TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Punya Rencana Menikah? Ini 5 Tradisi Pernikahan Adat di Indonesia yang Paling Terkenal

Persiapin dari sekarang ya guys!

Dok. IDN Times

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pernikahan merupakan suatu hal yang sakral. Gak heran kalau di setiap daerah memiliki tradisi pernikahan adat yang berbeda-beda. Nah, apakah kamu dan pasangan sudah punya rencana untuk menikah dalam waktu dekat?

Biar makin mantap dan yakin dengan pilihanmu, kamu juga perlu lho buat cari tahu tentang tradisi pernikahan adat yang ada di Indonesia. Kali ini IDN Times bakal ngasih beberapa tradisi unik dari pernikahan adat dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti apa ya keunikannya? Yuk, kita simak!

1. Tradisi pingitan dalam adat Jawa

Dok. IDN Times

Pernikahan adat Jawa merupakan salah satu yang cukup banyak komponennya lho. Salah satunya adalah tradisi pingitan di mana menjelang pernikahan, biasanya calon pengantin perempuan “dipingit” selama tiga hingga lima hari.

Di masa itu, calon pengantin perempuan gak diperbolehkan keluar rumah, terutama ketemu calon suaminya. Selama di rumah, ia akan melakukan perawatan tubuh seperti luluran, minum jamu-jamuan, hingga diet. Ini bertujuan untuk membuat calon suaminya terkesima saat melihat calon istrinya tampil lebih cantik di hari pernikahan.

2. Tradisi jual beli dalam adat Bali

Dok. IDN Times

Eits, maksudnya bukan jual beli seperti di pasar kok. Tradisi jual beli dalam pernikahan adat Bali maksudnya adalah saat bakul yang dibawa oleh calon mempelai perempuan tersebut kemudian dibeli oleh calon suaminya.

Nah, ternyata tradisi tersebut memiliki makna tersendiri lho. Tradisi jual beli dianalogikan sebagai kehidupan berumah tangga yang harus saling melengkapi, memberi dan menerima, hingga pasangan meraih tujuan yang diinginkan dalam berumah tangga.

3. Tradisi palang pintu dalam adat Betawi

indonesiakaya.com

Betawi punya tradisi yang gak kalah unik yakni palang pintu sebagai salah satu tradisi yang kerap hadir di beberapa hajatan besar masyarakat Betawi. Salah satu hajatan yang “wajib” menampilkan tradisi palang pintu adalah saat pernikahan. Selain roti buaya sebagai seserahan, palang pintu jadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu lho saat pernikahan.

Dalam konteks pernikahan, palang pintu dilakukan ketika rombongan mempelai cowok hendak masuk ke dalam rumah calon istri. Saat itu ia harus menjelaskan maksud kedatangannya dengan pantun kepada pihak keluarga calon istri hingga terjadilah berbalas pantun.

Lama-kelamaan, kondisi pun “memanas” dan pihak keluarga calon istri ingin menguji kesaktian calon suami dengan pencak silat serta mengaji. Makna dari tradisi ini bertujuan agar sang suami kelak mampu melindungi dan menjadi pemimpin buat keluarganya.

4. Tradisi sinamot, bayar mahar dalam adat Batak

Dok. IDN Times

Tradisi pernikahan di Indonesia bisa dibilang emang gak bisa lepas dari mahar atau seserahan. Mahar bisa juga diartikan sebagai simbol keseriusan cowok dalam menikahi calon istrinya. Salah satunya adalah tradisi sinamot dalam pernikahan adat Batak yang terkenal dengan mahalnya.

Sinamot sendiri merupakan proses perundingan antara pihak mempelai laki-laki dan perempuan untuk “membeli” calon istri tersebut dari orang tuanya. Penentuan jumlah mahar sendiri ditentukan orangtua dari pihak mempelai perempuan. Makin tinggi pendidikan dari sang perempuan, biasanya akan makin mahal harganya.

Bagi masyarakat Batak sendiri, tradisi ini terbilang wajib dan lagi-lagi sebagai penanda untuk melihat kesungguhan dan keseriusan dari cowok. Unik ya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya