TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Red Flags pada Diri Sendiri yang Perlu Diwaspadai 

Kenali bahaya pada diri sendiri

Ilustrasi orang bersedih (pexels.com/tessseymourphotography)

Berbicara tentang tanda bahaya dalam hubungan romantis, banyak tanda-tanda yang bisa dikenali dengan melihat perlakuan dan tingkah laku pasangan. Hal yang sama juga berlaku untuk diri kita sendiri.

Sebab sesulit apa pun, untuk melihat tanda-tanda peringatan dalam hubungan kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai, mungkin lebih sulit untuk melakukannya pada diri kita sendiri. Oleh karena itu, berikut adalah enam red flags atau tanda bahaya yang perlu kamu waspadai pada diri kamu sendiri.

Baca Juga: 5 Sebab Kita Sering Bersikap Toksik ke Diri Sendiri, Kebiasaan? 

1. Pembicaraan diri yang tidak konstruktif 

pexels.com/Alex Green

Elizabeth Scott mendefinisikan self-talk negatif sebagai "dialog batin apa pun yang dilakukan dengan diri sendiri sehingga memungkinkan dalam membatasi percaya pada diri sendiri dan kemampuan diri sendiri, serta untuk mencapai potensi yang dimiliki."Jadi, jika Kamu merasa bersalah karena terus-menerus merendahkan diri sendiri dan memiliki banyak pikiran yang mencela diri sendiri, maka itu sudah menjadi tanda bahaya.

Faktanya, penelitian yang dilakukan oleh Kinderman, Schwannauer, Pontin, dan Tai menemukan bahwa self-talk negatif meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Misalnya, menurunnya motivasi, perasaan tidak berdaya, dan bahkan depresi.

2. Kebutuhan neurotik akan validasi sosial 

pexels.com/Alex Green

Apakah kamu merasa bahwa kamu harus menyenangkan semua orang? Apakah harga diri kamu sering naik dan turun tergantung pada pendapat dan perasaan orang lain terhadapmu?

Apakah kamu merasakan untuk selalu membuat orang lain menyukaimu, terlepas dari apakah kamu menyukai mereka atau tidak? Semua hal ini adalah tanda-tanda bahwa seseorang memiliki kebutuhan neurotik akan validasi social.

Dan, ini adalah tanda bahaya karena menurut penulis kesehatan mental dan kesehatan, Marissa Pomerance, orang dengan kebutuhan yang terlalu tinggi akan validasi sosial akan sering memiliki harga diri yang rendah. Mereka lebih mungkin untuk berada dalam pertemanan dan hubungan sepihak yang tidak sehat.

3. Kebutuhan neurotik akan kontrol 

pexels.com/Mikhail Nilov

Selalu ingin menyelesaikan masalah orang lain dan mengatur semua orang di sekitar tidak hanya merupakan tanda bahaya. Akan tetapi, juga merupakan tanda bahwa seseorang memiliki kebutuhan neurotik untuk mengontrol.

Christine Adams, dalam sebuah artikel di Psychology Today, orang-orang seperti ini kemungkinan besar bergulat dengan perasaan tidak berdaya yang kuat. Untuk mengatasinya, mereka menjadi terlalu menuntut dalam berhubungan dengan orang lain.

Baca Juga: 5 Karakter Red Flag di Crash Course in Romance, Gak Patut Ditiru!

4. Perfeksionisme

pexels.com/olia danilevich

Terkait dengan poin sebelumnya, Dr. Christine Adams juga berbicara tentang sesuatu yang ia sebut sebagai "toxic perfectionism". Masalah mereka menurut Adams adalah bahwa orang-orang ini mengharapkan diri mereka sendiri untuk tampil sempurna dan tanpa kesalahan.

Dengan demikian, mereka hanya menyiapkan diri mereka sendiri untuk kegagalan dan kekecewaan karena selalu berekspektasi tinggi agar terlihat sempurna. Ini bukan hanya tanda bahaya dan kelemahan, tapi juga merupakan kebiasaan yang toksik bagi kesehatan mental kamu, lho.

5. Avoidant attachment atau keterikatan yang menghindar 

pexels.com/Keira Burton

Avoidant attachment adalah salah satu jenis dari empat gaya keterikatan seseorang. Dalam sebuah artikel dari Better Help, yang ditinjau secara medis oleh pekerja sosial klinis berlisensi, April Justice, orang-orang dengan gaya kelekatan menghindar cenderung terlepas secara emosional dan tertutup. Mereka sering merasa tidak nyaman dengan kedekatan dan keintiman jangka panjang dalam suatu hubungan.

Dan akibatnya, respons spontan mereka terhadap konflik bukanlah berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain dan berkolaborasi untuk menyelesaikannya bersama. Sebaliknya, mereka lebih cenderung menghindari orang lain atau menunjukkan perilaku menyabotase diri sendiri. Misalnya, berselingkuh, menghindar, tidak pernah meminta bantuan.

Baca Juga: 5 Perilaku Toksik yang Akan Menghancurkan Diri Sendiri, Hindari!

Writer

Nadiyah Ulfa

This is me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya