Stalking Mantan Pacar: Kebiasaan Sepele yang Ternyata Ancaman Besar
Dear laki-laki, perempuan tak punya kewajiban untuk mencintaimu...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang pria diketahui bermain piano sambil bersumpah "tak akan berhenti untuk memainkan piano sampai kekasih hatinya kembali padanya". Pria yang bernama Luke Howard itu mengaku bahwa itu adalah cara terakhir yang bisa ia lakukan untuk memenangkan kembali hati perempuan yang berhasil mengubah hidupnya.
Beberapa artikel yang meliputnya memberitakan bahwa ia adalah sosok yang benar-benar patah hati dan putus asa setelah putus dengan pacarnya. Banyak yang menilai bahwa apa yang dilakukannya juga semata-mata adalah usaha untuk merebut kembali pujaan hatinya. Padahal, sebenarnya, tak ada hal yang perlu dikasihani soal ini. Apa yang ia lakukan bukanlah sesuatu yang romatis dan mengharukan. Tak ada hal yang perlu dibanggakan dari seorang pria yang memanfaatkan publik untuk mendapatkan perhatian, waktu, dan cinta seorang wanita.
Padahal mereka baru pacaran empat bulan.
Tindakannya akhirnya terhenti setelah ia mengaku diserang beberapa orang yang merasa risih terhadap apa yang ia lakukan. Dan inilah saatnya, kita, untuk mulai berhenti menganggap bahwa perilaku kompulsif seperti ini adalah hal yang wajar, pantas mendapat simpati, atau bahkan mengharukan.
Padahal kita semua tahu dan sadar betul, segala bentuk penolakan itu biasanya memang menyakitkan.
Lantas kenapa harus berduka lama-lama?
Kita tak bisa seenaknya menggunakan rasa sakit itu sebagai senjata untuk melanggar batas. Karena setiap orang berhak untuk membuat batas yang mereka anggap sempurna dalam artian soal siapa saja yang berhak untuk masuk dan keluar dari hidup masing-masing. Sebagai orang dewasa, kita seharusnya belajar untuk menerima kenyataan dan move on.
Banyak orang yang belajar untuk membentuk karakter lewat banyak hal. Tak hanya dari orang tua saja, tapi lingkungan dan budaya sekitar yang mengajari kita untuk memilih apa saja yang kira-kira bisa kita terima. Dan hal-hal seperti ini mengajarkan kita bahwa perilaku kompulsif seperti yang dilakukan Luke Howard adalah hal yang normal dalam setiap hubungan.