TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Melakukan Basa-basi Anti Canggung, Bawa Kesan Positif!

Basa-basi ga selalu buruk, kok

Ilustrasi percakapan dengan orang baru (Pexels.com/Askar Abayev)

Basa-basi sering kali diperlukan ketika menemui orang baru atau orang yang sudah lama tidak bertemu. Saat melakukannya, basa-basi mungkin terasa canggung bagi beberapa orang yang tidak tahu cara melakukannya dengan tepat.

Inti dari basa-basi sendiri adalah melakukan percakapan kecil dan sepele. Namun, terdapat cara-cara tertentu agar basa-basi dapat berjalan nyaman bagi kedua pihak. Berikut cara basa-basi anti canggung yang bisa kamu lakukan setiap ingin memulai percakapan baru.

1. Mulai dengan topik dari momen saat itu

Ilustrasi percakapan dengan orang baru (Pexels.com/Sam Lion)

Baik makanan, acara, atau cuaca, carilah topik yang relevan yang terjadi saat itu. Kamu juga bisa memulai dengan pertanyaan untuk memulai percakapan ini. Misalnya, berikan pertanyaan seperti, “Tadi dalam perjalanan kesini hujan ya, kamu juga kena hujan juga gak?”.

Memulai dengan pertanyaan tentang topik saat itu akan membuka topik baru yang lebih dalam dan nyaman. Ingatlah untuk tidak mengeluh saat memulai topik karena itu hanya akan membawa kesan negatif.

2. Salurkan rasa ingin tahu dengan tulus

Ilustrasi percakapan dengan orang baru (Pexels.com/Sora Shimazaki)

DIlansir Times, salurkanlah rasa ingin tahu dengan tulus melalui pertanyaan. Setiap menerima jawaban, berikanlah lagi pertanyaan dalam obrolan-obrolan ringan. Ketika kamu bertanya “Apa kabar?”, dekatilah percakapan dengan rasa ingin tahu yang tulus, namun tidak mendesak lawan bicara.

Dengarkanlah dengan seksama dan berikanlah respons dengan ketertarikan. Tunjukkan rasa ingin tahu, dengan begitu kamu akan dapat membawa percakapan secara lebih lanjut dan membangun suasana positif untuk berinteraksi.

3. Jawab pertanyaan basa basi dengan lebih dalam

Ilustrasi percakapan dengan orang baru (Pexels.com/fauxels)

Pertanyaan sederhana cenderung menghasilkan jawaban satu kata. Sebaliknya, pertanyaan terbuka dapat memicu diskusi yang lebih panjang dan lebih kaya. Mulailah dengan pertanyaan sederhana, seperti iika kamu ditanya “Darimana asalnya?”, berikanlah jawaban mendalam dengan memberi julukan daerah asal atau ciri khas tertentu. 

Dikutip Forbes, lebih baik untuk menindaklanjuti pertanyaan-pertanyaan sederhana dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka dapat mendorong percakapan ke wilayah yang lebih dalam dan otentik, bahkan memberi first impression yang baik.

Baca Juga: 4 Teguran untuk Kamu yang Menganggap Kata Maaf hanya Basa-basi

4. Perhatikan social cues

Ilustrasi percakapan dengan orang baru (Pexels.com/Allan Mas)

Memahami bahasa tubuh dan isyarat penting ketika melakukan percakapan. Pasalnya, bersikap tulus ingin tahu mungkin dapat membuatmu disalahpahami. Agar lawan bicara tidak salah paham mengira kamu sok ingin tahu, responslah isyarat tubuh dengan tepat. 

Misalnya, jika orang lain tampak terkejut dengan sifatmu, pastikan untuk tersenyum dan mengekspresikan antusiasme yang tulus dalam percakapan. Jika orang lain mulai gelisah saat kamu berbicara panjang lebar tentang suatu topik, mungkin inilah saatnya untuk beralih ke topik lain atau mengakhiri percakapan.

Verified Writer

Hani Safanja

Progress over perfection

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya