TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mengatasi Autopilot Marriage, Jangan Sampai Dibiarkan!

Kehidupan pernikahan akan jadi terbengkalai

Ilustrasi pasangan yang sedang ada konflik (pexels.com/Alex Green)

Dalam kehidupan pernikahan, tentunya kamu dan pasangan akan berusaha saling memberikan kasih sayang atau afeksi. Namun, gak jarang biasanya hal tersebut hanya berlangsung di awal pernikahan saja karena banyak pernikahan yang semakin terasa hambar seiring berjalannya waktu.

Kondisi tersebut pada akhirnya pun bisa mengarah pada autopilot marriage, di mana kedua pasangan sudah gak bisa lagi menunjukan komitmen seperti di awal pernikahan. Sehingga, pernikahan akan berakhir terbengkalai, namun tetap dipaksakan berlanjut. Nah, inilah beberapa cara untuk mengatasi autopilot dalam pernikahan!

1. Pastikan alur komunikasi tetap lancar

Ilustrasi berkomunikasi dengan pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Komunikasi menjadi aspek terpenting dalam sebuah hubungan, khususnya pernikahan. Jika ada sesuatu yang terasa mengganjal dalam pernikahan, maka cara terbaiknya adalah komunikasi. Jangan berasumsi apa pun terhadap pasangan jika belum mendapatkan kejelasan melalui komunikasi.

"Satu-satunya cara terbaik mempertahankan pernikahan adalah menjaga komunikasi. Jangan berharap pasangan bisa membaca pikiran atau keresahan kamu tanpa mengomunikasikannya kepada mereka," ujar Viviana Coles, seorang terapis pernikahan berlisensi, Brides.

Hubungan akan terasa hambar tanpa adanya komunikasi. Kamu gak bisa memahami apa yang diinginkan pasangan, begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu, segera perbaiki komunikasi kamu dengan pasangan. Jangan sampai pernikahan berada di ambang kehancuran hanya karena enggan untuk memulai komunikasi.

2. Susun kembali rutinitas kamu dan pasangan

Ilustrasi berkencan dengan pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Dalam pernikahan autopilot, biasanya kamu dan pasangan sama-sama terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga gak mempunyai waktu yang cukup banyak untuk pernikahan kalian. Itulah yang akhirnya membuat pernikahan berjalan dengan hambar dan terbengkalai.

Dilansir Marriage, Rachael Pace, seorang expert blogger, menyarankan kamu untuk menyusun ulang rutinitas. Cobalah luangkan waktu untuk pernikahan kamu, begitupun dengan pasangan, mintalah mereka untuk meluangkan waktunya. Kamu bisa mengisi waktu tersebut dengan berkencan atau melakukan hal menyenangkan bersama pasangan.

Baca Juga: 5 Tips saat Ingin Menjahit Gaun Pernikahan Sendiri, Jangan Asal!

3. Selalu jujur pada pasangan

Ilustrasi berbincang dengan pasangan (pexels.com/Tim Douglas)

Beberapa pernikahan autopilot biasanya disebabkan juga karena sudah merasa jenuh atau bosan berada dalam hubungan tersebut. Sebaiknya, rasa bosan dan jenuh tersebut jangan hanya dipendam. Cobalah untuk jujur dan komunikasikan kepada pasangan.

"Kejujuran menjadi pondasi penting dalam hubungan. Pasangan yang cenderung sering berbohong akan menciptakan rasa ketidakpercayaan diri dan sulit diatasi," kata Viviana Coles.

Jika sudah merasa jenuh, cobalah komunikasikan dan katakan sejujurnya kepada pasangan, sehingga kamu dan pasangan bisa mencari jalan keluarnya bersama-sama. Kalau kamu dan pasangan selalu jujur, maka hubungan pun gak akan terbengkalai atau hambar.

4. Jangan terlalu mengendalikan pasangan

Ilustrasi bertengkar dengan pasangan (pexels.com/Keira Burton)

Pernikahan autopilot pun biasanya disebabkan karena kamu mungkin terlalu mengontrol pasangan. Pada akhirnya, pasangan merasa kurang bebas dan dikekang, sehingga akan merasa gak nyaman berada dalam pernikahan tersebut. Itulah mengapa, sebaiknya jangan terlalu membatasi ruang gerak pasangan.

Rachael Pace menyebutkan, berikanlah mereka kebebasan yang masih di batas wajar, karena kamu dan pasangan sama-sama berhak memiliki aktivitas masing-masing. Namun, tentunya tetap harus dikomunikasikan agar gak ada salah paham.

Baca Juga: 5 Ide Lokasi Pernikahan di Daerah Condet Jakarta Timur yang Ciamik

Verified Writer

Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya