Mampukah Seorang Psikopat untuk Jatuh Cinta?
Ternyata seorang psikopat juga bisa jatuh cinta, lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Disfungsi area otak, abnormalitas kadar hormon, luka bathin yang sangat menyakitkan di masa lalu, hingga kekerasan fisik dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi psikopat. Kendati demikian, secara kodrat sebagai seorang manusia, psikopat sejatinya juga dibekali 'perasaan' sehingga masih sangat mungkin untuk jatuh cinta.
Namun, bentuk cinta seorang psikopat cenderung disfungsional sebab adanya gangguan fungsi otak terkait self-processing. Hal ini berimbas pada sulitnya seorang psikopat dalam memaknai bahwa sebuah hubungan romantis itu melibatkan dua orang yang saling berperan krusial, bukan terfokus pada kepuasan dirinya semata.
Dilansir dari laman Thrive After Abuse dan Neuroinstinct, berikut siklus yang dialami seorang psikopat ketika dia jatuh cinta.
1. Siklus 1 (Idealize): "Aku adalah yang terbaik bagimu."
Seperti hubungan romantis pada umumnya, masa awal terasa begitu menyenangkan. Seorang psikopat akan menunjukkan bentuk cinta terbaik dari dirinya mulai dari memberikan pujian, mencurahkan perhatian, ataupun memenuhi semua permintaan pasangannya. Dengan kata lain, dia menciptakan ilusi bahwa dia adalah sosok yang sempurna. Kondisi ini disebut sebagai Love Bombing.
Munculnya euforia cinta yang meluap di dalam diri seorang psikopat hingga membuat dia merasa bahwa dialah satu-satunya yang terbaik bagi pasangannya. Mirisnya, kondisi ini nyatanya justru menjadi indikasi awal dari rangkaian Abusive Relationship yang berbanding terbalik dengan indahnya masa awal menjalin hubungan tersebut.
Baca Juga: Kami Tahu Apakah Kamu Psikopat dari Caramu Menjawab Pertanyaan Ini!
Baca Juga: 5 Karakter Psikopat Paling Memorable dan Bikin Orang Merinding
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.