TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan untuk Tidak Buru-buru Mulai Hubungan Baru Setelah Putus

Jangan terburu-buru, masih ada luka yang belum pulih

ilustrasi sepasang kekasih (unsplash.com/Charly Pn)

Berakhirnya sebuah hubungan tentunya akan meninggalkan banyak luka di dalam batin seseorang. Berbagai macam perasaan seperti kehilangan, benci, dan rindu akan bercampur aduk menjadi satu dan sulit untuk dijelaskan. Bahkan, seseorang terkadang butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih dari sebuah hubungan yang telah berakhir. 

Ada pula sebagian orang yang memutuskan untuk kembali menjalin hubungan ketika baru saja mengakhiri hubungan yang lain. Namun, ada kemungkinan bahwa permasalahan dalam hubungan yang telah berakhir akan terbawa ke dalam hubungan yang baru. Berikut 5 alasan yang patut dipertimbangkan kembali untuk tidak menjalin hubungan yang baru setelah baru saja putus.

1. Waktu jeda untuk diri sendiri

ilustrasi seseorang yang mencintai dirinya sendiri (unsplash.com/Jackson David)

Ketika berada dalam sebuah hubungan, seseorang dapat dikatakan sedang membagi cintanya kepada dirinya sendiri dan orang lain yang dicintainya. Terkadang bahkan cintanya kepada kekasihnya justru lebih besar dibandingkan kepada dirinya sendiri. 

Momen berakhirnya sebuah hubungan dapat menjadi jeda untuk kembali mencintai diri sendiri secara penuh dan menyadari betapa berharganya dirinya. Bagaimanapun juga, seseorang harus mencintai dirinya sendiri lebih dari dia mencintai siapa pun.

Baca Juga: Sering Dikecewakan? Ini 5 Tips agar Kamu Berani Memulai Hubungan Baru 

2. Masih ada luka dan trauma yang belum pulih

ilustrasi seseorang sedang menangis (pexels.com/Elijah O'Donnell)

Berakhirnya sebuah hubungan tentunya akan menyisakan luka di dalam hati seseorang, sekalipun hubungan tersebut berakhir dengan cara yang baik. Hal ini semakin diperparah jika hubungan yang sebelumnya dijalani bersifat toxic. Apalagi jika alasan berakhirnya hubungan tersebut adalah karena perselingkuhan atau kekerasan. Dalam kasus yang lebih ekstrem seseorang bahkan perlu bantuan profesional untuk kembali pulih secara mental.

Tidak memulai kembali hubungan yang baru menjadi keputusan yang tepat untuk memulihkan mental seseorang dari luka dan trauma yang pernah dirasakannya dalam hubungan sebelumnya.

3. Kemungkinan munculnya trust issue terhadap pasangan

ilustrasi orang sedang curiga (pixabay.com/Victoria_Borodinova)

Hubungan yang telah berakhir biasanya akan memberikan pengaruh terhadap kepribadian seseorang, salah satunya terkait dengan trust issue. Terlebih, jika perselingkuhan menjadi penyebab mengapa hubungan tersebut berakhir.

Seseorang yang pernah diselingkuhi akan memiliki kecenderungan lebih mudah merasa curiga terhadap pasangan barunya karena takut apa yang pernah terjadi akan menimpanya kembali.

4. Kecenderungan berkonflik dengan pasangan yang baru

ilustrasi pasangan yang sedang berkonflik (unsplash.com/Afif Kusuma)

Kecurigaan yang berlebihan terhadap pasangan akibat luka di masa lalu akan melahirkan konflik. Konflik ini dapat berupa sering beradu argumen dengan pasangan atau bahkan yang lebih ekstrem sampai pada kekerasan.

Konflik yang terjadi terus-menerus di kemudian hari akan menyeret seseorang ke dalam hubungan yang toxic. Pada akhirnya, siklus ini akan menciptakan lingkaran setan setiap seseorang memulai kembali hubungan yang baru.

Baca Juga: Ingin Mulai Hubungan Baru? Cek Kesiapanmu dengan 5 Hal Ini

Writer

M. Irfan Dwi Putra

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya