malam, kudekap lirih arti kerinduan
Kesendiriaan.
7. Hari Ini Seperti Juga Kemarin
Hari ini seperti juga kemari
tak lagi terbandingkan, antara nasib antara sepi
kemudian rawan, jatuh di bumi
lantas seperti kemarin-kemarin : matahari pagi
8. "O" – Sutardji Calzoum Bachri
dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...
Baca Juga: 9 Puisi Romantis yang Bakal Bikin Pasangan LDR Baper Maksimal