Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menikah bukan perkara sederhana, bukan karena 'aku sayang kamu atau kamu sayang aku' lantas kamu sepakat untuk menikah. Banyak hal yang meski dipertimbangkan demi membangun mahligai rumah tangga yang bahagia hakiki.
Berbagai persiapan harus dilakukan, beragam pertimbangan harus diperhatikan. Simak 5 catatan penting berikut, untuk kita yang berniat akan menikah.
1. Pasangan yang benar-benar menerima kamu apa adanya
Konon, segala tabir tentang pasangan akan terbuka ketika menjalani pernikahan; baik dan buruknya. Memang terkesan klise, tetapi penting untuk mempunyai pasangan yang benar-benar bisa menerima apa adanya.
Sebab, kita yang dulunya sendiri akan terus bersama dengan pasangan kita, menyatu, menunggal bersama dengan segala keadaan pasangan kita. Bisa menerima segala keadaan menjadi pertimbangan penting ketika ingin membangun pernikahan.
2. Kesiapan finansial itu penting
Ketika kamu menikah, akan banyak dampak setelahnya, yang paling nyata adalah persoalan hidup dan menghidupi pasangan. Dulu segalalnya dilakukan sendiri dan menjadi tanggung jawab sendiri; makan, beli baju dan sebagainya. Setelah menikah, kamu akan dihadapkan dengan tanggung jawab lain, yakni pasangan kamu.
Maka penting mempersiapkan finansial, karena rasa lapar tidak akan dikenyangkan oleh sebatas cinta dan kasih sayang. Kesiapan finansial pun tidak melulu mengenai banyak uang; siap berusaha untuk bekerja keras mencari nafkah halal adalah poin utama kesiapan finansial.
Baca Juga: Apa Kamu Akan Menikah dengan Orang yang Beda Agama?
3. Mengerti, jika kelak hidup bukan tentang 'aku' melulu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menyatukan dua kepala dalam satu atap katanya menjadi hal yang sulit untuk dilakukan, begitu cerita orang tua pada anak-anaknya yang ingin membina rumah tangga.
Setelah menikah, hidup bukan soal 'aku' saja, tetapi ada 'dia'. Segala keputusan tak lantas dilakukan sendiri, selalu libatkan pasangan dalam segala urusan dalam hidup.
4. Berbagi peran, harus fleksibel!
unsplash/kelii_mcclintock Melansir pada halaman theconversation.com mengenai rahasia perkawinan, ternyata ada sebuah penelitian yang menyebutkan kunci perkawianan yang bahagia adalah berbagi peran dengan pasangan.
Membagi peran di sini ditekankan pada fleksibilitas peran gender. Artinya perempuan tidak harus mengurusi urusan rumah tangga melulu, pun sebaliknya, laki-laki peran utamanya tidak hanya menafkahi keluarga.
Saling bahu membahu membantu sama lain, terapkan aturan fleksibel di dalam rumah tangga menjadi kunci bahagia dalam perkawinan dan mengurangi risiko perceraian.
Baca Juga: Tak Hanya Materi, 5 Kesiapan Setelah Melakukan Pernikahan di Usia Muda