Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menjalin sebuah hubungan memang bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya bisa saling mencintai dan merindukan, namun ada pula waktunya saling membenci dan berselisih paham. Namun yang terpenting dari semua itu, apapun yang terjadi kamu tetap tahu bahwa pada akhirnya dialah yang tetap akan menjadi pelabuhan terakhirmu.
Tapi sebagian dari kalian mungkin masih ragu, apakah dia yang akan benar-benar menjadi yang terakhir dan menjadi jodohku? Untuk memastikannya kembali, kamu bisa menyimak tanda-tanda berikut ini yang menandakan bahwa kamu sudah tidak bahagia lagi dengan pasanganmu, alias ingin segera mengakhiri dan tidak melanjutkan ke tahap yang lebih serius.
1. Kamu begitu depresi ketika menjalani hubungan ini dengannya.
Dalam menjalani kehidupan ini, tentu saja ada saat-saat dimana kamu mengalami hari yang baik dan buruk. Hal ini juga berlaku ketika seseorang menjalani sebuah hubungan, ada masanya ketika kamu merasakan ketidakpuasan terhadap perilaku atau perkataan pasanganmu.
Namun, bila hal ini dibiarkan secara terus-menerus maka bisa berujung pada keinginan untuk sendiri tanpa kehadiran seorang pasangan. Ada baiknya bila kamu mencari terlebih dahulu alasan di balik sikapmu yang terus-menerus tidak puas terhadap pasanganmu. Jika akhirnya kamu tetap tidak menemukan alasannya, mungkin alasan sebenarnya adalah kamu tidak lagi menemukan kebahagiaan yang kamu cari dalam hubungan ini.
2. Kamu tidak nyaman menjadi dirimu sendiri saat bersamanya.
Ketika pasanganmu membuatmu merasa tidak nyaman untuk menjadi dirimu, bukankah itu hal yang aneh? Pasanganmu justru seharusnya dimana kamu merasa nyaman untuk menjadi dirimu sendiri dalam berkata-kata, bersikap, dan bertingkah laku.
Meski kalian belum menjadi pasangan suami-istri, namun hubungan kalian ini justru menjadi tahap awal untuk saling mengenal satu sama lain dan belajar untuk menerima keunikan yang ada serta memperbaiki kekurangan pasangan masing-masing dengan cara yang benar. Namun yang pasti adalah satu hal ini, kamu harus nyaman dalam mengekspresikan dirimu sendiri.
Bila pasanganmu justru menjadi tempat dimana kamu tidak bisa menjadi dirimu sendiri, maka kamu tahu apa artinya.
3. Kamu selalu mencari tahu tentang apa yang pasanganmu lakukan, secara diam-diam.
Mencari tahu tentang apa yang pasanganmu sukai dan tidak sukai tentu bukanlah hal yang salah. Sesekali mencari tahu apakah dia benar-benar jujur tentang apa yang dia katakan tidak apa-apa, mungkin kamu hanya ingin mengetes kejujurannya di awal-awal hubungan kalian atau karena perubahan sikapnya yang tiba-tiba, tapi bila ini terus-menerus kamu lakukan sampai sekarang dan tidak ada bukti bahwa dia melakukan sebuah kesalahan padamu menandakan ada yang salah dengan hubungan kalian.
Menjalin sebuah hubungan berarti kamu akan berusaha untuk percaya seratus persen terhadap setiap perkataan dan perbuatan yang pasanganmu lakukan. Percaya bahwa perkataannya jujur dan perbuatannya tulus karena mencintaimu bukan sebuah tipuan atau pura-pura belaka.
Sikapmu yang ingin selalu mengintip dan mencari tahu apa yang pasanganmu lakukan menunjukkan bahwa kamu hanya menaruh sedikit kepercayaan atau bahkan sama sekali terhadap pasanganmu. Kamu perlu membereskannya sehingga tidak ada masalah yang lebih serius lagi ke depan dalam hubungan kalian, kecuali bila akhirnya kamu memutuskan untuk tindakan lain karena ternyata pasanganmu terbukti melakukan kesalahan padamu.
4. Kamu atau dia (pasanganmu) takut melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bila dari awal kamu telah memutuskan untuk menjalin hubungan yang serius dengan pasanganmu, maka kamu tahu ujung dari hubungan ini adalah sebuah pernikahan. Di awal hubungan berpacaran kalian adalah masa tepat untuk memastikan kembali apakah dia adalah orang yang tepat atau tidak.
Bagi setiap pasangan ada jangka waktu tersendiri, namun pada umumnya adalah satu tahun atau dua tahun. Kamu bisa memulai dulu tentang pembahasan ini dan jika akhirnya pasanganmu selalu menghindar, bersabarlah dan beri waktu 1 bulan baginya untuk memikirkan kembali niat awal hubungan ini dan minta alasan yang jelas.
Jika pada akhirnya dia memang sebenarnya tidak serius dengan hubunganmu, maka akhiri. Kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari dia. Namun, bila justru sebenarnya kamu yang tidak yakin untuk membuat komitmen serius ini. Pikirkan kembali dengan matang dan ambil keputusan sesuai dengan apa yang ada di lubuk hatimu.
5. Kamu membayangkan hidupmu lebih bahagia tanpa pasanganmu yang sekarang.
Bermimpi tentang apapun merupakan hak setiap orang, termasuk bagi kamu yang suka bermimpi bisa bersanding dengan selebritis idolamu. Seperti pada saat kalian saling menyukai, kamu akan bermimpi bahwa dia akan menjadi pasanganmu dan akhirnya impianmu terwujud maka tentunya pasanganmu menjadi salah satu orang yang akan sering hadir dalam impianmu yang lainnya.
Hal yang mencurigakan bila pasanganmu justru jarang atau sama sekali tidak pernah hadir dalam impianmu yang begitu bahagia dan menyenangkan. Apakah kamu benar-benar mencintainya? Bila tidak, mengapa kamu memutuskan untuk menjalin hubungan ini? Tentukan pilihanmu.
6. Rasa bencimu lebih besar daripada rasa cintamu terhadap pasanganmu.
Salah satu awal penyebab hancurnya sebuah hubungan adalah saat dimana rasa benci lebih besar daripada rasa mencintai yang dulu pernah ada. Kamu mulai menyalahkan dirimu sendiri yang pernah mencintainya dan dari hari ke hari tidak ada penyelesaian yang berarti, kamu justru semakin membencinya dan semua hal yang pernah terjadi dalam hubungan kalian.
Dari sudur padat pasanganmu, alasanmu membenci dia adalah kamu membenci sifat asli pasanganmu. Bila tidak ada titik terang dari permasalahan ini, ada baiknya bila kalian segera menyudahi permasalahan ini dengan baik-baik sehingga tidak meninggalkan luka yang semakin dalam bagi kalian berdua.
