5 Persiapan Mental Sebelum Menikah, Cinta Saja Tidak Cukup!
Menikah bukan hanya tentang cinta dan hari-hari bahagia, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak sedikit muda-mudi masa kini masih berpikir bahwa pernikahan hanyalah menyangkut perkara cinta dan hari-hari bahagia. Padahal, menikah dan membangun rumah tangga bukanlah perkara mudah. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang tidak hanya berlangsung selama sehari atau dua hari saja. Makin panjang perjalanan yang akan ditempuh, tentunya memerlukan bekal dan kesiapan yang lebih banyak pula.
Sering kali, masyarakat menganggap bahwa standar kesiapan menikah hanya menyangkut urusan finansial. Perkara usia juga sering dijadikan standar bahwa seseorang dianggap sudah siap menikah. Padahal usia tidak menjamin kedewasaan seseorang dan kedewasaan jadi hal penting dalam pernikahan.
Terlalu fokus pada usia dan kesiapan finansial membuat masyarakat terlupa pada hal yang lebih penting dalam mempersiapkan pernikahan, yaitu kesiapan mental. Mempersiapkan pernikahan dan mengarungi bahtera rumah tangga membutuhkan kondisi mental dan emosional yang kuat.
Dinamika dunia pernikahan sangat beragam, jalannya terjal, dan tantangan yang akan dihadapi sangat jauh berbeda dengan tantangan saat kita masih lajang. Untuk membangun hubungan pernikahan yang kuat dan berkesinambungan, diperlukan kesiapan mental yang melibatkan persiapan pikiran, sikap, dan emosi. Berikut adalah 5 persiapan mental yang diperlukan sebelum menikah. Yuk, simak dan perhatikan!
1. Evaluasi diri
Evaluasi diri menyangkut pemahaman yang baik tentang siapa diri kita, kekurangan, kelebihan, keinginan, serta nilai-nilai dan harapan yang diperjuangkan dalam hidup kita. Sebelum memutuskan menikah, kita perlu meluangkan waktu untuk menyelam ke dalam diri sendiri untuk mengenal siapa diri kita, mengenal apa yang masih kurang dan salah dalam diri kita. Perjalanan tidak berhenti pada sebatas mengenali, diperlukan kesadaran serta keberanian untuk mengakui segala kekurangan dan kesalahan dalam diri untuk selanjutnya kita benahi, barulah artinya kita telah selesai dengan diri sendiri.
Pemahaman yang baik tentang diri sendiri akan membantu kita dalam mengomunikasikan visi misi pernikahan, kebutuhan, dan harapan kita bersama pasangan.
Jika merasa kesulitan untuk mengevaluasi diri sendiri, kita bisa meminta bantuan orang terdekat untuk menilai kita. Mintalah pendapat dan pandangan mereka apakah kita sudah selesai dengan diri kita sendiri dan siap untuk menikah. Pandangan dari orang lain diperlukan karena terkadang kita tidak sadar akan kekurangan diri kita sendiri. Akan semakin baik pula apabila evaluasi diri kita tervalidasi melalui asesmen klinis dari tenaga profesional.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.