TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Penyesalan yang Sering Dialami Perempuan pasca Menikah

Sadari bahwa menikah itu gak selalu menyenangkan!

ilustrasi menangis (pexels.com/Liza Summer)

Kurangnya kesadaran bahwa pernikahan tak sebatas pada akad nikah dan bulan madu, kerap menjadi alasan kurangnya persiapan mental ketika membina rumah tangga. Tak pelak, hal ini menimbulkan penyesalan di kemudian hari ketika ternyata menikah itu tak seindah yang ada dalam bayangan selama ini.

Di bawah ini, ada beberapa jenis penyesalan yang umum menghinggapi para perempuan setelah menikah. Kita lihat, yuk, apa saja, buat bisa jadi bahan pembelajaran bersama!

1. Sulit untuk memiliki waktu sendiri

Ilustrasi wanita sedang rileks (pexels.com/RODNAE Productions)

Saat belum menikah, waktumu adalah hak prerogatifmu sendiri. Kamu bebas memanfaatkannya untuk apa saja. Namun, ketika sudah berumah tangga, apalagi saat sudah punya anak, hal itu tidak bisa lagi kamu lakukan.

Peranmu sebagai istri, ibu, sekaligus wanita karier, menuntut banyak waktu yang kamu miliki. Seringnya, hal ini membuatmu tak bisa lagi menikmati waktu sendiri. Itulah yang kemudian jadi penyesalan.

Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menjaga Pernikahan agar Minim Pertengkaran

2. Kurangnya privasi

Ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Maryia Plashchynskaya)

Dengan kamu menikah, sama saja menambah keluarga. Memang baik, tapi ada sisi negatifnya juga. Salah satunya, privasi kamu jadi berkurang.

Mau rebahan, eh ada teman suami yang datang. Rencana mau ke salon, akhirnya dibatalkan karena ada keluarga yang hajatan. Atau ingin bisa menikmati liburan hanya berdua, merasa gak enak kalau nggak mengikutsertakan mertua. Liburan, kok nggak ngajak-ngajak!

3. Mengorbankan keinginan untuk menunda punya anak

Ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/Marcin Jozwiak)

Sudah jadi pakem dalam kehidupan bersosial, kalau seseorang telah menikah, maka fase selanjutnya adalah hamil dan melahirkan. Padahal, gak semua perempuan memiliki keinginan yang sama.

Bisa saja karena merasa masih belum siap untuk jadi orangtua, atau disebabkan ingin menikmati dulu waktu berdua bersama suami, kamu ingin menunda dulu punya anak.

Sayangnya, sering kali keinginanmu ini harus dikesampingkan ketika suami atau dari pihak keluarga, sudah menuntut atau berharap besar supaya kamu dan pasangan segera punya momongan. Inilah yang kerap membuat ibu jadi stres berat.

4. Harus banyak kompromi dan adaptasi

Ilustrasi suami istri bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menikah tak hanya menyatukan dua hati, tapi juga dua kepala, dua karakter, dan dua keluarga. Otomatis, kamu harus banyak-banyak berkompromi dan beradaptasi dengan perubahan besar dalam kehidupanmu ini.

Saat batinmu belum benar-benar siap, karena harus menghadapi banyak perubahan dan penyesuaian diri, ini yang kemudian bisa memicu rasa sesal.

Baca Juga: 5 Tips Pernikahan Langgeng dan Bahagia, Pilih Pasangan yang Tepat!

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya