TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan yang Tak Setara, Hakmu Dirampas!

Jangan nikah jika saat pacaran sudah begini

ilustrasi tidak setara (pexels.com/HONG SON)

Dalam pertemanan saja, dianggap tidak setara dengan yang lain akan menimbulkan perasaan sedih dan tersisih. Apalagi dalam hubungan asmara, baik pacaran maupun pernikahan. Sampai kapan kamu akan kuat diperlakukan dengan tidak adil, seakan-akan dirimu berada di bawah pasangan?

Perlakuan pasangan akan mengikis rasa percaya dirimu. Bahkan menurunkan kemampuanmu untuk survive dalam kerasnya kehidupan seandainya dia memilih mencampakkanmu. Bila kalian masih berpacaran dan salah satu dari tanda hubunganmu tak setara ini telah ada, gak usah sampai ke pernikahan, deh.

1. Jenis kelamin memicu arogansi

ilustrasi pasangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Contoh, pria berkata pada pasangannya, "Aku ini cowok! Kamu yang cewek menurut saja padaku." Arogansi dengan modal jenis kelamin juga bisa ditunjukkan oleh perempuan. Misalnya, dengan bilang, "Di mana-mana cewek paling paham soal pengelolaan uang. Cowok tahu apa?"

Arogansi atas nama jenis kelamin seperti di atas tidaklah sehat dalam hubungan. Pihak yang arogan hanya karena dirinya pria atau perempuan pasti akan selalu merendahkan pasangannya. Kemudian melakukan berbagai pemaksaan, lagi-lagi dengan alasan ia lebih unggul dari segi jenis kelaminnya.

2. Semua keputusan ada di tangan salah satu dari kalian

ilustrasi pasangan (pexels.com/Viktoria Slowikowska)

Bahkan termasuk keputusan yang seharusnya urusan pribadimu. Contoh, ada tawaran kerja sama untukmu, tetapi dia yang menentukan kamu akan mengambilnya atau tidak. Ia gak sekadar memberi pertimbangan ketika kamu memintanya, melainkan mengatur apa yang boleh atau tak boleh dirimu lakukan.

Kalau kamu menikah dengannya, semua hal dalam rumah tangga kalian ada di tangannya. Kamu gak punya wewenang apa-apa dalam mengarahkan keluarga serta hidupmu sebagai individu. Percuma kalaupun dia memberimu kesempatan buat berpendapat. Pendapatmu tak akan menggoyahkan keputusannya seandainya dia punya pendapat berbeda.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Berpacaran dengan Toxic People, Kadang tak Disadari

3. Kamu harus selalu siap berkorban demi pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Monstera)

Apabila kamu yang di posisi selalu siap berkorban untuk pasangan, niscaya ia malah gak pernah ada buat kamu. Dia tidak mau bergantian berkorban untukmu. Bahkan sering kali pengorbananmu sudah tidak masuk akal.

Contohnya, kamu memberikan seluruh tabunganmu untuk dia membangun usaha. Akan tetapi, ia sama sekali tak membantumu kalau kamu juga ingin punya usaha. Bahkan keuntungan dari usaha yang dimodali olehmu pun paling banyak masuk ke kantongnya.

4. Seluruh harta dipegang satu orang, termasuk gajimu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gary Barnes)

Kekuasaan mutlak atas materi seperti ini amat berbahaya untuk masa depanmu dan anak-anak. Bayangkan seandainya pasanganmu berbuat sesuka hatinya sampai harta itu ludes. Bagaimana nasib kamu dan anak-anak?

Perlu dipahami oleh semua pasangan bahwa setiap orang perlu memegang uang atau bentuk harta lainnya. Bahkan jika dia yang mencari nafkah buat keluarga, sebagai pasangan kamu tetap berhak memegang sebagian uang itu untuk berjaga-jaga.

Jika kalian membeli sejumlah aset, nama pemilik seharusnya juga seimbang. Ada yang diatasnamakan pasangan, ada pula yang atas namamu. Kalau kalian sama-sama bekerja, kalian pun perlu punya tabungan dan aset masing-masing.

5. Ketidakpatuhan berbuah ancaman dan hukuman

ilustrasi pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Ini yang membuat kamu akhirnya tidak berdaya dalam hubungan. Meski hatimu gak suka, dirimu mematuhi pasangan karena dia selalu mengancam seandainya kamu tak menurut. Dan ancaman itu menjadi kenyataan.

Kamu pernah melawannya kamudian dia menghukummu. Kamu mungkin mendapat perlakuan kasar atau tidak dinafkahi secara lahir maupun batin selama waktu tertentu. Hal ini dilakukannya agar kamu tak lagi berani melawanmu dan menjadi tambah tunduk.

Baca Juga: Harus Waspada, 5 Perilaku ini Dapat Menghancurkan Hubungan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya