TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Istri Kesal saat Suami Tidur Terus di Rumah, Bantu dong!

Cukup tidur malam dan siang, selebihnya melek

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Buat para suami, pernah gak diomeli istri ketika sedang tidur? Pastinya istri gak begitu saja marah-marah. Ada alasan dia berusaha keras untuk membangunkanmu. Ia bahkan menyebutmu tidur melulu.

Mungkin kamu kesal mendengar omelan istri dan merasa gak leluasa tidur di rumah sendiri. Padahal, ini hari libur yang menurutmu bebas diisi dengan apa saja. Kamu juga merasa perlu mengistirahatkan diri setelah rutinitas yang melelahkan. Tak usah emosi, lebih baik kamu mencoba memahami tujuh penyebab kejengkelan istrimu itu berikut ini.

1. Kamu tidak dalam kondisi sakit atau habis lembur

ilustrasi tidur (pexels.com/Eren Li)

Istri bakal memahami kebutuhanmu tidur lebih banyak kalau kamu dalam kondisi sakit atau semalam habis lembur pekerjaan. Saat dirimu sakit, kondisi tubuhmu lemah dan perlu banyak istirahat agar lekas pulih. Ketika kamu habis lembur atau bekerja di sif malam sampai pagi, dirimu juga butuh tidur untuk menggantikan waktu istirahat malam yang hilang.

Namun, kondisimu yang baik-baik saja bikin tidur melulu dipandang gak wajar bahkan menyebalkan. Di hari libur, istri ingin kamu tidak mengisi waktu dari pagi sampai siang atau siang hingga sore hanya dengan tidur. Tidak perlu pergi bekerja bukan berarti waktumu diisi dengan tidur sepanjang hari.

2. Tugas rumah masih banyak

ilustrasi beres-beres (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Kamu bertanya-tanya, jika gak boleh tidur terus apa yang dapat dilakukan di rumah? Coba tanyakan pada istrimu dan dia pasti bakal dengan cepat memberimu daftar tugas. Ya, ketika pekerjaan kantor mengenal kata libur, tugas-tugas domestik malah jalan terus.

Pun hari libur kerja kerap menjadi satu-satunya waktu untuk membersihkan bahkan memperbaiki beberapa kerusakan pada rumah. Minimal aktivitas menyapu, mengepel, mencuci pakaian, dan memasak tidak dapat libur barang sehari saja. Kecuali, ada asisten rumah tangga. Itu pun ART biasanya libur di hari Minggu sehingga kalian perlu bekerja sama menangani pekerjaan rumah.

3. Anak mesti ditemani

ilustrasi mengasuh anak (pexels.com/Laura Garcia)

Kalau ada anak di rumah, jangan didiamkan saja apalagi ditinggal tidur sepanjang hari. Bila bukan di hari libur, kapan lagi para suami yang setiap hari sibuk bekerja dapat benar-benar merasakan perannya sebagai seorang ayah? Mencari uang memang penting tetapi mengobrol, bermain, dan bercanda dengan buah hati juga gak bisa dinomorduakan.

Lagi pula, selagi istri melakukan berbagai tugas rumah tangga, anak harus ada yang menjaga. Ia tidak bisa membagi dirinya agar berada di dapur sekaligus ruang tengah untuk mengawasi anak. Keberadaanmu di dekat anak penting dan harus dalam kondisi melek, ya.

Baca Juga: 6 Manfaat Mengobrol buat Suami Istri, Jangan Sampai Merasa Bosan

4. Tidur malam dan siang seharusnya sudah cukup

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Kampus Production)

Tidur terus berarti kamu telah melampaui waktu tidur malam dan siang. Pada pagi hari kamu bangun cuma buat sarapan dan mandi kalau ingat, lalu rebahan lagi sampai mendengkur. Siang pun begitu, dirimu bangun sebentar untuk makan kemudian kembali tidur.

Istri tentu tidak akan mempersoalkan jika dirimu tidur di waktu-waktu normal seperti malam hari dan 1-2 jam pada siang hari. Hampir semua orang juga beristirahat di waktu-waktu tersebut, termasuk dirinya. Namun, bila tidurmu telah sambung-menyambung, dia tentu muak melihatnya. Kebanyakan tidur seharusnya justru bikin badanmu pegal-pegal atau sakit kepala.

5. Membuat anak meniru dan menjadi malas

ilustrasi tidur (pexels.com/Kampus Production)

Kamu yang bermalas-malasan, anak pun bisa ikut-ikutan. Bagimu, mungkin ini terlihat tak jadi soal. Namanya saja hari libur, semua orang boleh bersantai termasuk anak sekalipun ia belum merasakan capeknya bekerja atau sekadar sekolah.

Akan tetapi, anak bila sudah terbiasa dengan sesuatu yang nyaman baginya akan sulit diubah. Gara-gara beberapa hari libur ia ikut tidur sepanjang hari denganmu, di hari berikutnya pun sangat sulit untuk membangunkannya. Jadwal makan serta mandinya menjadi kacau.

Belajar pun dia menjadi ogah-ogahan karena rasanya lebih enak tidur sepanjang waktu. Istrimu atau pengasuh anak bisa stres menghadapinya yang tantrum saat dibangunkan serta disuruh beraktivitas. Padahal, anak perlu cukup berkegiatan untuk melatih kemampuan motoriknya. Bukan tidur melulu, kecuali masih bayi.

6. Kesukaan tidur telah menghambat rezeki

ilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Ini penyebab utama istri murka melihat suami tidur saja di rumah. Jangan sampai kesukaanmu memejamkan mata membuat rezeki menjauh. Kasihan anak istrimu bila nafkah sehari-hari tak tercukupi. Bangunlah dan bekerja dengan giat.

Bahkan bila kamu bermimpi mengeruk emas sepanjang tidur, bangun-bangun wadah beras di rumah tetap kosong. Tidur yang sewajarnya sangat bermanfaat buat kesehatan. Lebih dari itu akan menghambat rezekimu dan keluarga. Bangun dan kerja dulu biar nanti tidur malammu lebih nyenyak bahkan kapan-kapan kalian bisa tidur di hotel yang nyaman saat liburan.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya