TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Istri Bertahan dengan Suami Pelit, Masih Ada Positifnya

Istri yang bekerja merasa lebih baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Istri tentu senang jika memiliki suami yang royal padanya. Keinginan-keinginan pribadinya dan kebutuhan keluarga bisa lebih mudah terpenuhi. Sebagai pengelola keuangan di rumah, ia tidak pusing dalam membagi-bagi uang yang diberikan suami.

Namun, tidak semua pria royal pada pasangannya. Ada pula suami yang pelit sehingga terbatas sekali dalam memberikan uang untuk kebutuhan rumah tangga sekalipun kemampuan finansialnya tinggi. Terkadang, persoalan ini memicu pertengkaran antara suami istri.

Ada ketidakpuasan yang dirasakan istri dari cara suami menafkahi dirinya dan anak-anak. Akan tetapi, tidak semua istri kemudian memandang perceraian sebagai solusi atas masalahnya. Banyak pula yang bertahan hidup dengan suami yang pelit dengan alasan:

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Menolak Mengajari Orang Lain, Bukan Pelit Ilmu!

1. Suami masih menafkahi meski anggarannya mepet

ilustrasi pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Suami yang pelit tidak sama dengan suami yang gak bertanggung jawab. Tipe pria terakhir benar-benar menelantarkan keluarganya. Ia tak memberikan uang sepeser pun untuk kebutuhan hidup istri serta anak-anaknya.

Dia bekerja buat dirinya sendiri serta mengabaikan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Sementara itu, suami yang pelit masih ingat dan menunaikan kewajibannya pada anak istri. Hanya saja besar uang yang diberikannya mepet dengan kebutuhan yang pokok-pokok saja.

Istri menjadi tidak pernah memegang uang buat berjaga-jaga. Bahkan terkadang ia mesti menutup kekurangan uang belanja apabila ada harga kebutuhan yang naik dan suami tak percaya sampai beritanya ada di mana-mana. Mepetnya anggaran belanja memang bikin istri pusing, tetapi dia masih mengapresiasi kesadaran suami buat memberi nafkah.

Baca Juga: 5 Bahaya Istri Tidak Bekerja padahal Suami Pelit, Usaha Sendiri, yuk

2. Istri juga bekerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Dengan sifat pelit suami, kalaupun kebutuhan keluarga masih bisa tercukupi, keinginan pribadi istri biasanya gak mendapatkan porsi. Dalam waktu panjang tentu ini bisa bikin istri stres dan mulai menginginkan perpisahan. Situasi akan lebih baik jika ia juga bekerja.

Dengan bekerja, istri punya uang pribadi. Keinginan-keinginannya yang tidak terpenuhi dari pemberian suami bisa diusahakannya sendiri. Istri yang sebenarnya tertekan dengan sikap pelit suami menjadi masih dapat memperoleh hiburan dari berbelanja atau bersenang-senang dengan anak serta teman.

Istri yang mencari uang sendiri biasanya juga gak terlalu mempersoalkan bila jatah belanja dari suami tidak penuh. Ia bahkan dapat memiliki keinginan buat patungan biaya hidup dengan suami. Istri tak merasa terpaksa dalam melakukannya, melainkan senang karena bisa lebih berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan keluarga.

3. Tahu tujuan suami baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penting untuk istri bisa melihat tujuan baik suami di balik sikap pelitnya. Contoh tujuan positif ialah agar uangnya dapat ditabung dan diinvestasikan. Suami yang lebih paham perihal investasi sehingga dia yang akan mengelolanya.

Suatu saat istri dan anak tinggal menikmati hasilnya. Kalau tujuan suami jelas serta istri mampu memahami, dia justru akan mendukungnya. Lain kasus jika sikap pelit suami gak punya tujuan apa pun selain ia merasa sayang hendak memberikan uang lebih banyak pada pasangannya.

Istri pasti kesal karena gara-gara sikap pelit suami, ia mesti setiap hari berpikir keras supaya kebutuhan keluarga tak ada yang terlewatkan. Dia pun selalu khawatir kalau-kalau uang yang dipegang tidak cukup buat sebulan. Tanpa suami punya tujuan yang jelas dalam memperkecil pengeluaran, istri bakal marah-marah dan melawan.

4. Sadar mereka cuma berbeda sifat dalam hal keuangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang yang sederhana pun bisa tampak pelit di mata orang lain yang gaya hidupnya lebih tinggi. Maka dari itu, penilaian pelit istri pada suami dapat pula disebabkan oleh perbedaan sifat keduanya berkaitan dengan penggunaan uang. Istri mungkin lebih santai dalam membelanjakan uang karena yakin nanti juga masih ada rezeki lagi.

Sedang suami tipe yang lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Ia memikirkan seandainya terjadi sesuatu yang tak diharapkan secara mendadak. Bila seluruh uang telanjur dipakai, nanti mereka kesulitan untuk sekadar survive.

Perbedaan sifat antara suami dengan istri ini mesti saling dipahami. Dengan pemahaman yang baik, istri tak terlalu memojokkan suami terkait kebiasaannya membelanjakan pendapatannya. Justru ia bisa pelan-pelan belajar dari suami, begitu pula suami agak mengendurkan sikap ketatnya terkait uang sehingga tercipta keserasian.

Baca Juga: 6 Hal yang Membuat Kita Enggan Berbagi, Awas Pelit!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya