Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagai sepasang kekasih, pastinya mereka saling mencintai dan ingin selalu menjalani hidup bersama. Namun hubungan asmara juga harus dijaga supaya hubungan tersebut tetap harmonis dan langgeng. Sayangnya untuk menjaga sebuah hubungan tidak selalu mudah seperti yang dibayangkan.
Bahkan sekalipun mereka masih saling mencintai, hubungan asmara tetap saja bisa berakhir. Berikut adalah empat alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Yuk, simak baik-baik dan jadikan pembelajaran bagi kita semua!
1. Adanya halangan di luar hubungan
ilustrasi sepasang kekasih (freepik.com/prostooleh) Ada banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hubungan asmara, terutama bagi mereka yang memutuskan ingin menikah. Ketika kita ingin menjalin hubungan yang lebih serius, maka situasi yang dihadapi akan semakin kompleks. Berbeda dengan hubungan yang masih sebatas pacaran, memutuskan untuk menikah melibatkan banyak hal. Misalnya restu orang tua, kesiapan berumah tangga, penghasilan yang layak, kesamaan pandangan hidup, dan sebagainya.
Karenanya, gak sedikit pasangan yang harus gagal menikah karena terhalang restu orang tua. Ini bisa karena perbedaan sosial, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan sebagainya. Kondisi seperti ini seringkali memaksa mereka untuk mengakhiri hubungan meskipun sebenarnya masih saling mencintai.
2. Ketidakcocokan yang tak teratasi dan buruknya komunikasi
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alex Green) Meskipun cinta bisa berarti bahwa kita harus mau belajar menerima perbedaan, ada kasus di mana perbedaan tersebut terlalu sulit untuk diterima dan diatasi. Misalnya, perbedaan nilai, minat, atau gaya hidup yang fundamental bisa menyebabkan ketidakcocokan yang konstan dan melelahkan. Meskipun cinta masih ada, keberlangsungan hubungan tidak lagi terasa memungkinkan.
Ketidakcocokan dalam hubungan juga seringkali berdampak buruk pada komunikasi. Ketika pasangan tidak mampu mengekspresikan perasaan, kebutuhan, atau ketidakpuasan dengan jelas dan secara terbuka, rasa frustrasi dan jarak emosional bisa terus bertambah. Dampaknya, mereka mungkin memilih mengakhiri hubungan meskipun sebenarnya masih saling mencintai dan ingin tetap bersama.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 3 Langkah untuk Membangun Kembali Diri Setelah Orangtua Bercerai!
3. Perbedaan tujuan hidup dan hilangnya kepercayaan
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto) Saat dua orang memiliki visi yang berbeda tentang masa depan, konflik tak terhindarkan. Misalnya, ketika salah satunya ingin menetap dan membangun keluarga, sementara yang lain lebih fokus pada karier atau eksplorasi pribadi, hubungan bisa menjadi tegang. Meskipun keduanya mungkin saling mencintai, sulit untuk berkompromi atau menemukan kesepakatan yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
Gak hanya perbedaan tujuan hidup, kehilangan rasa saling percaya dan saling setia juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dalam hubungan. Kepercayaan dan kesetiaan adalah fondasi yang penting dalam setiap hubungan. Jika salah satu pasangan mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun, misalnya dengan berselingkuh atau melakukan pelanggaran serius lainnya, hal itu bisa merusak keintiman dan menyebabkan keretakan yang sulit diperbaiki. Meskipun cinta masih ada, kehilangan kepercayaan seringkali membuat hubungan tidak dapat dipulihkan.