TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Kencan Buta Sangat Populer di Korea Selatan

Para jomblo mau ikut kencan buta, gak, nih?

ilustrasi drama Korea (instagram.com/mbcdrama_now)

Blind date atau kencan buta atau disebut juga dengan istilah “sogaeting” yang merupakan kombinasi dari kata Korea “so-gae”, yang secara harfiah berarti “perkenalan” dan kata “ting” yang berasal dari suku kata terakhir dari kata bahasa Inggris “meeting”.

Orang-orang yang mengikuti kencan buta diperkenalkan satu sama lain oleh teman mereka dan bertemu untuk pertama kalinya di tempat umum, biasanya di sebuah kafe. Kemudian para mak comblang pergi dan membiarkan teman-temannya terus mengobrol, jika mereka senang satu sama lain, mereka dapat melanjutkan ke tempat lain untuk mulai berkencan.

Kerap dipertontonkan dalam serial drama Korea dan sudah menjadi culture di negeri ginseng tersebut. Sebenarnya apa yang membuat kencan buta di Korea sangat populer? Biar tak penasaran, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: 4 Pasang Artis Korea yang Pernah Kencan Buta Bareng, Gak Terduga!

1. Kebutuhan sosial

ilustrasi drama Korea (instagram.com/tvn_drama)

Budaya Korea Selatan cukup menghargai pernikahan dan keluarga. Di samping itu ada tekanan sosial untuk menemukan pasangan yang cocok dan menikah pada usia yang relatif muda. Maka dari itu, kencan buta dapat dianggap sebagai cara yang efisien untuk bertemu dengan calon pasangan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya ini.

"Kencan adalah konsep sosial yang relatif baru di Korea, yang berkembang pada tahun 1960-an dengan struktur keluarga yang afektif. Keluarga afektif adalah konsep keluarga modern saat ini, di mana cinta adalah syarat awal untuk menikah. Sebelum diperkenalkan, model keluarga Konfusianisme, di mana pernikahan adalah sarana untuk mengamankan stabilitas sosial dan ekonomi, merupakan standar", kata Irene Yung Park, seorang Profesor dari Departemen Budaya dan Sastra Komparatif Universitas Yonsei, dikutip dari Korea JoongAng Daily.

“Jika ingin menikah karena cinta, kamu perlu bertemu seseorang, mengenal mereka, dan jatuh cinta. Kencan adalah akibat langsung dari pengenalan keluarga yang afektif, ” lanjut kata Park.

Baca Juga: 7 Artis Korea yang Belum Pernah Mencoba Kencan Buta, Alasannya Beragam

2. Gaya hidup yang sibuk

ilustrasi drama Korea (instagram.com/jtbcdrama)

Korea Selatan memiliki populasi perkotaan yang padat, dan orang-orang di kota besar biasanya memiliki gaya hidup yang sibuk, sehingga tak memiliki waktu untuk bersosialisasi dan bertemu calon pasangan secara alami. Kencan buta dapat menjadi solusi yang nyaman untuk bertemu dengan orang baru tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu dan usaha.

“Karena saya mulai bekerja begitu tiba di Seoul, tidak mudah meluangkan waktu untuk bertemu orang baru,” kata Aiden Jeon, seorang pria pekerja berusia 29 tahun kepada VICE.

Kencan buta adalah bagian besar dari budaya kencan sehingga terbagi beberapa jenis, tergantung pada usia dan niat orang yang terlibat. Kencan buta di Korea Selatan juga tiga, yaitu lewat pertemuan yang diatur oleh kenalan, kencan kelompok yang biasanya diikuti oleh mahasiswa dan kencan kilat atau lewat dating apps.

3. Tren sosial

ilustrasi drama Korea (instagram.com/tvn_drama)

Kencan buta kerap ditampilkan dalam cuplikan drama Korea yang pada dasarnya drama Korea sering menampilkan nilai-nilai sosial dan etika, mengajarkan nilai-nilai persahabatan, keluarga, kerja keras, dan keteguhan hati sehingga pesan-pesan moral dalam drama ini dapat mempengaruhi pandangan masyarakat dan menginspirasi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Drama dan film memainkan peran yang berpengaruh dalam menciptakan kebiasaan berkencan. Aspek langsung dari budaya berkencan, seperti penampilan pasangan atau kalimat terkenal "hari ini adalah hari pertama kita", sering kali diumpankan kepada orang-orang oleh media", kata Irene Yung Park.

"Karena Korea adalah masyarakat kolektivis, tren sosial menyebar dengan sangat cepat, yang mungkin tidak terjadi di masyarakat yang lebih individualistis," lanjutnya.

4. Hadirnya aplikasi kencan buta

ilustrasi drama Korea (instagram.com/tvn_drama)

Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling terdigitalisasi di seluruh dunia, wajar saja jika banyak pengembang dan perusahaan mencoba membuat aplikasi kebiasaan kencan buta ini untuk mendapatkan keuntungan.

Salah satu platform paling populer adalah I-um, dan melayani sekitar satu juta anggota dengan membayar biaya mahal untuk menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi ini bertindak sebagai mak comblang digital dan menawarkan pertandingan harian kepada pengguna. Pengguna kemudian dapat memilih untuk berkencan dengan pasangan mereka.

Situs populer lainnya adalah Noondate, yang mana platform ini memiliki hampir 3,5 juta anggota, dengan statistik penggunaan yang meningkat pesat (sekitar 50% setiap tahun). Aplikasi ini unik karena hanya menghubungkan pengguna ke satu orang pada pukul 12 siang setiap hari.

Sedangkan untuk mahasiswa, aplikasi campusting adalah pilihan paling populer karena dapat  menyesuaikan kecocokan individu berdasarkan jurusan, usia, kelas, dan variabel lainnya.

Baca Juga: 5 Artis Korea Ini Bertemu Jodohnya Lewat Kencan Buta, bak Takdir

Verified Writer

Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya