TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri-Ciri Pelaku Bread Crumbing, Suka Tarik Ulur Pasangan?

Hindari segera sebelum jatuh terlalu dalam

cuplikan drama My Demon (dok.sbs/마이 데몬)

Pernah dengar istilah breadcrumbing? Istilah ini kembali ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya TikTok. Bread crumbing merujuk pada keadaan ketika seseorang memberikan perhatian pada orang lain agar orang tersebut merasa tertarik untuk tetap berada dalam suatu situasi tertentu tanpa ada keinginan untuk berkomitmen dengan sungguh-sungguh. 

Kondisi ini pada umumnya terjadi pada konteks hubungan romantis antar pasangan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa bread crumbing juga bisa terjadi pada konteks yang lain. Kondisi ini dapat memberikan dampak emosional yang negatif pada para korban. Korban akan merasa marah, bingung, bahkan meragukan dirinya sendiri. Yuk, simak beberapa tanda bread crumbing di bawah ini agar bisa dicegah sedini mungkin! 

Baca Juga: 5 Tips Keluar dari Situasi Bread Crumbing, Praktikkan!

1. Tidak mampu berkomitmen

ilustrasi sedang PDKT (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Karakteristik pertama yang bisa dilihat dari para pelaku bread crumbing ialah ketidakmampuannya dalam membangun komitmen. Ia akan betah untuk berlama-lama dalam hubungan yang tidak pasti, seperti HTS-an. Namun, para pelaku akan berusaha untuk membuat korbannya merasa aman dengan situasi tersebut melalui percakapan yang dibangun.

Biasanya, para pelaku bread crumbing tidak akan membahas hal-hal serius yang berbau komitmen bersama pasangannya. Misalnya, membahas tentang rencana di masa depan, rencana berumah tangga, atau bahkan tentang masa depan hubungan yang sedang dijalin. Akibatnya, situasi yang dijalani terkesan tidak ada tujuan dan tidak ada masa depan sama sekali. 

2. Cenderung melakukan mikro-komunikasi

ilustrasi aplikasi media sosial (pexels.com/Pixabay)

Pada umumnya, sosial media menjadi tempat teraman bagi para pelaku bread crumbing untuk menjalani aksinya dalam mengontrol korban. Mereka gemar melakukan mikro-komunikasi demi menarik perhatian korban dan membuatnya ingin bertahan di situasi tersebut. Misalnya, memberikan komentar atau emoji di postingan instagram atau sesekali mengirimkan teks sederhana yang menyenangkan hati. 

Perilaku tersebut semata-mata dilakukan agar korban tetap percaya bahwa pelaku akan menjalin hubungan serius dengannya. Setiap kali korban mulai ragu dengan situasi yang dialami, ia akan kembali luluh dengan mikro-komunikasi yang dilakukan oleh pelaku. Terkesan tarik-ulur banget, bukan?

3. Lama merespon chat

ilustrasi sedang menunggu balasan chat (pexels.com/Sam Lion)

Pernah gak sih pas lagi PDKT kamu merasa crush lama banget balas pesanmu? Hal tersebut juga tidak berlangsung sesekali tapi hampir sepanjang waktu. Akhirnya, kamu merasa bingung dan ragu dengan situasi yang kamu jalani. Jika hal ini pernah terjadi, jangan-jangan kamu pernah terjebak dalam situasi bread crumbing, nih!

Selain sering melakukan mikro-komunikasi, pelaku bread crumbing juga biasanya akan merespon pesan korbannya dengan waktu yang cukup lama. Pelaku akan memberikan pujian dan sanjungan yang begitu romantis, namun akan menghilang berhari-hari begitu korban membalas pujian tersebut. Lalu, ia akan datang kembali secara tiba-tiba tanpa rasa bersalah sama sekali. 

Baca Juga: 5 Penyebab Gebetan Perlahan Mundur Bukan karena sedang Tarik Ulur

4. Terkesan tarik ulur

ilustrasi terjebak bread crumbing (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bread crumbing sebenarnya hampir sama dengan konsep tarik ulur dalam sebuah hubungan. Berkaitan dengan poin sebelumnya, para pelaku bread crumbing seringkali tiba-tiba muncul dan menghilang begitu saja. Namun, ia tidak akan mengeluarkan effort lebih untuk memberikan penjelasan tentang alasan dirinya yang seringkali absen setiap di ruang chat. Hal ini karena para pelaku cenderung tidak begitu memedulikan perasaan korban. 

Jadi, kalau kamu sering di-ghosting oleh pasangan selama berhari-hari lalu kemudian ia muncul tanpa alasan yang jelas, kamu harus berhati-hati, ya! Pelaku bread crumbing terkadang muncul kembali hanya untuk mempertahankan interest para korban, bukan karena rasa cinta dan sayang. Jahat banget!

Verified Writer

Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya