TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Paling Efektif Menenangkan Diri Setelah Di-Ghosting Gebetan

Biar cepat move on!

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/juan mendez)

Apakah saat ini kamu sedang kebingungan karena dia secara tiba-tiba mengabaikan semua pesan dan panggilan darimu? Wah, hati-hati, guys. Bisa jadi kamu terkena ghosting, tuh.

Menjadi topik perbincangan populer belakangan ini, pengertian ghosting sendiri yaitu perilaku seseorang yang memutuskan semua akses komunikasi secara tiba-tiba tanpa penjelasan. Dia seolah "menghilang" selayaknya hantu (ghost).

Dapat pula dikatakan bahwa ghosting merupakan cara paling kejam untuk memutuskan hubungan. Tentu saja hal ini membuat para korbannya akan merasa bingung sekaligus sakit hati karena tidak mendapat kejelasan atas berakhirnya hubungan.

Memang belum ada strategi jitu untuk menghindari hal itu, tetapi terdapat beberapa cara paling efektif untuk menenangkan diri setelah di-ghosting gebetan seperti berikut ini. Keep scrolling!

1. Izinkan dirimu untuk meluapkan emosi

ilustrasi perempuan menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tahukah kamu bahwa dengan mengabaikan perasaan marah dan sedih, justru tidak akan membantumu merasa lebih baik. Maka dari itu kamu perlu mengizinkan diri sendiri untuk mengeluarkan emosi tanpa ditahan-tahan.

Kamu harus meluangkan waktu untuk meluapkan kemarahan, kekecewaan, dan kesedihanmu. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan, seperti menangis, bermalas-malasan, tidur, makan makanan kesukaan, belanja, atau menghubungi teman-teman untuk berbagi cerita.

Namun, kamu juga tidak boleh lupa untuk memberikan batas waktu supaya kesedihanmu ini tidak berlarut-larut, misalnya hanya satu minggu atau satu bulan. Setelah itu, kamu harus kembali menata hidup dengan lebih bahagia dan dengan hati yang lebih ikhlas. 

Baca Juga: 5 Tanda Pacar Hanya Memanfaatkanmu, Suka Ghosting!

2. Kamu tidak perlu mencari jawaban

ilustrasi perempuan sedang melihat pemandangan kota (pexels.com/picjumbo.com)

Ketika menyadari terkena ghosting, banyak di antara kamu mulai bertanya-tanya sendiri atau menebak-nebak kesalahan yang telah dilakukan. Pada akhirnya tindakan tersebut hanya akan membuatmu terjebak dalam teka-teki tak terjawab yang dibuat oleh diri sendiri. Padahal kamu pun tidak mengetahui secara pasti apa yang ada di dalam pikiran si pelaku ghosting.

Dalam hal ini, sebenarnya kesalahan bukan terletak pada dirimu. Hanya sikap dia saja lah yang tidak tegas. Jadi, agar kamu tidak semakin sakit hati, alangkah baiknya untuk sementara waktu blokir atau unfollow media sosialnya. Dengan begitu kamu pun dapat menahan keinginan untuk stalking dan melihat unggahan fotonya.

3. Jangan menunggu permintaan maaf darinya

ilustrasi perempuan tersenyum bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai korban ghosting, rasanya wajar jika kamu menunggu dia meminta maaf. Sayangnya, tindakan ini hanya membuang-buang waktumu yang berharga.

Bayangkan, jika akhirnya dia meminta maaf dan kamu merasa puas, bukankah itu hanya berlangsung sementara? Sama saja jika dia memberikan penjelasan, ada kemungkinan tidak sesuai harapanmu atau justru akan memperburuk keadaan.

4. Kamu harus fokus pada diri sendiri

ilustrasi perempuan make up (pexels.com/Adrienn)

Jika kamu terus-menerus bertanya-tanya mengenai alasan dia menghilang, bukan tidak mungkin rasa sakit akan selalu kamu rasakan. Tentu saja hal ini dapat menghalangi kebahagiaanmu dan membuat pekerjaan atau tanggung jawabmu berantakan. Kamu hanya akan sibuk memikirkan sesuatu yang tidak penting dan bukan prioritas.

Kalau pada akhirnya kamu tidak mendapatkan alasan mengapa dia menghilang, itu tidak apa-apa dan bukan menjadi masalah. Lebih baik kamu fokus membahagiakan diri sendiri, misalnya kembali melakukan hobi yang lama ditinggalkan, memulai sesuatu atau hal baru, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Selalu di Ghosting! Kenali 5 Ciri Cowok Gak Serius Sama Kamu

Verified Writer

Sinta Listiyana

Terimakasih telah membaca tulisan saya :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya