TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perdebatan Pasangan saat akan Membeli Sesuatu, antara Seru dan Malu

Sampai di toko pun belum tercapai kesepakatan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setelah menikah, kalian tentu harus sering berdiskusi sebelum memutuskan membeli sesuatu. Isi diskusi bukan hanya tentang apa yang akan dibeli, melainkan juga selera masing-masing sampai cara pembayarannya.

Terbaik adalah kalian kompak dalam membuat keputusan pembelian apa pun. Utamanya terkait hal-hal yang dibeli dari uang bersama. Namun dalam praktiknya, perdebatan seperti ini kerap mewarnai diskusi pasangan mana pun dan berjalan alot. Seperti apa?

1. Perdebatan antara harga dengan fungsi

ilustrasi pasangan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Ada orang yang berfokus pada fungsi yang dibutuhkan pada suatu waktu. Seperti jika yang diperlukan hanyalah travel bag berukuran kecil, kenapa harus membeli yang lebih besar? Selisih uangnya juga dapat ditabung. Namun pasangannya belum tentu sependapat.

Menurutnya, membeli travel bag yang lebih besar bakal lebih bermanfaat buat ke depannya. Harganya yang lebih mahal daripada travel bag berukuran kecil sebanding kok, dengan manfaatnya. Daripada besok-besok mereka harus membeli travel bag lagi karena travel bag yang mungil gak muat buat liburan keluarga.

Baca Juga: 5 Cara Mengemas Perdebatan di Hubungan Menjadi Lebih Sehat 

2. Mau mewah atau minimalis

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Soal selera memang sukar disatukan, ya? Dari belanja hiasan untuk di rumah sampai membeli rumah itu sendiri, perdebatan ini pasti kerap muncul. Seseorang yang menyukai kesan mewah akan memilih guci-guci besar untuk ditaruh di ruang tamu.

Namun pasangannya yang pencinta kesan minimalis mungkin cuma memilih pot-pot mungil untuk ditata di rak. Kalau tentang hiasan rumah saja sudah gak kompak, apalagi saat hendak membeli atau membangun rumah. 

Yang satu menginginkan dua kaveling dijadikan satu lengkap dengan pilar-pilar di terasnya. Satu lagi merasa cukup rumah satu kaveling bahkan kalau bisa gak usah ditingkat. Adu argumen boleh, tapi janji jangan ada yang marah, ya!

3. Tampak indah atau nyaman

ilustrasi pasangan (pexels.com/Eren Li)

Biasanya perdebatan ini muncul terkait sesuatu yang dikenakan. Seperti pakaian dan alas kaki. Bisa juga penampilan secara umum, termasuk cara merias wajah. Seseorang yang berfokus pada keindahan yang tertangkap mata akan cenderung mengabaikan kenyamanan.

Tak jadi soal bila itu diterapkan pada dirinya sendiri. Akan tetapi jika pasangannya yang menjadi sasaran, tentu ini menimbulkan tekanan batin. Pasangannya gak nyaman dengan pakaian yang dipilihkan. Mungkin dia merasa gerah atau malu ketika mengenakannya. 

4. Mau makan enak atau sehat

ilustrasi pasangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Kali ini menyangkut makanan dan minuman. Seseorang yang mulai menjalankan gaya hidup sehat biasanya gak tahan buat memengaruhi pasangannya. Ketika mereka pergi ke kafe atau restoran, misalnya.

Perdebatan soal menu yang akan dipesan bisa cukup memakan waktu. Begitu juga saat mereka berbelanja bahan makanan serta hendak memasak di rumah. Bila keduanya tak ada yang mau mengalah, bisa-bisa di rumah selalu ada dua versi makanan dan minuman sesuai selera masing-masing.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Perdebatan Sengit saat Berdiskusi Bersama Pasangan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya