TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kecemburuan dalam Persahabatan, Dekat Tak Berarti Bebas Riak

#IDNTimesLife Di posisi ini, kamu pun pasti bingung

ilustrasi sahabat (pexels.com/Gianne Karla Tolentino)

Persahabatan sebaik apa pun tak mungkin terbebas dari masalah atau setidaknya sedikit ganjalan. Seperti tidak ada sungai yang tak beriak. Meski ganjalan itu tidak selalu berubah menjadi konflik terbuka yang merusak persahabatan, bila kamu di posisi ini pun pasti akan merasa kurang nyaman.

Sering berbicara dari hati ke hati serta mengungkapkan pandangan masing-masing secara terbuka bisa mencegah kecemburuan sahabat terhadap kamu kian kuat. Barangkali dia hanya kurang mengerti mengenai kehidupanmu serta dirinya sendiri. Ini dia lima kecemburuan yang mungkin dirasakan sohibmu.

1. Kecemburan soal privilese keluarga

ilustrasi sahabat (pexels.com/Gustavo Fring)

Persahabatan yang tak memandang latar belakang keluarga tentunya hal baik. Anak dari keluarga yang dianggap terpandang atau kaya boleh saja berteman dekat dengan anak dari keluarga yang lebih sederhana dan dinilai biasa saja di masyarakat. 

Namun serendah hati apa pun dirimu, suatu saat sahabatmu barangkali akan mulai mengungkit tentang privilese yang dimiliki kamu dan keluargamu. Ia berkata, "Ah, kamu sih, enak. Orangtuamu kan, ...." 

Sekalipun kamu pernah memberitahunya bahwa komentar seperti itu sudah kerap kamu dengar dan membuatmu kesal, ternyata ini juga dilakukannya. Sedikit banyak kamu bakal merasa sedih dan kecewa. Ternyata, sahabatmu sama saja dengan kebanyakan orang yang cuma sibuk menyorot latar belakang keluargamu.

Baca Juga: 5 Alasan Bagaimana Kecemburuan Bisa Terbentuk dalam Suatu Hubungan

2. Kecemburuan terkait pasangan

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Sharefaith)

Kecemburuan ini hampir-hampir terasa sebagai persaingan sengit yang coba ditutupi dengan persahabatan. Kamu mungkin merasakan sikap aneh sahabat saat dirimu mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis. Dia seperti tak mau kalah dan cepat-cepat mengaku sedang dekat juga dengan seseorang.

Kamu jadian dengan gebetanmu, ia pun dapat mengikuti jejakmu tak lama kemudian. Satu-satunya yang agak sulit ditirunya hanyalah ketika kamu menikah. Untuk keputusan sebesar ini, dia tentunya tidak bisa sembarangan memilih pasangan karena keluarga belum tentu menyetujuinya.

Rasa cemburunya pada hubunganmu dengan pasangan gak cuma terlihat dari mudahnya ia berpura-pura berpacaran. Sering pula sahabatmu secara terang-terangan memuji pasanganmu. Ia juga menilai pasanganmu lebih baik daripada pasangannya sendiri dan berandai-andai dirinya dipertemukan dengan seseorang yang sama berkualitasnya dengan kekasihmu.

3. Kecemburuan dalam hal karier

ilustrasi sahabat (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kecemburuan ini baru akan terlihat beberapa tahun setelah kalian menyelesaikan kuliah. Ketika kamu dan dia bertemu lagi, ada rasa canggung yang sepertinya bukan cuma disebabkan oleh lamanya kalian berpisah.

Saat kalian membicarakan pekerjaan, dia terlihat tidak ikut senang mendengar cerita soal perkembangan kariermu. Sikap yang ditunjukkan biasanya meliputi kurangnya respons, tidak mau kalah dan membuat cerita terkait pekerjaannya sendiri terdengar jauh lebih hebat, atau bahkan meragukanmu.

Misalnya, ketika kamu berkata bahwa dirimu baru saja ditempatkan di divisi yang lebih bergengsi di kantor. Komentarnya yaitu, "Tapi gajinya sama saja, kan?" Atau, "Jangan-jangan itu cuma buat sementara, sekadar mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan seseorang."

4. Kecemburuan karena kamu lebih disukai orang

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kedekatan kalian rupanya membuat sahabatmu berpikir bahwa di mana pun berada, orang-orang seharusnya menyukai kalian berdua. Akan tetapi, yang sering terjadi cuma kamu yang seperti menjadi magnet bagi orang lain. 

Sekalipun dia tetap temanmu yang paling dekat, kamu bisa diterima dalam semua kelompok pertemanan. Orang-orang tak ragu untuk berbicara bahkan bercanda denganmu. Sementara itu, ia merasa dirinya tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari mereka. Terutama ketika dia tak sedang bersamamu.

Baca Juga: 5 Penyebab Kamu Terperangkap dalam Persahabatan yang Toksik

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya