Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tidak bisa dipungkiri bahwa materi memang penting bagi setiap kehidupan manusia. Khususnya untuk hidup dengan orang lain, yang dalam hal ini ialah pasangan hidup. Banyak wanita yang berasal dari keluarga finansial kurang dan mendamba untuk mendapatkan pria mapan. Begitu juga sebaliknya. Tak jarang uang pun menjadi salah satu pemicu hancurnya hubungan. Begitu banyak kasus perceraian yang penyebab utamanya ialah kurang terpenuhinya kebutuhan finansial. Saya pribadi memiliki pengalaman menarik. Sejak memutuskan untuk bersama, kami memiliki komitmen untuk berdikari dan berjuang dari nol.
Jangan Pilih Seseorang Karena Uang, Karena Belum Tentu Si Dia Pintar Mengelolanya. Carilah yang Berpotensi untuk Mapan di Masa Depan.
http://cdn2.tstatic.net/jambi/foto/bank/images/ilustrasi-pasangan-suami-istri-kekasih-bertengkar-pertengkaran_20170226_135325.jpg Banyak orang bilang “itu cewek cantik nikah sama cowok begituan, eh ternyata karena uang”. Sebaliknya “ada cowok berondong nikah sama yang lebih tua, eh ternyata karena uang”. Apapun alasannya jangan jadikan uang sebagai perjanjian nikah kalian. Bukankah kita menikah dan berjanji di hadapan Tuhan juga?
Jangan langsung bangga jika kamu sekarang lagi pacaran sama anak orang kaya. Kamu harus lihat dulu personal dari pasangan kamu itu. Kalau dia manja, boros, tidak mau bekerja, hobi hura-hura. Siap-siap saja mundur teratur, kalau memang kamu sudah mencoba sabar dan mengajaknya ke jalan yang lebih baik. Uang warisan orangtua hanya enak di awal, tapi susah di tengah jalan. Uang sifatnya sementara, kalau pasangan kamu malas bekerja dan hobi hura-hura, masa depan kamu harus makan batu?
Putuskan untuk Berjuang Bersama, Berdikari (Berdiri dengan Kaki Sendiri).
http://image-serve.hipwee.com/wp-content/uploads/2014/06/quality-time.jpg Jika saat ini kamu sudah dipertemukan dengan seseorang yang cocok, saling menyayangi, dan saling mendukung. Bahkan kamu sudah menemukan seseorang yang secara personal sesuai dengan kriteriamu. Misalnya dia rajin beribadah, dia rendah hati, dia perhatian, dia smart, dan apapun itu. Dia layak kamu perjuangkan. Terus kalau ternyata kalian terhambat oleh urusan finansial. Misalnya saja salah satu dari kalian bukan berasal dari keluarga yang finansial kecukupan. Atau bahkan kalian berdua memang bukan berasal dari keluarga kecukupan. Kalian harus putuskan untuk sama-sama berjuang.
Sebenarnya apa yang bisa membuat kita tercukupi secara finansial? Tentunya kan usaha. Jika kamu sudah lulus SMA, lalu berjuang untuk kuliah, dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Tentunya Tuhan sudah menyediakan rezeki yang halal. Kamu sama dia bisa berjuang bersama, walaupun itu semua dari nol.
Membuat Usaha Bersama, Solidaritas Terbentuk Jika Kalian Memutuskan untuk Mandiri Bersama.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jika kalian sudah mantap membina hubungan dengan pasangan. Kalian bisa coba buat usaha bersama. Selain untuk membina solidaritas. Ini juga salah satu cara agar hubungan kalian mandiri dan dewasa. Pernikahan tidak harus merepotkan orangtua kan? Kalian juga bisa memulai usaha, misalnya berjualan pulsa, buka kios kecil, atau apapun itu. Hasilnya jadikan saja tabungan bersama. Pas waktunya kalian menjelang pernikahan, gak terasa kalian sudah persiapkan banyak hal.
Solidaritas tidak mungkin terbentuk dalam waktu yang instan satu atau dua hari. Perlu proses. Membuat usaha bersama juga membuat kalian bisa saling mendukung dan menjaga rasa solidaritas.
Saling Mengingatkan untuk Menabung. Buat Anggaran Khusus untuk Memotong Pendapatan Tiap Bulan Khusus untuk Biaya Pernikahan
Menabung bersama rasanya memang seru. Manfaatnya juga besar banget. Tiap bulan kalian harus saling memotong pendapatan untuk uang tabungan. Kalian di sini juga bisa saling mengingatkan. Jika kalian masih kurang disiplin dalam menyisihkan pendapatan tiap bulan, di sini lah tugas pasangan untuk saling mengingatkan dan menertibkan.
Tanpa terasa ternyata komitmen kalian untuk menabung bersama membuahkan hasil. Banyak tugas yang sudah kalian penuhi sendiri. Bahkan perjuangan kalian dari nol ini bisa kalian sumbangkan ke anak cucu. Hubungan bukan hanya untuk minta dimanjakan. Tapi bagaimana kita harus saling berjuang.
