Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menjaga energi positif agar bisa tetap mengalir di dunia yang menghadirkan banyak tantangan itu merupakan sebuah tantangan tersendiri. Ketidakpastian hidup sering membuat emosi yang ada mudah berubah.
Semua orang mengalami pasang surut emosional dalan hidupnya. Itu karena kurang energi positif dalam hidup.
Jadi, apa kira-kira yang menyebabkan kurangnya energi positif itu?
1. Mengizinkan sukses mendikte hidup
ilustrasi wanita serius (unsplash.com/Riki Ramdani) Banyak orang ingin sukses dan hal itu luar biasa normal. Namun, tahukah kalian jika ada jutaan orang sukses, tetapi sengsara yang hidup di masyarakat? Orang-orang dengan banyak uang, wajah rupawan, pasangan yang ideal, kekuasaan, dan lainnya, mereka harusnya hidup dalam dunia yang diimpikan banyak orang, kan?
Nyatanya salah. Ini karena masyarakat kita amat sangat materialistis. Akibatnya, definisi sukses masyarakat seringkali didasarkan pada saldo di rekening bank, mobil yang terparkir di halaman rumah, dan ukuran rumah di mana kalian tinggal. Menurut definisi ini, tidak ada keunikan atau individualitas tentang apa itu sukses, karenanya itulah mengapa ada begitu banyak orang sukses yang cukup sengsara.
Hanya kalian yang dapat menentukan apa sebenarnya kesuksesan itu, bukan masyarakat, orang tua, pasangan, atau siapa pun. Ketika kalian mempelajari apa arti kesuksesan bagi diri sendiri, putuskan untuk mencapainya tanpa pengaruh dari luar.
Baca Juga: 20 Quotes Bijak Tentang Menjadi Orang Baik, Sebarkan Energi Positif
2. Khawatir tentang cobaan hidup
ilustrasi wanita berpikir (unsplash.com/Kalea Morgan) Terlambat lima menit, ponsel ketinggalan, terjebak macet, kerjaan menumpuk, ya, semua ini menjengkelkan, tetapi apakah penting? Tidak juga. Namun, banyak dari kaliam membiarkan ini mengatur suasana hati kalian.
Sekarang, kalian baik-baik saja dan kemudian seseorang datang dan melakukan sesuatu yang menyebabkan darah kalian mendidih. Tidak apa untuk kesal setelah beberapa peristiwa kecil yang tidak menyenangkan. Namun, tidaklah baik untuk terus-menerus memutar ulang peristiwa ini dalam pikiran dan menyebabkan stres dan kecemasan yang tidak semestinya ada.
3. Hidup di masa lalu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi wanita melamun (unsplash.com/Andrey Zvyagintsev) Terlepas dari jumlah atau tingkat keparahan kesalahan yang telah dibuat, hari ini adalah hari yang baru. Tidak mungkin menikmati saat ini ketika otak kalian terus-menerus memutar ulang masa lalu. Ketika hidup di masa lalu, kalian pada dasarnya mengkondisikan otak untuk mengharapkan yang terburuk.
Sangat mudah untuk mengatakan "Lupain aja, lah," tetapi terkadang tidak sesederhana itu. Beberapa dari kalian pernah mengalami trauma yang membuatnya sulit untuk maju dalam hidup. Namun, bukan berarti itu tidak mungkin.
4. Posesif
ilustrasi wanita berbaring (unsplash.com/Timothy Dykes) Posesif adalah tanda insecure dan ketakutan. Sikap posesif juga menimbulkan masalah lain seperti kemarahan, kesedihan, kecemasan, dan kesepian yang semuanya membahayakan rasa damai dan pengertian yang kalian punya. Sering kali, menjadi posesif membuat kalian kehilangan. Kehilangan atau putus hubungan dengan orang yang kalian cintai hanya karena kalian tidak membiarkan mereka menikmati kebebasannya.
Jelas, kalian ingin melindungi orang-orang yang kalian cintai dan sayangi, tetapi itu tidak berarti kalian harus terus memantau setiap gerakan mereka. Ingatlah bahwa setiap orang membutuhkan ruang dan kebebasan untuk membuat pilihannya sendiri. Bersikaplah menerima dan terbuka terhadap perubahan yang terjadi pada kalian dan orang-orang yang kalian cintai.
Baca Juga: 5 Tips Feng Shui agar Dapur Bawa Keberuntungan dan Energi Positif
