TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Rasional Seseorang Memilih  Menjadi Jomblo Abadi 

Mereka memilih lebih menekan rasa demi logika

Pexels.com/Daniel Xavier

Sebagian besar anak muda maupun orangtua pasti pernah merasakan yang namanya pacaran saat SMA atau ketika kuliah. Beragam suka dan duka telah diperoleh selama menjalani hubungan yang dicap "setengah resmi" tersebut.

Namun, ada juga yang memilih untuk tidak pernah berpacaran meskipun sadar jika jantungnya berdegup kencang saat berkomunikasi dengan orang yang yang disukainya. Walaupun demikian, ia tetap saja memilih memendam rasa dengan logika berpikirnya.

Nah, 5 alasan berikut ini sering dijadikan pembenaran oleh mereka yang memilih hidup sebagai jomblo abadi hingga menikah terutama ketika diejek oleh temannya. 

1. Belajar dari pengalaman teman atau orang lain, pacaran membuat kebebasan terbatas

Pexels.com/Mentatdgt

Mendengar cerita teman maupun orang lain yang mengeluh kebebasannya dibatasi ketika berpacaran membuat seseorang berniat untuk akan tidak pernah menjalin hubungan asmara apapun kecuali jika menikah nantinya. Bukankah kebebasan adalah kemewahan yang tidak akan pernah bisa dinilai dengan materi?

Logikanya melarang berpacaran, karena nantinya harus memberi kabar setiap saat, membalas chat secepat mungkin jika tidak ingin diomeli, mengantar pasangan ke mana saja meskipun sedang ada keperluan pribadi yang tak kalah penting, atau merelakan uang pribadinya yang bersumber dari orangtua untuk kebutuhan asmara.

Baca Juga: 6 Hal Baik yang Bisa Dilakukan Ketika Masih Jomblo di Usia Matang

2. Merasa pacaran gak ada gunanya sama sekali, malah kebanyakan dapat sakit hati dan kecewa serta berakhir permusuhan

Pexels.com/Bruce Mars

Tak hanya membatasi kebebasan, berpacaran berarti harus siap-siap untuk disakiti atau menyakiti, merasa kecewa atau mengecewakan, dan berpura-pura baik-baik saja padahal sedang rapuh hingga berpisah dengan cara yang tidak seharusnya.

Logikanya juga menjelaskan jika nanti ketika hubungan asmaranya kandas, maka hanya akan ada sumpah serapah dan makian dari pasangan yang menuntut janji "hanya kamu seorang" dulu yang pernah diucapkan. 

3. Mengenal lebih dekat orang lain gak mesti harus pacaran, jadi sahabatnya juga bisa

Pexels.com/Rawpixel

Seringkali alasan "untuk mengenal dia lebih dekat" menjadi motivasi seseorang untuk berpacaran. Hal ini dikarenakan akses untuk menjelajahi seluruh tabiatnya terbuka lebar, sehingga dapat mengetahui apa yang disukainya dan apa yang tidak disukainya serta aib dan sisi positifnya.

Bagi yang mereka yang memilih jomblo abadi, logikanya berpendapat bahwa menjadi sahabatnya adalah cara yang paling tepat jika ingin mengetahui kepribadian seseorang sehingga pacaran bukanlah ide yang tepat.

4. Gak yakin sama perasaannya sendiri, selalu merasa sedang dalam fase cinta monyet

Pexels.com/Bruce Mars

Hari ini merasa suka dengan si A tiba-tiba minggu depan malah menganggap si B ternyata lebih menyenangkan. Tak lama kemudian, si C dirasanya adalah pasangan idaman yang selama ini selalu dicarinya.

Tentunya, hal seperti ini menjadi alasan bagi logikanya untuk menyakinkan dirinya bahwa ia sedang dalam fase "cinta monyet". Jika ia berani mengambil risiko untuk menjalin hubungan asmara, maka hanya akan berumur dalam hitungan hari saja.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Masih Jomblo Meskipun Kamu Cewek yang Ideal

Verified Writer

Irvin Pabane

Part of @pk189 LPDP RI || Soli Deo Gloria || Belajar Sepanjang Hayat || Baca tulisan lainnya di linktr.ee/irvinpabane

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya