Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah niat baikmu mencarikan jodoh buat teman atau saudara berbuah penolakan? Padahal, kamu sudah tahu seseorang yang sepertinya tepat untuknya. Bukannya berterima kasih dan menyambut maksud baikmu, ia justru ogah.
Gak usah kesal, ya. Bagaimanapun juga menerima atau menolak tawaranmu adalah haknya. Terlebih ini perkara yang amat pribadi. Cobalah menempatkan diri di posisinya supaya kamu mudah memahami enam alasan penolakannya di bawah ini.
1. Kamu cenderung memilihkan calon sesuai kriteria pribadimu saja
ilustrasi pasangan (pexels.com/Trần Long) Bukankah cukup sulit untuk lepas dari kriteriamu sendiri ketika kamu mencarikan jodoh buat seseorang? Meski dirimu sudah tahu sifat-sifat calon pasangan yang diharapkannya, ada kemungkinan nantinya kamu berkeras dengan pilihanmu sendiri.
Padahal, bukan kamu yang hendak menjalani hubungan itu. Kandidat yang menurutmu cocok dan menarik belum tentu dinilai sama oleh teman atau saudaramu yang jomlo. Kamu tidak sadar bahwa pilihanmu lebih menggambarkan kriteria pasangan ideal menurut dirimu saja.
2. Dia gak enak kalau nanti menolak calon yang diajukan
ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Ân Date) Kesannya, ia seperti tidak menghargai maksud baik dan kerja kerasmu mencarikan calon pasangan. Kamu menemukan satu kandidat saja sulitnya bukan main. Namun, dia tidak tertarik sejak pandangan pertama dan segera menolaknya.
Gara-gara penolakan ini, hubungan pertemanan atau persaudaraan kalian bisa terpengaruh. Makanya, ia lebih suka mencari sendiri jodohnya. Walaupun ketemunya lama, gak ada hubungan baik dengan teman atau saudara yang dipertaruhkan.
Baca Juga: 5 Alasan Logis Memantaskan Diri sebelum Bertemu Jodoh Sejati
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Calon pasangan masih terhitung saudaramu
ilustrasi melihat smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio) Kamu dan si jomlo mungkin cocok sekali sebagai sahabat. Akan tetapi, ini tidak berarti dia ingin bergabung denganmu dalam sebuah ikatan keluarga yang terbentuk melalui perkawinan. Misalnya, bila ia menerima saudaramu sebagai pasangannya.
Hubungan kalian sebagai saudara ipar belum tentu bakal semulus dalam persahabatan. Ia merasa lebih aman kalau kalian selamanya cukup menjadi sahabat. Kamu dan dia tetap memiliki kehidupan masing-masing.
4. Kamu cuma ingin dia secepatnya menikah
ilustrasi pasangan (pexels.com/Ân Date) Orang yang mencarikan jodoh terkadang jauh lebih bersemangat daripada si jomlo. Saking antusiasnya, kamu gak sabar ingin melihat dia menikah dengan seseorang. Sekalipun dirimu mengharapkan kebahagiaannya, ini justru menjadi sumber tekanan psikis buatnya.
Rasanya, dia didorong untuk lekas menikah. Padahal, menikah perlu banyak persiapan. Bukan hanya kesiapan finansial, tetapi juga mental. Daripada tertekan, dia lebih suka menolak maksud baikmu mencarikannya pasangan.
5. Khawatir dirimu akan selalu mengungkitnya
ilustrasi pasangan (pexels.com/Mizuno K) Baik dia menolak maupun menerima calon yang kamu ajukan, bisakah dirimu menjamin tak akan mengungkitnya? Penolakannya atas calon pasangan pilihanmu boleh jadi akan membuatmu sering bicara menyakitkan hati.
Misalnya, ketika sampai bertahun-tahun kemudian ia masih sendiri. Kamu berkata pada semua orang bahwa dulu dirimu telah berbaik hati mencarikannya jodoh, tetapi ditolak. Sebaliknya, ia menikah dengan calon yang diperkenalkan olehmu pun sama saja.
Kamu terus mengungkit jasa besarmu di balik rumah tangga mereka. Meski mereka juga berterima kasih atas bantuanmu, lama-lama bikin gak nyaman juga. Seakan-akan dirimu menuntut suatu balasan atau ingin mengatakan bahwa tanpa peranmu, mereka tidak mungkin bersatu.
Baca Juga: 5 Tanda Tersirat Pasangan Adalah Jodoh Kamu