Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pada hakikatnya, sebuah pasangan itu harus saling melengkapi kekurangan dan kelebihan antar kedua pihak. Namun tidak jarang orang-orang meninggalkan pasangannya yang cenderung belum bersikap dewasa dalam hal emosi. Salah satu sikap yang dimaksud adalah perasaan labil. Hal itu menganggambarkan sikap childish dalam diri.
Namun jika dicerna dengan lebih teliti, hal tersebut sungguhlah tidak adil karena sikap labil itu sifatnya hanya sementara. Ingatlah bahwa semua yang ada di dunia ini pasti akan berubah dan berkembang dengan sendirinya. Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa kamu harus bertahan meskipun dia belum menunjukkan kedewasaan.
1. Ingatlah bahwa kamu datang untuk menuntunnya menjadi lebih baik
unsplash.com/kelly sikkema Seseorang yang benar-benar mencintai pasangannya, dia tidak akan pernah lelah untuk memperbaiki sikap buruk dari sang kekasih. Hal itu terjadi karena logikanya kamu pasti tidak ingin untuk terus-terusan hidup bersama dengan orang yang salah jalan. Usaha untu memperbaiki pasangan pasti akan ada meskipun sangat sulit dilakukan.
Ingatlah bahwa kamu datang kepadanya dengan cinta yang tulus dan murni. Jangan hanya berada di sampingnya ketika dia sedang sukses saja, pada saat dia membutuhkanmu untuk mengubah hal buruk yang ada dalam dirinya maka bantulah dia.
2. Pada hakikatnya sebuah pasangan memang harus saling melengkapi
unsplash.com/sharon McCutcheon Jika kamu tidak mau menerima kekurangan serta tak mau untuk mengubah hidupnya, itu berarti tidak ada perasaan cinta yang ada dalam hatimu. Dia pasti membutuhkan pertolonganmu untuk bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, jangan abaikan.
Jangan terima pasanganmu apa adanya karena hal itu bisa saja menjadi bumerang untukmu di kemudian hari. Berusahalah untuk memberi pengertian terhadap pasangan agar dia bisa berubah menjadi pribadi yang lebih dewasa. Kamu pasti akan merasakan kebahagiaan karena pasangan telah berubah menjadi seseorang yang lebih baik.
Baca Juga: 7 Hal Berbeda Perempuan Dewasa Vs Belum Dewasa ketika Memandang Cinta
3. Semua orang pasti pernah berada di fase terburuk dalam hidupnya
Ingatlah bahwa roda kehidupan pasti berputar. Saat ini, pasanganmu sedang berada di fase terburuk yang ada dalam hidupnya karena tidak mampu untuk menstabilkan emosi yang ada dalam diri. Maka dari itu, janganlah kamu malah menjauhinya hanya karena sikapnya yang belum berkembang menjadi pribadi yang dewasa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Satu-satunya harapan dia untuk berubah menjadi lebih baik itu ada di tanganmu. Jika kamu tetap meninggalkannya dengan alasan sikap childish, maka dia pasti akan merasa sangat kecewa padamu karena dirimu tak mau berusaha membantunya untuk bisa berubah.
4. Ingatlah bahwa cinta itu memerlukan sebuah pengorbanan
unsplash.com/natalia barros Semua orang pasti setuju bahwa cinta itu perlu diperjuangkan agar bisa tercipta sebuah kebahagiaan. Namun perjuangan yang dilakukan pasti membutuhkan pengorbanan yang tak kecil pula. Ketika pasanganmu masih bersikap labil dalam menjalani hubungan denganmu, bertahanlah dan berkorban perasaan itu tidak ada salahnya.
Meskipun pasti akan merasakan sakit hati, tapi itulah hakikat cinta yang penuh pengorbanan untuk bisa merasakan definisi bahagia yang sebenarnya. Selalu tanamkan kepercayaan bahwa semua yang ada di dunia ini pasti ada timbal baliknya.
Jika saat ini kamu berkorban perasaan untuk dia demi kebaikannya, maka suatu saat pasti akan diganti dengan hal yang lebih baik lagi. Bisa saja pasanganmu akan tumbuh dewasa dengan begitu cepat karena kesabaran yang kamu miliki dalam menghadapinya. Jangan patah semangat untuk memperjuangkannya.
Baca Juga: 5 Cara Dewasa Mengurangi Rasa Curiga pada Pasangan saat Menjalani LDR