Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Beberapa orang membayangkan perselingkuhan sebagai sesuatu yang menantang dan indah. Apalagi saat mereka sedang merasa bosan dengan pasangannya, keinginan untuk berselingkuh menjadi lebih besar. Seakan-akan hadirnya cinta yang baru akan seketika menghidupkan kembali gairah mereka.
Adanya teman yang berselingkuh bertahun-tahun, tanpa ketahuan pasangannya dapat menambah nyali untuk mereka mencoba mengikuti jejaknya. Mereka belajar banyak dari orang yang sejauh ini dapat menyembunyikan aksi serongnya. Apakah kamu juga ingin berbuat sama?
Jangan sekali-kali menirunya. Berselingkuh dari pasangan sah merupakan tindakan yang amat tercela dan selalu mendatangkan penyesalan di kemudian hari. Jaga hidupmu tetap lurus dengan perasaan tertuju pada satu orang saja, karena perbuatan serong tak seindah yang dibayangkan. Berikut lima alasan yang perlu dipikirkan baik-baik sebelum kamu telanjur bermain api.
1. Gak bisa memamerkan hubungan
ilustrasi bergandengan (pexels.com/Becerra Govea Photo) Perselingkuhan selalu dijaga serapat mungkin biar gak ketahuan oleh siapa pun. Kalau sampai hubunganmu dengan seseorang terkuak, niscaya segala kenyamanan dalam hidupmu selama ini berubah menjadi kacau balau. Namun, sadarkah dirimu bahwa dengan menyembunyikan hubungan sesungguhnya kamu juga jauh dari kebahagiaan?
Di mana-mana orang yang tengah kasmaran ingin mempertontonkan kemesraannya dengan pujaan hati. Bergandengan dengannya memberikan rasa bangga seolah-olah dirinya tiada duanya di dunia ini. Namun, apa yang terjadi dalam hubungan kalian?
Sebesar apa pun rasa cintamu pada kekasih gelapmu, kamu tidak dapat memamerkan hubungan kalian. Adrenalinmu mungkin terpacu saat terus bermain kucing-kucingan dengan pasangan sah maupun orang-orang di sekitar. Namun, kebahagiaan yang dirasakan bersama selingkuhan pun semu belaka karena kalian gak bisa tampil selayaknya dua orang yang saling mencintai.
2. Tetap ada rasa bersalah dalam hati
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring) Cintamu mungkin kini sedang berpaling pada orang lain. Namun, di saat yang sama, hati kecilmu gak mati. Nuranimu tetap jernih dalam memandang mana perbuatan yang keliru. Ia hanya sedang sering dikalahkan oleh hawa nafsu yang membuatmu lupa segala-galanya.
Namun, ada kalanya suara hati itu bakal terdengar juga dan membuatmu merasa tersiksa. Kamu cuma senang sebentar ketika bersama kekasih gelapmu. Sehabis itu dirimu berada dalam teror tak berkesudahan karena tahu seharusnya kamu tidak berbuat senista ini.
Apa pun alasanmu menjalin hubungan gelap dengan seseorang, itu gak dapat membenarkan kelakuanmu. Ada kemungkinan kamu bakal menghukum diri akibat rasa bersalah ini. Terjebak dalam cinta terlarang membuat situasimu sulit.
Tidak segera mengakhirinya jelas kekeliruan besar dan memperpanjang rasa bersalahmu. Akan tetapi, menyudahinya juga bukan perkara mudah. Pun tak berselingkuh lagi bukan berarti perasaanmu seketika membaik. Maka lebih baik gak pernah coba-coba selingkuh, kan?
Baca Juga: 8 Alasan Mengapa Orang yang Selingkuh Sulit untuk Taubat
3. Pengeluaran membengkak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi berselingkuh (pexels.com/Pavel Danilyuk) Gak ada yang gratis di dunia ini, apalagi ketika kamu sedang jatuh cinta lagi dengan orang lain. Pasti usahamu buat menyenangkan selingkuhan juga besar. Di sisi lain, kamu tidak dapat abai pada kebutuhan keluarga atau pasangan akan sangat cepat mengetahui ada yang gak beres denganmu.
Maka pengeluaranmu menjadi dua kali lipat. Belum lagi dirimu perlu membeli smartphone baru khusus buat berhubungan dengan kekasih gelapmu, agar tak tersentuh pasangan. Pun jangan terkecoh oleh kesan tulus dari orang yang mau menjadi selingkuhanmu.
Secara akal sehat semua orang juga tahu bahwa menjadi kekasih gelap amat berisiko. Mana ada yang mau namanya menjadi buruk, tanpa balasan yang sepadan darimu? Kalau kamu gak bisa kasih apa-apa pada seseorang terutama materi, kecil sekali kemungkinan dia mau menjadi selingkuhanmu.
4. Merusak hubunganmu dengan pasangan dan anak
ilustrasi perselingkuhan (pexels.com/cottonbro studio) Terkadang orang lupa dirinya menggenggam emas hanya karena sedang terpukau oleh perhiasan perak. Keluargamu amat berharga dan tidak bisa digantikan dengan apa pun, termasuk kesenanganmu yang egois. Saat kamu berselingkuh, keluargamu menjadi taruhannya.
Tidak ada piring kaca yang tak pecah bila dibanting. Begitu pula hubunganmu dengan pasangan dan anak apabila perselingkuhan telah mewarnai hubungan kalian. Seandainya pun pasanganmu begitu bermurah hati dengan memaafkanmu, anakmu boleh jadi selamanya bakal membencimu.
Kamu yang menanam benih traumanya terhadap hubungan pernikahan. Katakanlah dirimu berselingkuh saat ia masih berusia 10 tahun, 15, sampai 20 tahun dari sekarang. Boleh jadi, kamu bakal mendapatinya kesulitan membangun hubungan asmara dengan lawan jenis, apalagi menikah. Jangan rusak jiwa darah dagingmu, jika kamu benar-benar menyayanginya.