TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolehkah Aku Bermimpi Hidup Bersama, Meski Kita Mengenal Tuhan dengan Nama Berbeda?

Mungkin kita cuma bisa hidup bersama dalam mimpi

unsplash.com

Karena aku selalu percaya Tuhan tidak mempertemukan kita tanpa alasan. Dengan semua rencananya, Ia tentu mau kita belajar bahwa cinta bisa dirasakan oleh dua dari rumah ibadah berbeda. Walau pada akhirnya kita mungkin harus mengamini perpisahan, tapi bolehkah aku bermimpi sekali ini saja, bisa bersama dengan hamba dari Tuhan yang berbeda?

Kamu adalah jawaban dari ketulusan yang aku dambakan. Setelah harus patah dan kecewa, dirimu kembali menumbuhkan rasa percaya.

unsplash.com

Tidak mudah memang mengumpulkan kembali sisa hati yang pernah dipatahkan menjadi utuh kembali. Setidaknya selama dua tahun aku pernah begitu apatis untuk urusan cinta. Walau ada beberapa orang yang datang dan menawarkan hangat pelukan, semuanya kutangkis dengan jawaban standar: "Aku masih menikmati masa sendiri."

Diriku jelas bukan robot yang nyaman dengan kesendirian. Tapi rasanya menjalin hubungan dengan bayangan rasa sakit membuatku enggan membuka hati. Ya meski terdengar tak dewasa, tapi harus diakui aku memang memendam luka sebegitunya. Dia yang pernah ada menancapkan luka yang menggurat lubang di dalam hingga ingin kututup selamanya.

Namun kedatanganmu menjadi pengubah fase hidup yang terasa begitu kelam waktu itu. Dengan penuh ketulusan kamu datang bak seorang tabib dengan obat penawar di tangan. Mengobati luka dan membiarkannya kering sembuh. Aku yang tadinya sudah merasa tawar dengan asmara kembali jatuh dengan perasaan berlipat. Terima kasih telah membuktikan padaku bahwa masih ada pria yang bisa dipercaya di luar sana.

Baca Juga: Daripada Dirayu, Cewek Lebih Meleleh Kalau Kamu Melakukan 9 Hal Ini!

Pendampinganmu membuatku berani lagi mengecap manisnya cinta. Walau sebetulnya kupaham, ada tembok besar yang menjadi penghalang kita bersama.

unsplash.com

Rasanya tidak ada kisah cinta yang berjalan sempurna, termasuk juga kita. Meski merasa terlengkapi lewat kehadiran satu dengan yang lainnya, tapi kenyataan hidup bisa saja berkata berbeda. Aku dan kamu yang saling cinta harus berdamai dengan keadaan bahwa kita menyebut Tuhan dengan cara berbeda. Kenyataan ini membawa kita pada situasi tak ingin banyak bermimpi. Kita paham bahwa kisah ini akan menuai banyak tentangan di depan.

Tapi sayangnya untuk melepaskan pun tidak semudah membalik telapak tangan. Rasa nyaman dan kesadaran saling menemukan pasangan dambaan membuat kita gagal merealisasikan perpisahan. Bukan sekali dua kali saja kita memutuskan untuk berpisah. Namun pada akhirnya kita dipersatukan kembali lewat segala keajaiban.

Baca Juga: Ini Dia Bedanya Orang yang Menyukaimu vs. Menghargaimu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya