TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sebab Suami Tak Memberikan Seluruh Penghasilannya pada Istri

Salah satunya sebagai langkah antisipasi

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Perempuan kerap berperan sebagai menteri keuangan dalam rumah tangga. Suami sebagai pencari nafkah utama bahkan satu-satunya dalam keluarga secara rutin menyetorkan penghasilannya untuk disimpan dan dikelola oleh istri.

Akan tetapi, dalam praktiknya ada suami yang memberikan seluruh penghasilan pokok berikut bonus-bonus yang diperolehnya kepada istri. Ada juga yang hanya menyetorkan sebagian dari pendapatannya.

Lantas, kenapa para suami ini seperti tidak memercayai istri mereka, ya? Sebelum kamu baper dan merasa tak dicintai oleh suami, simak dahulu kemungkinan sebab-sebabnya di bawah ini.

1. Istri dinilai kurang bijak dalam menggunakan uang

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Istri yang terlalu suka berbelanja perlu segera berintrospeksi, nih. Bisa jadi inilah alasan suami enggan memberikan seluruh penghasilannya. Soalnya, jika semua pendapatannya diberikan, istri justru kerap menggunakannya buat membeli barang-barang yang kurang penting.

Seperti ia sudah punya beberapa tas, tapi masih juga membeli tas lagi. Padahal, ada juga kebutuhan perlengkapan sekolah anak. Belum lagi istri mengikuti terlalu banyak arisan, misalnya. 

Dalam hal ini, suami bukannya tidak mau membahagiakan istri. Hanya saja dengan penghasilan yang terbatas, seharusnya ada prioritas. Tujuannya, supaya kebutuhan-kebutuhan yang lebih pokok tak terabaikan.

Baca Juga: Perhatikan! Ini Tandanya Pasangan Mulai Khianati Finansial Keluarga

2. Istrinya juga bekerja

ilustrasi pasangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Konsep patungan biaya hidup sering diterapkan dalam rumah tangga dengan suami maupun istri sama-sama bekerja. Misalnya, kebutuhan rata-rata setiap bulan sebesar Rp4 juta. Mereka telah menyepakati bahwa masing-masing harus patungan Rp2 juta.

Jika penghasilan suami lebih dari itu, sisanya boleh saja disimpannya sendiri. Kalaupun kesepakatan seperti ini tidak ada, suami biasanya berharap istri yang bekerja juga berpartisipasi dalam mengongkosi kebutuhan rumah tangga mereka.

3. Ada rasa kurang ikhlas sebab dia yang bekerja keras

ilustrasi pasangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Barangkali, rasa kurang ikhlas ini dirasa tidak tepat bagi istri yang berpandangan bahwa tugas suami memang mencari nafkah. Namun, inilah yang bisa dialami sebagian pencari nafkah tunggal dalam sebuah keluarga. 

Mereka berpikir, jika setiap hari bekerja, tapi uangnya malah lari ke dompet istri. Oleh sebab itulah, mereka menyimpan sebagian penghasilan dengan atau tanpa sepengetahuan istri.

4. Suami punya tujuan finansial yang berbeda dari pasangannya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gary Barnes)

Contohnya, tujuan finansial istri semata-mata menyiapkan masa depan anak-anak. Maka di samping mencukupi kebutuhan sehari-hari, fokusnya adalah pendidikan anak, biaya pernikahan mereka, dan sebagainya.

Namun, suami memiliki pemikiran berbeda. Menurutnya, tidak bisa semua penghasilannya hanya digunakan untuk menyiapkan masa depan anak. Bukan berarti ia tak sayang pada anak, tapi kehidupannya sendiri bersama istri setelah pensiun juga harus dipikirkan.

Suami ingin menabung untuk suatu saat memiliki sejumlah ruko buat disewakan, kos-kosan, atau kebun. Dengan begitu, kelak mereka dapat tetap hidup layak dan tidak menjadi beban bagi anak-anak.

5. Istri terlalu pelit

ilustrasi pasangan muda (pexels.com/Miriam Alonso)

Istri yang terlampau pelit tentu merepotkan suami. Apabila suami memberikan seluruh penghasilannya begitu mendapatkannya, bisa-bisa ia berangkat ke kantor dengan berjalan kaki. Dalam memberikan jatah ongkos transportasi suami saja, istri kelewat kikir.

Padahal, kebutuhan suami tentu bukan cuma itu. Kadang ia perlu menyumbang teman yang menikah atau baru dikaruniai momongan. Dia juga kerap lapar lagi meski sudah mendapat jatah makan siang dari kantor atau membawa bekal. Repot sekali apabila seluruh gajinya telanjur dipegang istri yang pelit.

Baca Juga: 5 Penyebab Pasangan Selingkuh Keuangan, Catat dan Hindari!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya