TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Buruk Jika Kamu Selalu Menganggap Pasangan sebagai Saingan 

Ingat ya, hubungan bukan kompetisi! 

Pexels/Trinity Kubassek

Hidup ini memang tidak pernah lepas dari yang namanya persaingan dan dituntut untuk selalu kompetitif. Namun jika kamu terlalu kompetitif dalam segala hal akan selalu menganggap semua orang, waktu, dan segala hal di dunia isinya persaingan semata, termasuk menganggap pasangan sendiri sebagai saingan terberat yang tentu saja akan membuatnya sakit hati dan kesal.

Padahal tindakan seperti itu hanya akan membuatmu rugi karena kamu sendiri yang merusak hubungan dengan jiwa kompetitifmu yang sudah kelewat batas. Simak lima hal buruk yang akan terjadi jika kamu terus menganggap pasanganmu sebagai saingan.

1. Dia akan lelah dan sakit hati karenamu 

Pexels/Євгеній Симоненко

Kamu mungkin akan menganggap dia tidak ada apa-apanya daripada kamu. Dalam setiap kesempatan, kamu selalu saja menceritakan keunggulan dan prestasimu yang paling hebat. Dengan tujuan menyombongkan diri seolah paling unggul dibandingkan dia yang sekarang bersamamu ditambah kamu membandingkannya dengan dirimu soal segalanya.

Entah itu pencapaian karier, kekayaan, dan masih banyak lagi seolah-olah dia tidak akan bisa melebihimu. Padahal tindakan seperti itu sama saja menganggap dia sebagai saingan, bukan teman hidupmu. Akhirnya pasangan akan merasa lelah bahkan sakit hati dan berpikir untuk berpaling ke lain hati.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Hobi Membandingkan Diri dengan Orang Lain, Kamu Termasuk?

2. Pertengkaran akan menjadi menu harian dalam hubungan 

pexels.com/Vera Arsic

Karena sikapmu yang selalu berusaha menjadi lebih unggul dan tidak mau mengalah dengan pasangan, maka pertengkaran menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan menjadi menu sehari-hari dalam hubungan yang tak jarang disebabkan karena adanya saling sikut dalam hubungan. Tentang siapa yang pantas dan layak mendapat perhatian lebih dalam urusan karier, kekayaan, dan banyak lagi. Kalau sudah begini, hubungan sudah bisa dikatakan tidak sehat lagi akibat ulahmu sendiri.

3. Sikap iri dan dengki akan tumbuh dalam hubungan 

Pexels/cottonbro

Jika di dalam hubungan saja sudah saling bersaing satu sama lain, maka jangan salahkan dia jika sikap iri dan dengki mulai tumbuh subur dalam hubungan. Jiwa kompetitif yang ada dalam dirimu membuatmu tidak mau mengapresiasi pencapaian terbaik pasangan. Kamu selalu merasa bahwa kamu harus lebih baik darinya, hanya akan menimbulkan rasa iri dan dengki yang buruknya lagi menular ke pasangan yang juga merasakan hal yang sama. Nggak enak juga ya kalau begini!

Apa susahnya untuk mencoba memberikan apresiasi atas pencapaian pasanganmu seolah kamu turut bangga padanya? Dengan memberikan apresiasi dan menurunkan ego kompetitifmu, maka pasangan akan semakin nyaman bersamamu.

4. Dia akan menganggapmu sebagai musuh 

Pexels/cottonbro

Mungkin kamu selalu termotivasi untuk berusaha jadi yang terbaik. Namun kamu tidak bisa terus-menerus bersaing dengan orang lain, termasuk pasanganmu. Misalnya dia punya pencapaian karier yang lebih baik darimu dan kamu sendiri malah merasa dia harus dikalahkan. Akibatnya, otomatis pasangan akan menganggapmu sebagai musuh bebuyutan. Di mana kamu dan dia akan saling mengalahkan dan menjatuhkan demi predikat ‘yang terbaik’.

Baca Juga: Ini 7 Tanda Orang yang Berjiwa Kompetitif, Kamu Banget Gak?

Verified Writer

Wimantyo Resi H.

Hanya orang biasa yang ingin melihat dunia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya