TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Jomlo Menolak Dicarikan Jodoh, Tunggu Dia Minta Aja

Jodoh termasuk ranah sensitif buat para single, nih

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pernahkah niat baikmu mencarikan jodoh buat teman atau saudara berbuah penolakan? Padahal, kamu sudah tahu seseorang yang sepertinya tepat untuknya. Bukannya berterima kasih dan menyambut maksud baikmu, ia justru ogah.

Gak usah kesal, ya. Bagaimanapun juga menerima atau menolak tawaranmu adalah haknya. Terlebih ini perkara yang amat pribadi. Cobalah menempatkan diri di posisinya supaya kamu mudah memahami enam alasan penolakannya di bawah ini.

1. Kamu cenderung memilihkan calon sesuai kriteria pribadimu saja

ilustrasi pasangan (pexels.com/Trần Long)

Bukankah cukup sulit untuk lepas dari kriteriamu sendiri ketika kamu mencarikan jodoh buat seseorang? Meski dirimu sudah tahu sifat-sifat calon pasangan yang diharapkannya, ada kemungkinan nantinya kamu berkeras dengan pilihanmu sendiri.

Padahal, bukan kamu yang hendak menjalani hubungan itu. Kandidat yang menurutmu cocok dan menarik belum tentu dinilai sama oleh teman atau saudaramu yang jomlo. Kamu tidak sadar bahwa pilihanmu lebih menggambarkan kriteria pasangan ideal menurut dirimu saja. 

2. Dia gak enak kalau nanti menolak calon yang diajukan

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Ân Date)

Kesannya, ia seperti tidak menghargai maksud baik dan kerja kerasmu mencarikan calon pasangan. Kamu menemukan satu kandidat saja sulitnya bukan main. Namun, dia tidak tertarik sejak pandangan pertama dan segera menolaknya.

Gara-gara penolakan ini, hubungan pertemanan atau persaudaraan kalian bisa terpengaruh. Makanya, ia lebih suka mencari sendiri jodohnya. Walaupun ketemunya lama, gak ada hubungan baik dengan teman atau saudara yang dipertaruhkan.

Baca Juga: 5 Alasan Logis Memantaskan Diri sebelum Bertemu Jodoh Sejati

3. Calon pasangan masih terhitung saudaramu

ilustrasi melihat smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu dan si jomlo mungkin cocok sekali sebagai sahabat. Akan tetapi, ini tidak berarti dia ingin bergabung denganmu dalam sebuah ikatan keluarga yang terbentuk melalui perkawinan. Misalnya, bila ia menerima saudaramu sebagai pasangannya.

Hubungan kalian sebagai saudara ipar belum tentu bakal semulus dalam persahabatan. Ia merasa lebih aman kalau kalian selamanya cukup menjadi sahabat. Kamu dan dia tetap memiliki kehidupan masing-masing.

4. Kamu cuma ingin dia secepatnya menikah

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ân Date)

Orang yang mencarikan jodoh terkadang jauh lebih bersemangat daripada si jomlo. Saking antusiasnya, kamu gak sabar ingin melihat dia menikah dengan seseorang. Sekalipun dirimu mengharapkan kebahagiaannya, ini justru menjadi sumber tekanan psikis buatnya.

Rasanya, dia didorong untuk lekas menikah. Padahal, menikah perlu banyak persiapan. Bukan hanya kesiapan finansial, tetapi juga mental. Daripada tertekan, dia lebih suka menolak maksud baikmu mencarikannya pasangan.

5. Khawatir dirimu akan selalu mengungkitnya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mizuno K)

Baik dia menolak maupun menerima calon yang kamu ajukan, bisakah dirimu menjamin tak akan mengungkitnya? Penolakannya atas calon pasangan pilihanmu boleh jadi akan membuatmu sering bicara menyakitkan hati.

Misalnya, ketika sampai bertahun-tahun kemudian ia masih sendiri. Kamu berkata pada semua orang bahwa dulu dirimu telah berbaik hati mencarikannya jodoh, tetapi ditolak. Sebaliknya, ia menikah dengan calon yang diperkenalkan olehmu pun sama saja.

Kamu terus mengungkit jasa besarmu di balik rumah tangga mereka. Meski mereka juga berterima kasih atas bantuanmu, lama-lama bikin gak nyaman juga. Seakan-akan dirimu menuntut suatu balasan atau ingin mengatakan bahwa tanpa peranmu, mereka tidak mungkin bersatu.

Baca Juga: 5 Tanda Tersirat Pasangan Adalah Jodoh Kamu

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya