TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mampukah Seorang Psikopat untuk Jatuh Cinta?

Ternyata seorang psikopat juga bisa jatuh cinta, lho

kbs.co.kr

Disfungsi area otak, abnormalitas kadar hormon, luka bathin yang sangat menyakitkan di masa lalu, hingga kekerasan fisik dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi psikopat. Kendati demikian, secara kodrat sebagai seorang manusia, psikopat sejatinya juga dibekali 'perasaan' sehingga masih sangat mungkin untuk jatuh cinta.

Namun, bentuk cinta seorang psikopat cenderung disfungsional sebab adanya gangguan fungsi otak terkait self-processing. Hal ini berimbas pada sulitnya seorang psikopat dalam memaknai bahwa sebuah hubungan romantis itu melibatkan dua orang yang saling berperan krusial, bukan terfokus pada kepuasan dirinya semata.

Dilansir dari laman Thrive After Abuse dan Neuroinstinct, berikut siklus yang dialami seorang psikopat ketika dia jatuh cinta. 

1. Siklus 1 (Idealize): "Aku adalah yang terbaik bagimu."

aminoapps.com

Seperti hubungan romantis pada umumnya, masa awal terasa begitu menyenangkan. Seorang psikopat akan menunjukkan bentuk cinta terbaik dari dirinya mulai dari memberikan pujian, mencurahkan perhatian, ataupun memenuhi semua permintaan pasangannya. Dengan kata lain, dia menciptakan ilusi bahwa dia adalah sosok yang sempurna. Kondisi ini disebut sebagai Love Bombing.

Munculnya euforia cinta yang meluap di dalam diri seorang psikopat hingga membuat dia merasa bahwa dialah satu-satunya yang terbaik bagi pasangannya. Mirisnya, kondisi ini nyatanya justru menjadi indikasi awal dari rangkaian Abusive Relationship yang berbanding terbalik dengan indahnya masa awal menjalin hubungan tersebut.

Baca Juga: Kami Tahu Apakah Kamu Psikopat dari Caramu Menjawab Pertanyaan Ini!

2. Siklus 2 (Devalue): "Aku mulai bosan, itu salahmu."

loop.co.id

Pada siklus ini, dia akan mengubah strateginya. Misalnya, mengurangi afeksi yang cukup kentara terhadap pasangannya. Lebih lanjut, sikap negatif dari seorang psikopat akan mulai muncul. Namun, pasangannya hanya dapat berusaha keras untuk menerima hal tersebut sebagai suatu bentuk toleransi.

Ketika hubungan asmaranya mulai renggang, seorang psikopat justru menyalahkan pasangannya atas ketidakharmonisan hubungan. Dengan kata lain, hubungan romantis itu  hanya menyisakan rasa ketidakberdayaan dan kehilangan nilai diri dari pasangan si psikopat tersebut.

Baca Juga: 5 Karakter Psikopat Paling Memorable dan Bikin Orang Merinding

Verified Writer

Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya