Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tahukah kamu kalau keinginan menikah bukanlah keputusan yang bisa diambil sekejap mata tanpa perencanaan yang matang? Memutuskan untuk hidup berumah tangga memang sebaiknya tidak ditunda-tunda. Tapi, bukan berarti kamu harus melakukannya secara tergesa-gesa tanpa berpikir jangka panjang.
Kamu menikah bukan untuk 1-2 tahun, melainkan untuk selamanya. Jadi, pikirkanlah masak-masak agar lima kesalahan ini tidak turut terjadi dalam rencana pernikahanmu dengan pasangan. Simak, yuk!
1. Menikah karena teman-temanmu sudah banyak yang menikah duluan
Unsplash/Micheile Henderson Ingat, menikah bukanlah ajang perlombaan. Yang lebih dulu menikah, bukan berarti yang menang. Kalau kamu menjadi seseorang yang paling akhir menikah di antara teman-temanmu yang lain, bukan berarti kamu harus merasa kalah.
Perasaan kalah inilah yang kadang bikin seseorang merasa harus buru-buru menikah. Hal tersebut membuat esensi menikah bukan karena siap membangun kehidupan rumah tangga, melainkan karena ikut-ikutan teman saja.
Jika kamu memang merasa belum siap menikah, abaikan saja omongan-omongan yang seolah menyudutkan kamu untuk segera berkeluarga. Sebab kamulah yang paling tahu kapan kamu siap hidup berumah tangga.
Baca Juga: Punya Rencana Menikah? Ini 5 Tradisi Pernikahan Adat di Indonesia yang Paling Terkenal
2. Bela-belain berutang demi resepsi pernikahan yang mewah
Unsplash/Sharon McCutcheon Berutang demi gengsi nyatanya masih terjadi di zaman sekarang, lho. Hanya karena pengin dianggap mampu atau disangka sebagai orang berada, seseorang rela mengajukan utang demi resepsi pernikahan mewah yang cuma berlangsung 3 jam. Miris, ya?
Daripada mengajukan utang untuk biaya resepsi yang megah, kenapa gak dipakai untuk utang KPR saja yang lebih bernilai investasi? Lagi pula, kalau memang mampunya bikin resepsi sederhana di rumah, kenapa harus bela-belain sewa gedung?
Coba, diskusikan baik-baik dengan pasangan, orang tua, dan calon mertua tentang pelaksanaan resepsi pernikahan ini. Bukankah inti dari pernikahan ada di janji sehidup semati, bukan pada mewahnya sebuah pesta sampai harus berutang segala?
3. Memilih pasangan yang berbeda keyakinan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Persoalan keyakinan atau agama yang dianut seseorang memang hal yang cukup sensitif. Karena itulah, sebaiknya dari awal kamu mencari pendamping hidup, carilah seseorang yang memiliki satu keyakinan yang sama denganmu. Kenapa?
Karena meskipun setiap keyakinan yang diakui di Indonesia sama-sama mengajarkan kebaikan, namun tata cara ibadah, kitab suci yang dipakai, dan pembelajaran yang diberikan, semuanya jelas berbeda.
Meskipun sah-sah aja jika kamu mau menikah dengan pasangan yang berbeda agama, pertimbangkan banyak hal yang akan mengikuti setelahnya.
4. Menentang restu orang tua
Restu orang tua adalah urusan yang sakral ketika kamu berencana melakukan sesuatu. Selama kamu belum berumah tangga, apa-apa yang ingin kamu kerjakan sebaiknya harus mendapat persetujuan dan restu orang tua. Nah, restu inilah yang wajib kamu raih saat memutuskan menikah dengan seseorang.
Pastikan kamu memperoleh restu yang tulus dari mereka, tidak karena paksaan. Bukan bermaksud menakut-nakuti. Namun, andai kamu menikah tanpa restu tulus orang tua, barangkali akan ada peristiwa gak mengenakkan yang bakal terjadi di biduk rumah tanggamu.
Baca Juga: 5 Alasan Logis Orangtua Inginkan Kamu Buruan Menikah, Jangan Baper!