TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips untuk Menjadi Senior yang Menyenangkan, Gak Usah Banyak Gengsi

Semakin rendah hati, semakin dihormati

ilustrasi mahasiswa yang sedang belajar bersama (pexels.com/Keira Burton)

Kita telah banyak mengetahui beragam bentuk senioritas yang terjadi, baik di kampus mau pun tempat kerja. Tujuan segala perlakuan kurang menyenangkan tersebut biasanya agar mendapatkan penghormatan dari para junior.

Sebenarnya, cara tersebut sudah sangat kuno dan tidak relevan untuk masa kini. Sekarang orang lebih paham bahwa meninggikan diri tidak lantas membuatmu jadi terhormat, justru bisa menurunkan nilaimu di mata para junior.

Berubahlah menjadi seorang senior yang lebih baik agar bisa membuat adik-adik merasa dilindungi dan senang berada di sisimu dengan tips berikut ini!

1. Posisikan diri sebagai seorang kakak, bukan bos

ilustrasi diskusi (pexels.com/fauxels)

Seorang senior biasanya punya ego besar untuk minta dihormati oleh para juniornya. Guna mencapai keinginan ini, mereka sering kali memposisikan diri sebagai seorang bos yang seolah-olah punya jabatan paling tinggi.

Hal seperti ini sebenarnya kurang tepat. Seorang junior biasanya malah akan lebih menghormati senior yang bisa bertindak layaknya kakak sendiri. Mereka bisa tegas dan memberikan perlindungan, tetapi juga siap untuk merangkul tatkala sedang di titik terendah.

Baca Juga: 5 Tips Beradaptasi dengan Teman-teman Baru, Bisa Dicoba!

2. Jangan pelit berbagi ilmu

ilustrasi diskusi (pexels.com/Buro Millennial)

Sebagai orang yang sudah belajar lebih dahulu, sudah sewajarnya bila senior memiliki pengetahuan yang lebih luas dibanding adik-adiknya. Sayang, beberapa jadi merasa jemawa dan tidak berkenan untuk berbagi pengetahuan dengan para junior.

Sebenarnya, berbagi ilmu tidak ada ruginya. Kamu justru bisa mengingat sesuatu dengan lebih baik ketika mengamalkannya. Selain itu, kamu juga berkesempatan untuk bertukar informasi dengan junior, sehingga bisa update pengetahuan. Jadi, jangan pelit ilmu, ya!

3. Terbuka untuk menerima kritik

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)

Salah satu sifat buruk yang biasanya melekat pada citra seorang senior adalah antikritik. Mereka merasa bahwa sudah memiliki lebih banyak pengalaman, sehingga tersinggung bila diberi masukan, terutama oleh orang yang lebih muda.

Buat para senior, ketahuilah bahwa kritik itu baik. Selama apa yang disampaikan tersebut bersifat membangun, tidak perlu ragu untuk menerimanya. Ini justru merupakan sesuatu yang bisa membuatmu berkembang menjadi lebih baik.

4. Tidak perlu merasa paling berkuasa

ilustrasi belajar bersama (pexels.com/Armin Rimoldi)

Sampai hari ini, masih saja banyak ditemui senior yang sering bertindak semena-mena. Mereka bertindak layaknya seorang penguasa yang tak tertandingi, sehingga dengan mudahnya merendahkan para junior.

Ingat, roda kehidupan selalu berputar. Bisa jadi orang yang kamu tindas hari ini merupakan penolongmu di masa depan. Jadi, tidak perlu merasa jadi yang paling berkuasa. Sebaliknya, jalinlah pertemanan yang baik agar bisa saling memberikan pertolongan di kala membutuhkan kelak.

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Ikut Kegiatan Kampus Hanya untuk Mengisi CV, Sia-Sia!

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya